Connect with us
Advertisement

NASIONAL

30 Ucapan Selamat Tahun Baru 2023, Sarat Semangat Buka Lembaran Bar

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta – Pergantian tahun mampu jadi momen yang tepat untuk mengantarkan ucapan selamat tahun baru maupun menuliskannya di media umum.

Jika Anda kesusahan merangkai kata-kata indah, berikut rujukan ucapan selamat tahun baru 2023 dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang bisa digunakan.

Kumpulan ucapan selamat tahun baru ini penuhakan makna sebab berisi doa, impian baik, dan kalimat penuh semangat untuk menyambut tahun baru.

Ucapan Selamat Tahun Baru Bahasa Indonesia 2023

Ucapan selamat Tahun Baru dalam bahasa Indonesia ini dapat dibagikan ke media umum atau disampaikan secara langsung ke pasangan, keluarga, maupun kolega.

  • Halo 2023, biar hari ini menjadi awal yang bagus untuk kita semua.
  • Tahun gres, semangat baru, karya gres, cita-cita baru, dan pastinya tetap bareng kamu.
  • Kemarin adalah ingatan, hari ini yaitu kenyataan, dan esok yaitu harapan. Selamat tinggal 2022 dan selamat datang 2023. Semoga di tahun ini semua asa menjadi nyata.
  • Selamat Tahun Baru, supaya segala problem dan niat baik kita di 2023 mendapat fasilitas dari Tuhan.
  • 2022 menyimpan banyak ingatan. Meski ada hal murung dan senang, ku berharap di 2023 mampu lebih baik lagi dalam segala hal.
  • Untuk keluargaku tercinta, selamat Tahun Baru. Kita cuma mampu saling mendoakan satu sama lain supaya senantiasa menerima derma terbaik dari Tuhan.
  • 365 hari telah sukses dilalui, mitra. Saatnya kita membuka lembaran baru dengan semangat baru.
  • Terima kasih untuk diriku yang sudah mampu bertahan hingga sejauh ini. Semoga di tahun yang baru, ada banyak kejutan indah dan keberhasilan yang menanti.
  • Alhamdullilah kita masih diberikan umur untuk merasakan tahun yang baru. Semoga Allah memberikan berkah bagi sisa umur ini dengan kebahagiaan di 2023.
  • Jangan sedih bila resolusi kau tidak banyak terwujud di 2022. Tetap semangat untuk menunjukan pada dunia bahwa di 2023 kamu mampu menjadi yang terbaik.
  • 12 bulan berlalu dengan sungguh cepat. Tak banyak yang ingin kuharapkan kecuali kesehatan dan keselamatan di tahun ini. Selamat Tahun Baru!
  • Dikarenakan waktu tidak mampu diputar ulang, maka di tahun ini yakni dikala yang tepat memperbaiki banyak hal. Selamat Tahun Baru 2023, semua!
  • Selamat Tahun Baru 2023! Tak perlu meratapi apa yang sudah terjadi kemarin alasannya masih ada hari esok yang akan jauh lebih senang.
  • Terima kasih 2022, akan senantiasa ku ingat momen-momen terbaik dan hal indah sepanjang tahun itu. Tapi ku yakin, tahun ini akan terasa lebih baik lagi.
  • Meski 2022 penuh dengan kesedihan dan hal menyakitkan, ku biarkan semua itu berlalu karena hari ini saya ingin menyambut hari yang baru. Selamat tiba tahun baru 2023!

Ucapan Selamat Tahun Baru Bahasa Inggris 2023

Agar ucapan selamat Tahun Baru 2023 dalam bahasa Inggris tidak melulu Happy New Year, Anda mampu memakai kata-kata ucapan berikut yang penuh makna dan semangat.

