Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG, Hadi Saputra, mengatakan bahwa warga meminta warga waspada sementara pihaknya mengusut ada rekahan atau tidak simpulan gempa.
“Mesti dilihat dahulu apakah ada deformasi batuan di sekeliling kawasan sentra gempanya. Kalau misalnya ada rekahan di bukit-bukit, berbahaya bila kena hujan, mampu terjadi longsor. Mesti dicek ke lapangan,” ujar Hadi terhadap Antara.
Hadi mengambarkan bahwa dikala ini, BMKG sedang menunggu laporan lengkap tentang imbas gempa di Cigudeg tersebut dari pihak Pemerintah Kabupaten Bogor.
“Saya belum tahu ya (kapan pengecekan). Tunggu info BPBD Kabupaten Bogor terkait dampaknya dahulu kayaknya,” kata Hadi.
BMKG memeriksa kemungkinan imbas ini sehabis gempa bumi mengguncang Bogor pada Minggu dini hari. Pusat gempa berada di 25 kilometer di Barat Laut Kota Bogor.
Setelah gempa mengguncang, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas, menetapkan tidak ada laporan dampak kerusakan maupun korban selesai insiden itu.
Menurut Theofilo, imbas tak tampakkemungkinan karena pusat gempa cukup jauh dari Kota Bogor. Meski demikian, Cigudeg diketahui selaku tempat yang riskan longsor dan banjir.
Pemkab Bogor mencatat sekurang-kurangnya 40 keluarga mengungsi ketika banjir menerjang Cigudeg akibat tanggul jebol pada selesai 2021 kemudian.