DETAIL.ID, Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani menegaskan bahwa inflasi Indonesia di akhir Oktober 2022 yang mencapai 5,71 persen masih relatif rendah jika dibandingkan negara lain. Namun dengan adanya inflasi seperti ini harus tetap waspada dengan kondisi dan tantangan global ke depan.
“Inflasi kita di 5,7 persen masih relatif lebih rendah, tapi tetap hati-hati,” ujar Sri dalam konferensi pers APBN KITA November 2022, Kamis, 24 November 2022.
Kenaikan inflasi tersebut memicu Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga 175 basis poin (bps) sejak awal tahun. Suku bunga tersebut mencapai 5,25 persen pada bulan November 2022.
Sri Mulyani menuturkan, bank sentral di negara maju maupun negara emerging mulai menangani inflasi mulai dengan instrumen moneter, yaitu kenaikan suku bunga.
Negara-negara G20 yang sudah menaikkan suku bunga acuan seperti Inggris dan Amerika Serikat yang masing-masing naik 275 bps dan 375 bps sepanjang 2022.
Lalu Eropa menaikkan suku bunga 200 bps untuk 2022. Negara emerging memiliki inflasi tinggi seperti Brasil, di mana bank sentral jauh lebih agresif meningkatkan suku bunga menjadi 13,75 persen.
“Kita lihat inflasi sudah mulai menurun, persoalan paling pelik turunkan inflasi tanpa menurunkan ekonomi secara drastis yang dihadapi seluruh pemangku kepentingan dunia,” ujarnya.
Sri Mulyani melanjutkan, inflasi Brasil turun 6,5 persen, imbas kenaikan suku bunga 450 basis poin sejak 2022. Hal serupa juga terjadi di Meksiko yang menaikkan suku bunga 450 basis poin di 8,4 persen,
“India menaikkan 190 bps atau 5,9 persen. Level inflasi 6,8 persen,” ujarnya.
Sri Mulyani mencermati inflasi China berada di level sangat rendah yaitu 3,65 persen. Pasalnya, kegiatan ekonomi terkendala karena ada kebijakan zero covid.
“Yang agak belum melakukan agresif suku bunga adalah Jepang karena kondisi ekonomi yang deflasi secara acute dan panjang. Inflasi di Jepang akan diharapkan menjadi relatif stabil untuk memerangi deflasi yang terjadi hampir satu dekade, agak exception pemburukan ekonomi di negara maju,” tuturnya.
Terkait
Discussion about this post