Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva memerintahkan kepolisian secepatnya menindak pada pedemo yang menyerbu Istana Kepresidenan Planalto, Mahkamah Agung serta gedung badan legislatif.
Ratusan personel kepolisian pun telah mengepung kamp para pedemo yang berada di luar Markas Militer Brasilia.
Pendukung Bolsonaro berkumpul di depan markas militer beberapa pekan terakhir dengan cita-cita meyakinkan militer untuk melancarkan perebutan kekuasaan kepada Presiden Lula.
Sementara itu, Ketua Mahkamah Agung Federal Brasil, Alexandre de Moraes menyuruh angkatan bersenjata untuk membongkar semua kamp penunjang Bolsonaro di seluruh negeri dalam waktu 24 jam.
Ia menyerukan polisi untuk menangkap dan memenjarakan pengunjuk rasa yang masih tersisa di kamp.
Mr de Moraes juga menyuruh gubernur Brasilia, Ibaneis Rocha, untuk dicopot dari kantornya selama 90 hari alasannya adalah dianggap tidak mampu menjaga keamanan.
“Setiap orang yang ikut serta atau mendanai ‘kejahatan serius’ (unjuk rasa) pada hari Minggu ini, sedang diidentifikasi dan setiap orang akan diadili secepatnya pada hari Senin atau beberapa hari mendatang,” kata Menteri Kehakiman Brasil Flávio Dino, seperti dikutip Independent, Senin, 9 Januari 2023.
Dino menyertakan bahwa pihak berwenang telah mengidentifikasi plat nomor bus yang menenteng “penjahat” ke Brasília.
Sebelumnya, para pendukung eks presiden Jair Bolsonaro itu menerobos blokade hingga masuk ke tiga gedung institusi penting, yakni Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan Planalto di Brasilia.
Berdasarkan keterangan media lokal yang dikutip Reuters, sekitar 3 ribu orang terlibat dalam demonstrasi dan kerusuhan ini.
Para demonstran menyuarakan penolakan mereka atas hasil putaran kedua penyeleksian presiden pada 30 Oktober lalu.
Dalam pemilu itu, Luiz Inacio Lula da Silva menang tipis atas Bolsonaro. Lula pun dilantik menjadi presiden pada 1 Januari lalu.
Bolsonaro selama ini skeptis dengan dapat dipercaya sistem pemungutan suara di negara tersebut. Pendukung garis kerasnya pun ikut mempertanyakan hasil pemilu.
Sejumlah video yang tersebar di banyak sekali jejaring sosial menawarkan para demonstran menjebol pintu dan jendela gedung, lalu menghancurkan ruangan-ruangan di dalamnya.
Di tengah kekacauan tersebut, Lula meneken dekrit intervensi federal di Brasilia. Dekrit ini memberi kekuasaan khusus bagi pemerintah untuk memulihkan aturan dan ketertiban di ibu kota.
“Para fanatik fasis melakukan yang tak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negara ini. Kami akan mengejar para vandal tersebut, dan mereka akan dijatuhi eksekusi setimpal,” ucap Lula.