Permohonan untuk segera dipulangkan tersebut disampaikan Siti lewat video singkat dan menjadi materi perbincangan sesudah di unggah oleh Menteri Polhukam Mahfud MD di laman twitter resminya. Dalam video tersebut PMI asal Cianjur itu mengaku tidak diperlakukan dengan baik oleh majikannya, sehingga ingin pulang.
Menanggapi, Dirjen Bina Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Kemnaker Suhartono mengatakan telah pribadi melakukan langkah-langkah koordinasi dan kerja sama penanganan dengan beberapa pihak terkait, sehingga telah diperoleh data PMI tersebut.
“Kami pribadi meminta Atnaker di KBRI Riyadh untuk segera melaksanakan upaya penanganan sesuai ketentuan yang berlaku dan mencari data PMI tersebut. Berdasarkan info kami himpun, Siti Kurmeisa berasal dari Cianjur, Jawa Barat, dan ditempatkan di negara Arab Saudi tepatnya di Damam semenjak 24 November 2022,” ujarnya dalam gosip resmi, Minggu (29/1).
Berdasarkan info Atnaker KBRI di Riyadh Suseno Hadi, per Sabtu (28/1), Siti Kurmeisa telah berada di shelter KBRI untuk diberikan perlindungan, dan selanjutnya akan dimintai informasi.
Direktur Bina Penempatan dan Perlindungan PMI Kemnaker Rendra Setiawan juga sudah meminta kepada Atnaker KBRI di Riyadh untuk mendalami proses penempatan Siti Kurmeisa. Tujuannya supaya bisa dimengerti siapa pelaku penempatannya.
Pasalnya, sampai saat ini penempatan PMI untuk melakukan pekerjaan pada pemberi kerja perseorangan ke 19 negara daerah di Timur Tengah, tergolong Arab Saudi bekerjsama masih dilarang sebagaimana ketentuan dalam Kepmenaker Nomor 260 Tahun 2015.
Di segi lain, ia kembali menekankan dan mengimbau semoga penduduk berani menolak kepada bujuk rayu atau iming-iming untuk melakukan pekerjaan ke mancanegara yg terindikasi dilaksanakan secara non prosedural atau ilegal, terutama ke Arab Saudi.
“Untuk mengetahui atau menerima informasi yang valid perihal proses bekerja ke mancanegara secara prosedural dan benar, mampu mendatangi dinas tenaga kerja setempat atau layanan terpadu satu atap PMI (LTSA-PMI) terdekat,” pungkasnya.
(ldy/mik)