Budi menyampaikan hal yang paling penting dalam periode transisi dari pandemi menjadi endemi yaitu turunnya intervensi pemerintah dan meningkatnya partisipasi masyarakat, tergolong juga vaksinasi.
Budi menyinggung ihwal vaksinasi meningitis pada kandidat jemaah haji dan vaksinasi influenza pada masyarakat di luar negeri.
“Dan alasannya adalah vaksinasi sekarang kan telah sungguh tersedia kan harganya antara 5-10 dolar. 10 dolar kan sekitar Rp 150 ribu. Makara kita lihat partisipasi masyarakat ini, untuk yang miskin itu rencananya nanti dimasukkin saja ke program kesehatan standarnya BPJS,” jelas Budi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023.
“Tapi kalau untuk yang mampu, ya ia mampu beli sendiri. Itu rencananya ke sana, sebagai bagian dari strategi pandemi menjadi endemi,” tuturnya.
Tak cuma dijual di apotek, Budi menyebut vaksin Covid-19 nanti juga didistribusikan di akomodasi kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas. Lebih lanjut, Budi menunjukan pihaknya masih menanti tahapan pemberlakuan rencana tersebut.
“Nah, kita tunggu nanti bagaimana tahapannya,” ujar dia.
Budi menyampaikan, intervensi pemerintah yang sudah dilepas adalah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ia kembali memastikan partisipasi penduduk penting dalam kondisi transisi pandemi menjadi endemi.
“Tapi intinya gitu, jika sudah menjadi endemi, yang lebih penting ialah partisipasi masyarakat. Masyarakat telah teredukasi, dan intervensi kesehatannya (dilepaskan). Obat-obatan dan vaksinnya telah tersedia,” ucap Budi.
Budi sebelumnya mengungkap rencana vaksin Covid-19 berbayar dikala menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023.
Menurut dia, prosedur tersebut dapat membuat beban negara berkonsentrasi untuk membiayai penduduk kurang bisa.
“Sehingga dengan demikian beban negara akan terfokus ke masyarakat-penduduk yang miskin saja dan itu akan dicover dengan mekanisme wajar lewat PBI. itu planning kami ke depan,” kata beliau.