  1. Happy New Year! May 2023 open the door to extraordinary opportunities.
  2. May 2023 be your best year. Never ever lose hope but always keep working hard for it.
  3. Here’s to a New Year my friend. I wish you nothing but happiness and prosperity in 2023. Make it happen, dear.
  4. 2022 has come and gone, and now we focus on the year ahead. I just know 2023 is going to be a year to remember for our family.
  5. Hoping 2023 is filled with new adventures and possibilities yet undiscovered.
  6. No matter how hard the past is, you can always begin again. Stay safe, and have a happy New Year.
  7. This year has been filled with many new challenges, but we’ve overcome them together. Cheers to a successful 2023!
  8. Another year is another chance for you to shine by forgetting things that hold you back and look forward for those who encourage you. Happy New Year 2023.
  9. Wishing you nothing but the best as the New Year approaches. Cheers!
  10. Thank you for being such a wonderful co-worker in 2022. May your New Year be prosperous and joyful.
  11. New Year is the reason to never give up and always starting new. Happy New Year 2023, all.
  12. Wishing a blessed and wonderful 2023. Don’t forget to pen down your goals and keep working hard for them as God is there to guide you through this journey. Happy New Year.
  13. Sending you and your loved ones the biggest blessings on New Year’s. Wishing you a glorious and successful New Year.
  14. Happy New Year! Here’s to God overseeing your path in 2023.
  15. Cheers to another year! The adventure continues. Happy New Year. Wishing you positive new beginnings in 2023.

Itulah kumpulan ucapan selamat Tahun Baru 2023 yang mampu dibagikan melalui media sosial, chat pribadi, twibbon, atau kartu ucapan.

(avd/fef)

NASIONAL

SMA De Britto Berdialog dengan Para Orang Tua Agar Tangguh dan Kolaboratif

DETAIL.ID

Published

on

Pengantar dari Romo Pitoyo selaku Rektor SMA Kolese De Britto. (ist)

DETAIL.ID, Yogyakarta – SMA Kolese De Britto Yogyakarta kembali menggelar pertemuan orang tua siswa untuk kelas X, XI, dan XII dalam tahun ajaran 2025/2026. Selama tiga hari berturut-turut, mulai 1–3 Oktober 2025 ini dibagi dalam tiga sesi. Dalam pertemuan ini, orang tua diajak masuk dalam ruang refleksi dan dialog mendalam melalui tema besar “Menjadi Orang Tua Tangguh dan Kolaboratif”.

Pertemuan orang tua siswa SMA Kolese De Britto tahun ajaran 2025/2026 diawali dengan pengantar dari Romo Agustinus Sugiyo Pitoyo, SJ, selaku Rektor SMA Kolese De Britto. Dalam pengantarnya, Romo Pitoyo menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendampingi anak-anak di masa pertumbuhan dan juga menyampaikan informasi tentang pembangunan sarana prasarana gedung baru untuk rumah studi di laboratorium alam dan juga gedung kelas saat ini.

“Sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak kita, maka terkait sarana prasarana pendukung harus disediakan dengan baik, namun, rumah pertama tetaplah keluarga. Oleh karena itu, kolaborasi antara sekolah dan orang tua menjadi fondasi yang kokoh untuk membentuk pribadi yang tangguh. Tema kita hari ini, Menjadi Orang Tua Tangguh dan Kolaboratif, adalah undangan bagi kita semua untuk terus bersinergi dalam mendampingi putra-putra kita menuju kedewasaan,” kata Romo Pitoyo.

Setelah pengantar, acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala Sekolah, Robertus Arifin Nugroho, S.Si., M.Pd. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pertemuan orang tua bukan sekadar forum informasi, melainkan kesempatan membangun komitmen bersama.

“Pendidikan yang kami jalankan di Kolese De Britto berlandaskan spiritualitas Ignasian, yakni mendidik manusia muda menjadi pribadi yang cerdas, berhati nurani, peduli, dan berkomitmen. Namun, proses ini tidak akan optimal tanpa dukungan orang tua. Dengan kolaborasi, kita bisa menuntun para putra menjadi generasi yang berkarakter, tangguh, dan siap melayani,” ujar Arifin.

Agenda berikutnya adalah penjelasan kurikulum oleh Ibu F. Ratna Dwi Astuti, M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum. Ratna memaparkan arah pembelajaran yang menekankan pada Kurikulum Merdeka, yang memberi ruang kebebasan bertanggung jawab kepada siswa untuk mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat.

“Kurikulum Merdeka yang diterapkan di Kolese De Britto sejatinya sejalan dengan semangat pendidikan Yesuit yang memanusiakan manusia muda. Kami tidak hanya menekankan pencapaian akademik, tetapi juga keterampilan hidup, karakter, serta kemampuan reflektif. Kami ingin anak-anak mampu belajar secara kritis, kreatif, sekaligus memiliki empati dalam kehidupannya,” kata Ratna.

