Dia mengatakan sudah tidak lagi menjadi ASN semenjak menjadi Gubernur Jawa Barat pada 2018. Oleh sebab itu, Ridwan Kamil mampu menjadi kader partai Golkar lantaran telah bukan lagi ASN.
“Waktu pilwalkot, aturan pemilunya itu yakni cuti dari ASN. Akan namun, saat pilgub aturannya berubah,” ujar Ridwan Kamil seperti disiarkan di CNNIndonesia TV, Rabu, 18 Januari.
Dia menjelaskan bahwa pada 2018 kemudian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta kepada calon kepala kawasan semoga menanggalkan status ASN. Ridwan Kamil lalu mematuhinya.
“Peraturan KPU-nya berubah, semua ASN mesti mundur. Saya, kan, ASN dosen ITB. Saya keluar mundur enggak jadi ASN,” tuturnya.
Ridwan Kamil gres saja menjadi kader Partai Golkar yang diumumkan eksklusif oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada Selasa (19/1).
Ridwan Kamil diandalkan memegang jabatan wakil ketua lazim sekligus co-chair badan pemenangan pemilu (Bappilu).
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap Ridwan Kamil mampu menolong memaksimalkan suara di Jawa Barat pada Pemilu 2024.
Selain itu, beliau juga mengaku melaksanakan pendekatan dengan Kang Emil cukup lama.
“Kami sudah bicara soal tugas Ridwan Kamil ke depan. Pendekatannya lama banget, berapa lama? Ya, lebih dari setahun,” ujar Airlangga.