Harga saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) dipastikan memasuki fase downtrend signifikan setelah mengalami automatic decline denials (ARBs) selama tiga hari terakhir.
Pola koreksi emiten baru juga terlihat pada saham PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) yang terkoreksi ke level ARB setelah penawaran umum perdana (IPO). Saat ini, hanya saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) yang memiliki energi berkelanjutan, mencapai level tertinggi sepanjang masa di 358 bahkan hingga hari ini.
Memasuki sesi perdagangan pertama Rabu, 16 November 2022, BSBK terpantau melanjutkan tren koreksinya dengan ditutup di level ARB 236 atau turun 6,35% dibandingkan penutupan kemarin. BSBK mengalami tiga kali ARB sejak awal pekan ini, 14 november 2022.
Pada paruh pertama perdagangan hari ini, BSBK hanya diperdagangkan 253 kali dan saham dengan cepat jatuh ke level ARB saat pembukaan. Selama itu, volume perdagangan tercatat sebanyak 1,27 juta lembar saham dengan nilai perdagangan Rp 298,66 juta.
Sementara itu, volume perdagangan KDTN mencapai 30,87 juta saham dengan frekuensi perdagangan 6.025 kali dan volume perdagangan Rp 4,94 miliar. Saham mencapai level terendah sejak IPO di 151, koreksi 5,63% dari penutupan kemarin. Saat IPO, KTDN dibandrol dengan harga Rp 150 per saham.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan harga saham BSBK dan KDTN rebound karena pelaku pasar saat ini menunggu aksi korporasi pasca IPO dari kedua emiten tersebut.
Pelaku pasar selama ini menunggu stimulus positif dari emiten di bidang penyedia jasa akomodasi berupa hotel sehingga KTDN sulit pulih setelah kinerja yang kuat saat listing perdana. “Penurunan BSBK karena investor menunggu aksi korporasi dari emiten,” kata Nafan.
Analis PT Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan KDTN mencapai level terendah sejak IPO 9 November 2022, dengan support saat ini di 150 dan 140.
Sementara itu, pada akhir sesi perdagangan pertama hari ini, aksi harga ZATA terpantau naik 15,89% dari penutupan kemarin di 302 ke level 350. Harga ZATA sejauh ini naik 250% dengan harga IPO di level 100.
Selama sesi perdagangan pertama hari ini, volume perdagangan ZATA mencapai 304,69 juta saham dengan frekuensi perdagangan 28.796 dan volume perdagangan Rp 103,11 miliar. Harga saham mencapai titik tertinggi sepanjang masa di 358.
Discussion about this post