Selanjutnya, penjelasan kepamongan disampaikan oleh Romo Hugo Hadibowo, SJ. Ia menekankan bahwa pendidikan di De Britto tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga dalam kehidupan bersama melalui pendampingan pamong.

“Kepamongan adalah wajah khas pendidikan di Kolese De Britto. Kami tidak hanya mendidik dengan kata-kata, melainkan dengan kehadiran dan pendampingan nyata dalam keseharian siswa. Anak-anak didampingi dalam proses belajar, berorganisasi, hingga hidup bersama, agar para putra tumbuh menjadi pribadi yang matang, mandiri, dan penuh tanggung jawab,” ucap Romo Hugo.

Bagi SMA De Britto pertemuan ini bukan sekadar agenda rutin tahunan untuk penyampaian informasi akademik dan kepamongan, melainkan juga ruang perjumpaan yang meneguhkan kembali peran strategis orang tua sebagai mitra sekolah dalam mendampingi para putra. Dalam pertemuan ini juga, untuk lebih memberikan bekal pendampingan dan pendampingan dalam keluarga yang berdasarkan semangat Spiritualitas Ignasian, maka menghadirkan tiga narasumber imam Serikat Yesus (SJ). Dalam acara ini membahas pendampingan anak sesuai tahap perkembangan tiap jenjang yang menjadi arah dan tujuan SMA Kolese De Britto terkait; masa adaptasi di kelas X, masa sosialisasi di kelas XI, dan masa internalisasi di kelas XII. Oleh karena itu supaya para orang tua setiap angkatan bisa memahami dan mengerti serta bisa melaksanakan akan pendampingan berjenjang ini secara utuh dan optimal.

Hari Pertama – Examen Conscientiae untuk Orang Tua Kelas X

Suasana penuh kehangatan menyelimuti Aula Kolese De Britto pada 1 Oktober 2025 saat Romo Evodius Sapto Jati Nugroho, SJ menyampaikan materi tentang Examen Conscientiae. Ia mengajak para orang tua kelas X untuk melatih diri dalam refleksi rohani sehari-hari sebagai bekal mendampingi putra-putra mereka yang tengah beradaptasi dengan dunia SMA.

IFFP Kelas X Romo Sapto. (ist)

IFFP Kelas X Romo Sapto. (ist)

“Examen adalah latihan sederhana, namun menyentuh hati. Melalui refleksi, kita diajak menyadari kehadiran Allah dalam hidup sehari-hari. Orang tua yang setia berlatih Examen akan lebih peka dalam memahami anak-anaknya,” kata Romo Sapto.

Materi ini sekaligus menegaskan kembali visi pendidikan Kolese De Britto yang menekankan pembentukan pribadi berhati nurani (conscience). Dengan hati yang jernih, orang tua diharapkan mampu membangun komunikasi yang lebih sehat dan mendukung pertumbuhan putra-putra mereka secara utuh.

Hari Kedua – Formasi Sosial dan Live-in bagi Orang Tua Kelas XI

Pada 2 Oktober 2025, Romo Tiro Angelo Supit-Daenuwy, SJ membawakan materi tentang Formasi Sosial dalam Pendidikan Kolese. Fokusnya adalah pentingnya pengalaman sosial, terutama melalui program Live-in Sosial yang sudah menjadi bagian integral dari tradisi pendidikan di De Britto.

“Anak-anak kita tidak hanya belajar di dalam kelas. Mereka perlu mengalami langsung kehidupan masyarakat, melihat realitas, merasakan keterbatasan, dan belajar solidaritas. Dari situ tumbuh kepedulian yang tulus dan keberanian untuk melayani,” tutur Romo Tiro.

Bagi orang tua kelas XI, materi ini menjadi pengingat bahwa pembentukan kepedulian sosial tidak bisa hanya diserahkan pada sekolah. Orang tua perlu berkolaborasi dengan mendukung, mendorong, dan memberi ruang bagi putra-putra mereka untuk berjumpa dengan realitas sosial yang sesungguhnya.

