Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan bahwa selain untuk memperkuat antibodi, vaksin booster kedua juga jadi salah satu upaya untuk menyelesaikan pandemi dan melaju menuju endemi.
“Untuk mengontrol penyebaran Covid-19 dan menangkal lonjakan masalah, maka penting untuk tetap mendorong masyarakat melakukan vaksinasi dosis primer dan lanjutan, termasuk booster kedua. Untuk mengembangkan titer antibodi, memperpanjang abad tunjangan,” kata Syahril dalam pertemuan pers virtual Kemenkes, Selasa, 24 Januari 2023.
Pelaksanaan vaksin booster kedua juga didasarkan pada usulandata dan situasi epidemiologi, memastikan Indonesia tidak ada kenaikan gelombang masalah dan siap menuju endemi.
Hal ini selaras dengan imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang taktik menuntaskan pandemi menuju endemi. Salah satunya ialah bantuan vaksin lengkap, termasuk booster kedua.
“Ini juga menjawab usul penduduk , menyaksikan pemulihan ekonomi yang cepat dan mobilitas. Jadi enggak hanya kesehatan, namun juga ekonomi,” tuturnya.
Pada Jumat, 30 Desember 2023 Presiden Joko Widodo resmi mencabut PPKM di seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia pun perlahan membaik.
Syahril melaporkan per 24 Januari 2023, masalah harian sepekan terakhir turun sampai 24,42 persen. Penurunan juga didapatkan pada angka kematian di bawah 10 orang.
Sementara itu, positivity rate sebesar 0,88 persen, sedangkan bed occupation rate (BOR) 2,65 persen, di bawah angka tolok ukur WHO yaitu 5 persen.
“Indonesia tetap di level 1 atau transmisi komunitas kita di level 1, level paling rendah,” katanya.
Sementara untuk vaksinasi, sampai kini sebanyak 449 juta dosis vaksin sudah disuntikkan dan lebih dari 64 persen masyarakat sudah mendapatkan vaksin lengkap. Vaksin booster kedua tetap mesti didorong.
Sebelum 24 Januari 2023, vaksin booster kedua diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan lansia. Dari sasaran 1,2 juta orang, gres 5,36 persen yang mengikuti vaksinasi booster.
“Kami mengimbau ke pemda, utamanya dinkes provinsi, kabupaten/kota, secepatnya mampu mengupayakan untuk mempercepat vaksinasi booster sehingga target sekurang-kurangnya70 persen takaran primer dan booster bisa kita capai,” kata Syahril.