AFP menerangkan eksekusi mati berupa gantung itu menciptakan jumlah eksekusi bertambah menjadi empat orang sebab kerusuhan nasional, yang sudah meningkat sejak September disulut upaya menyelesaikan rezim ulama di Iran.
Iran menentang kampanye kelompok hak asasi internasional yang ingin menyelamatkan nyawa terhukum mati itu.
Kantor isu yudisial Mizan Online melaporkan bahwa ‘Mohammad Mehdi Karami dan Seyed Mohammad Hosseini, pelaku utama kejahatan yang menimbulkan maut syahid Ruhollah Ajamian, telah digantung pagi ini;.
Jaksa mengatakan milisi 27 tahun itu ditelanjangi dan dibunuh sekelompok pelayat yang memberi penghormatan kepada seorang pengunjuk rasa yang terbunuh, Hadis Najafi.
Administrasi PBB problem hak asasi mengecam eksekusi tersebut dan mengatakan ‘pengadilan tidak adil berdasarkan pengukuhan paksa’.
“Kami mendesak Iran menghentikan semua hukuman,” katanya di Twitter.
Uni Eropa menyampaikan ‘terkejut’ atas hukuman tersebut.
“Ini yakni tanda lain dari represi kekerasan otoritas Iran kepada demonstrasi sipil,” ucap juru bicara kepala masalah luar negeri Uni Eropa Josep Borrel.
Dia mendesak eksekusi mati pada pengunjuk rasa diakhiri.
Iran sudah menangkap ribuan orang dalam gelombang demonstrasi yang dimulai sesudah kematian wanita Kurdi, Mahsa Amini (22 tahun), pada 16 September, sesudah penangkapannya diduga melanggar isyarat berpakaian Iran untuk perempuan.
Dua pria lain sudah dihukum gantung pada Desember, yang mengakibatkan kemarahan global dan hukuman baru Barat pada Iran.