Hari Ketiga – Diskresi dan Pengambilan Keputusan bagi Orang Tua Kelas XII

Puncak pertemuan berlangsung pada 3 Oktober 2025, di mana Romo Paulus Suparno, SJ memaparkan materi tentang Diskresi (Pengambilan Keputusan). Topik ini dirasa sangat relevan bagi orang tua kelas XII yang anak-anaknya tengah berada pada fase krusial: menentukan arah masa depan, baik studi lanjut maupun pilihan panggilan hidup. Romo Paul mengaitkan diskresi dengan konsep kebebasan sejati dalam pendidikan.

Pada fase ini, para siswa tengah berada pada masa krusial untuk menentukan arah masa depan, baik studi lanjut maupun pilihan panggilan hidup. Diskresi dipahami bukan sekadar memilih secara rasional, melainkan proses reflektif yang melibatkan aspek intelektual, emosional, dan spiritual untuk menemukan keputusan yang matang dan bertanggung jawab.

Menurut Romo Paul, diskresi sejati selalu terkait dengan kebebasan dalam pendidikan, yaitu kebebasan yang bertanggung jawab: bebas dari tekanan, prasangka, dan ambisi semu, serta bebas untuk mengembangkan potensi dan mengikuti panggilan hidup. Orang tua didorong untuk menjadi pendamping, bukan pengendali, dengan cara mendengarkan, memberi ruang eksplorasi, memfasilitasi informasi, dan mengarahkan anak agar keputusan yang diambil selaras dengan nilai keluarga serta visi pendidikan Kolese De Britto. Melalui diskresi, anak diajak membuat pilihan yang tidak hanya praktis, tetapi juga bermakna dan memanusiakan, sehingga mampu menapaki jalan hidupnya dengan merdeka, berhati nurani, dan bertanggung jawab. (*)

Continue Reading

NASIONAL

Jelang Pertemuan Alumni Jesuit Dunia Tahun 2026, Presiden WUJA Kunjungi SMA Kolese De Britto

DETAIL.ID

Published

on

Foto bersama antara delegasi WUJA, PKAJ dan Civitas De Britto. (ist)

DETAIL.ID, Yogyakarta – SMA Kolese De Britto Yogyakarta menerima kunjungan istimewa dari Presiden World Union of Jesuit Alumni (WUJA), Mr. Francisco Guarner asal Spanyol bersama rombongan dari Perkumpulan Alumni Kolese Jesuit (PAKJ) pada Sabtu lalu, 20 September 2025.

Kunjungan ini merupakan bagian dari road show ke sekolah-sekolah Jesuit di Indonesia sebagai persiapan menuju Pertemuan Alumni Jesuit Sedunia (WUJA) yang akan diselenggarakan pada 29 Juli – 2 Agustus 2026 mendatang di Yogyakarta.

Rombongan WUJA dan PAKJ disambut secara hangat oleh civitas akademika De Britto di ruang kaca sekolah. Acara dimulai dengan sambutan pembuka serta pemaparan mengenai sejarah, visi-misi, dan perkembangan SMA Kolese De Britto yang disampaikan oleh Kepala Sekolah, Bapak Robertus Arifin Nugroho, S.Si., M.Pd., serta dikuatkan oleh Ketua Yayasan De Britto, Romo Agustinus Sugiyo Pitoyo, SJ.

Dalam penjelasannya, Kepala Sekolah memaparkan berbagai pencapaian dan inovasi sekolah, termasuk dalam bidang kurikulum berbasis Ignasian, program kepemimpinan, serta kontribusi alumni di berbagai bidang baik nasional maupun internasional.

Arifin juga mengungkapkan harapan besar agar kunjungan ini menjadi langkah awal kerja sama yang lebih erat antara De Britto dan jejaring alumni Jesuit dunia.

Nilai-nilai Ignasian

Selanjutnya Romo Pitoyo menekankan pentingnya kesinambungan nilai-nilai Ignasian dalam pendidikan modern. Ia menyoroti bagaimana De Britto membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan spiritualitas yang mendalam.

