DETAIL.ID, Jambi – Penanggulangan banjir di Kota Jambi dilakukan melalui banyak upaya. Salah satunya adalah meningkatkan sistem drainase Kota Jambi menuju sungai dan anak sungai.
Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI telah melakukan upaya tersebut melalui kegiatan Jambi Flood Control (JFC). Realisasi kegiatan itu berjalan dari tahun 2013 dan selesai pada tahun 2017.
Selama kurang lebih 5 tahun setelah realisasi, apa hasil dari kegiatan JFC tersebut?
BWSS VI menyampaikan hasil dari kegiatan JFC yang dilakukan selama 4 tahun itu. Menurut mereka, melalui JCF, Kota Jambi telah mempunyai sistem prasarana pengendali banjir.
Prasarana pengendali banjir dibangun di sistem Danau Teluk, Sungai Tembuku dan Sungai Asam. Melakukan pembangunan fisik seperti pintu air, rumah pompa dan dinding penahan tanah.
“Hasil dari kegiatan Jambi Flood Control (JFC) tahun 2013- 2017 adalah terbangunnya 3 (tiga) sistem prasarana pengendali banjir Kota Jambi, yaitu sistem Danau Teluk, Sistem Sungai Tembuku dan Sistem Sungai Asam,” demikian keterangan BWSS VI melalui pesan tertulis pada Senin, 28 November 2022.
Lalu apa dampak JFC terhadap banjir di Kota Jambi?
Selanjutnya BWSS VI menyampaikan bahwa pembangunan sistem prasarana pengendali banjir tersebut berkontribusi dalam mengurangi genangan banjir di Kota Jambi. Terjadi pengurangan genangan seluas 1.440 hektare sejak kegiatan tersebut selesai direalisasi.
“Ke-3 (tiga) sistem prasarana pengendali banjir tersebut telah berkontribusi mengurangi genangan banjir di Kota Jambi dari 3.826 hektare menjadi 2.386 hektare,” ujar BWSS VI.
Reporter: Frangki Pasaribu
Discussion about this post