Masalah rumput lapangan My Dinh yang jelek kembali dibahas Shin Tae Yong usai pertandingan. Dalam pertemuan pers sehabis laga, pelatih asal Korea Selatan itu mengisyaratkan buruknya lapangan sebagai salah satu faktor kekalahan Indonesia.
Permainan Indonesia pada leg kedua ini terlihat berbeda dengan leg pertama saat bermain di GBK dengan kondisi rumput yang begitu anggun.
“Vietnam sering bermain di Stadion My Dinh, sementara kami masih asing. Pada gol pertama kiper Nadeo menciptakan keputusan yang salah,” ujar Shin Tae Yong dikutip dari Soha.
Shin Tae Yong menjelaskan Timnas Indonesia pernah bermain di My Dinh dalam perebutan medali perunggu SEA Games 202 melawan Malaysia. Akan namun kondisi rumput pada ketika itu masih lebih baik daripada ketika ini.
“Sebagai suplemen, kami tidak bisa beradaptasi dengan baik. Kami bermain di My Dinh pada SEA Games 2021, namun lapangannya lebih baik dibanding saat ini,” tutur Shin Tae Yong.
“Pada leg pertama kami bermain bagus dengan rumput yang bagus di Stadion Bung Karno,” kata Shin Tae Yong menambahkan.
Berdasarkan statistik permainan Indonesia tidak terlalu buruk, karena penguasaan bola Skuad Garuda tidak berbeda jauh dengan Vietnam. Hanya saja transisi yang kurang bagus dari menyerang ke bertahan menciptakan Indonesia seperti mudah ditembus tuan rumah.
Ditambah lagi Tim Merah Putih terlihat minim kreativitas dalam membongkar pertahanan Vietnam. Indonesia lebih sering menyerang dari kedua sayap yang sejatinya bisa dibaca musuh.
Pekerjaan rumah berbentuksolusi akhir juga belum diselesaikan oleh tim pelatih serta pemain Indonesia. Indonesia punya tujuh tembakan, tetapi tidak ada yang mengarah ke gawang Vietnam.