Sementara itu, dari Presiden WUJA dalam sambutannya, Mr. Francisco Guarner menyampaikan rasa kagum dan apresiasinya terhadap semangat, integritas, dan karakter khas yang dibentuk oleh pendidikan Jesuit di De Britto. Francisco menegaskan pentingnya membangun jejaring global antar alumni Jesuit untuk memperkuat solidaritas, kerja sama lintas budaya, serta kontribusi nyata dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan pendidikan yang inklusif.

“Saya melihat semangat Ignasian yang kuat di De Britto. Pendidikan di sini bukan hanya tentang kecerdasan intelektual, tapi juga pembentukan karakter dan kepedulian terhadap sesama sebagai fondasi penting dalam membangun dunia yang lebih adil dan manusiawi,” ujar Francisco.

Acara dilanjutkan dengan ramah tamah yang dipenuhi suasana keakraban dan kekeluargaan. Dalam kesempatan tersebut, para tamu dihibur dengan penampilan seni dari siswa De Britto yang mencerminkan semangat kebudayaan dan kreativitas anak bangsa.

Penampilan Orkestra JB membuka acara dengan suguhan musik klasik dan kontemporer yang memukau. Disusul dengan penampilan tari tradisional “Sobrak”, yang menceritakan perjalanan transformatif seorang anak menuju fase remaja, sebuah simbolisasi yang selaras dengan proses pendidikan dan pembentukan jati diri di De Britto.

Penampilan Tari Sobrak dari Albert, salah satu siswa SMA Kolese De Britto. (ist)

Penampilan Tari Sobrak dari Albert, salah satu siswa SMA Kolese De Britto. (ist)

Tari Sobrak bukan hanya pertunjukan estetis, tetapi juga sarat makna: perubahan, pencarian identitas, dan kesiapan untuk menghadapi dunia dengan nilai-nilai yang kokoh.

Memperkuat Jejaring Internasional Alumni Jesuit

Kunjungan ini menjadi momen penting bagi SMA Kolese De Britto untuk memperkuat jejaring internasional dengan komunitas alumni Jesuit dari berbagai belahan dunia. Diharapkan, pertemuan akbar WUJA 2026 di Yogyakarta mendatang bukan hanya menjadi ajang reuni alumni, tetapi juga menjadi platform kolaboratif global dalam semangat pelayanan, kepemimpinan, dan solidaritas sosial.

“Kami berharap kunjungan ini menjadi awal dari relasi yang lebih luas dan mendalam dengan komunitas Jesuit global. Dengan jejaring yang kuat, alumni-alumni Jesuit di seluruh dunia dapat bersama-sama menjawab panggilan zaman,” tutur Arifin menutup acara.

Tentang WUJA

World Union of Jesuit Alumni (WUJA) adalah organisasi internasional yang menghimpun para alumni dari sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan Jesuit di seluruh dunia. WUJA bertujuan membangun solidaritas global antar alumni dalam semangat Ignasian untuk menciptakan perubahan sosial yang positif dan berkelanjutan. (*)

Continue Reading

NASIONAL

Orang Tua dan Wali Siswa De Britto Dikenalkan Spiritualitas Santo Ignatius Secara Mendalam

DETAIL.ID

Published

on

Romo Agustinus Sugiyo Pitoyo, SJ selaku Rektor SMA Kolese De Britto memberikan pengantar pertemuan IFFP. (ist)

DETAIL.ID, Yogyakarta – SMA Kolese De Britto kembali menegaskan komitmennya dalam membangun sinergi antara pendidikan dan keluarga melalui kegiatan Ignatian Formation for Parents (IFFP) yang digelar pada Sabtu, 13 September 2025. Formasi ini dikhususkan bagi para orang tua dan wali siswa kelas X, mengangkat tema “Mengenal Secara Mendalam Spiritualitas Santo Ignatius”.

“Mengenal spiritualitas Ignatian adalah langkah awal yang penting bagi orang tua untuk memahami arah dan jiwa pendidikan di Kolese De Britto. Dengan memahami nilai-nilai dasar Ignatian, seperti refleksi, kepedulian, dan pelayanan, orang tua dapat berjalan seiring dengan sekolah dalam mendampingi putra-putra tumbuh menjadi pribadi yang utuh, berkarakter, dan peduli pada sesama”, demikian penjelasan dari Rektor SMA Kolese De Britto, Romo Agustinus Sugiyo Pitoyo, SJ Rektor SMA Kolese De Britto dalam memberikan pengantar pertemuan tersebut.

