Diduga, kerabat ini diancam akan dibunuh karena mengenali agresi kejahatan yang dikerjakan oleh Wowon, Solihun alias Duloh, maupun M Dede Solehudin.
“Kami menerima kesaksian dari salah satu keluarga akrab tersangka ini menyatakan, aku juga dulu hampir dibunuh pak,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi dalam konferensi pers, Kamis, 19 Januari.
Kendati demikian, Hengki tak membeberkan secara rinci sosok korban ini tergolong hubungan relasi korban dengan para tersangka.
Hengki cuma memberikan bahwa korban berhasil lolos dari agresi keji Wowon Cs dan sekarang yang bersangkutan berprofesi sebagai seorang tenaga kerja perempuan (TKW).
“Tapi melarikan diri dan kini menjadi TKW di mancanegara Saudi Arabia,” ucap Hengki.
Pengungkapan agresi pembunuhan berantai oleh Wowon cs ini bermula dari akhir hayat tiga orang yang ialah satu keluarga di Bekasi.
Awalnya, ketiga orang ini diduga tewas karena keracunan. Namun, ketiganya ternyata dibunuh dengan cara diracun menggunakan pestisida.
Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
Dari hasil pendalaman, ternyata ada aksi pembunuhan lain yang juga dilaksanakan oleh para tersangka. Total, ada empat kerangka manusia didapatkan di Cianjur, satu kerangka di Garut, dan satu orang masih dalam pencarian.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyampaikan bahwa ketiga tersangka ini mengaku mereka sedang melaksanakan sebuah ‘perjalanan panjang pembunuhan’.
“Ternyata korban meninggal dunia di Bekasi ini dibunuh karena para tersangka dikenali melakukan tindak pidana lain,” kata Fadil dalam pertemuan pers, Kamis, 19 Januari.
“Mereka melaksanakan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif komitmen-janji yang dibungkus dengan kesanggupan supranatural untuk buat orang jadi berhasil atau kaya,” tuturnya.