Berikutnya Kepala Sekolah Robertus Arifin Nugroho, S.Si., M.Pd menyampaikan, “dalam semangat spiritualitas Ignatian, pendampingan pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi antara sekolah dan orang tua sangat penting, terutama di awal perjalanan putra-putra kita di kelas X. Bersama, kita membentuk pribadi yang reflektif, peduli, dan siap melayani, karena pendidikan di De Britto adalah proses menemani tumbuh, bukan sekadar mengajar.”

Acara IFFP ini, dipandu oleh Romo Mutiara Andalas, SJ, SS, STD, seorang formator dan teolog Jesuit yang dikenal luas dalam bidang spiritualitas Ignatian. Acara ini berlangsung dalam suasana hangat, reflektif, dan penuh kedalaman. Para peserta diajak untuk menyelami semangat hidup Santo Ignatius Loyola, pendiri Serikat Yesus, yang menjadi fondasi utama pendidikan di Kolese De Britto.

Romo Mutiara Andalas, SJ sebagai narasumber memberi penjelasan mengenai Santo Ignatius Loyola. (ist)

Romo Mutiara Andalas, SJ sebagai narasumber memberi penjelasan mengenai Santo Ignatius Loyola. (ist)

Dalam acara ini dua aspek dasar dan penting yang dikupas dan dipaparkan adalah mengenai, berikut ini:

1. Orang Tua sebagai Pendamping Sejati

Dalam pemaparannya, Romo Andalas menekankan bahwa spiritualitas Ignatian bukan hanya relevan bagi para siswa, tetapi juga memiliki makna besar bagi para orang tua. Ia mengajak para peserta untuk melihat anak bukan sebagai “proyek” yang harus sempurna, melainkan sebagai pribadi yang dikasihi secara utuh oleh Allah. Beberapa pokok refleksi yang disampaikan dalam sesi formasi antara lain:

  • a. Melihat anak sebagai anugerah, bukan sebagai objek ekspektasi.
  • b. Menghadirkan cura personalis, yaitu pendampingan yang penuh perhatian, kasih, dan empati.
  • c. Menghidupi semangat Magis, selalu berusaha menjadi lebih baik dalam kasih dan pelayanan.
  • d. Melatih discernment, kemampuan untuk membedakan dan memilih yang benar dalam kehidupan sehari-hari.
  • e. Menjadikan rumah sebagai ruang formasi iman dan karakter, tempat bertumbuhnya pribadi-pribadi yang tangguh dan peduli.

“Formasi Ignatian bukan hanya untuk anak, tetapi untuk seluruh keluarga. Dari rumah yang penuh kasih dan kesadaran, lahir manusia-manusia yang utuh dan bermakna,” ujar Romo Andalas dalam salah satu bagian refleksinya.

2. Kolaborasi Sekolah dan Keluarga

Kegiatan IFFP ini menjadi momentum penting yang menunjukkan bahwa pendidikan karakter dan spiritualitas di Kolese De Britto tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga merupakan proyek bersama dengan keluarga. Sinergi ini mencerminkan semangat menjadi teman seperjalanan dalam mendampingi para remaja menuju kedewasaan yang utuh; intelektual, emosional, dan spiritual.

Sekolah menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh orang tua dan wali siswa kelas X atas partisipasi aktif dan keterbukaannya dalam mengikuti proses formasi ini.

Pada sesi penutup Romo Aluisius Dian Permana, SJ selaku Kepala Campus Ministry memberikan peneguhan “Melalui IFFP, orang tua diajak masuk lebih dalam ke dalam spiritualitas Ignatian agar dapat mendampingi putranya bukan hanya sebagai orang tua, tetapi juga sebagai sahabat dalam pertumbuhan iman dan karakter. Ini adalah ruang bersama untuk bertumbuh, mendengarkan, dan membentuk keluarga yang penuh refleksi, kasih, dan harapan.”

Melalui kegiatan IFFP ini, Kolese De Britto terus membuktikan bahwa pendidikan yang bermakna adalah pendidikan yang menyentuh hati, membangun relasi, dan menghidupkan semangat pelayanan, tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di ruang keluarga. (*)

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs