Pada akun media umum, Suzuki menyatakan gosip tentang
calon produk anyarnya dengan sebuah pertanyaan ‘tebak siapa yang kembali?’ Tertulis juga waktu peluncuran akan dilakukan pada 16 Februari di IIMS.
Tidak hanya itu merek berlogo S tersebut turut membagikan gambar siluet samping yang memberikan lekuk kendaraan berjenis SUV.
Berdasarkan gambar dan ulasan yang ditulis Suzuki, layak diduga mobil tersebut yaitu Grand Vitara modern.
Harold Donnel, Head of Brand Development & Marketing Research 4W SIS yang dihubungi enggan berbicara rinci tentang produk tersebut. Menurut beliau kendaraan beroda empat tersebut menjadi akad Suzuki menghadirkan aneka macam pilihan kendaraan SUV sampai 2025.
“Mengacu pada salah satu pesan Presiden Direktur kami di salah satu event motor show 2022 dimana Suzuki berkomitmen meluncurkan produk-produk SUV hingga 2025. Maka ini salah satu tanggapan dari pesan tersebut,” kata Harold melalui pesan singkat, Rabu , 25 Januari 2023.
Ia menambahkan berita lanjutan perihal kendaraan beroda empat tersebut akan diungkap pada kesempatan terpisah. Harold juga tidak memberi bantahan perihal dugaan model Grand Vitara yang hendak menjadi produk baru.
“Untuk isu yang lain akan kami sampaikan pada saat prosesi di tanggal Februari nanti di IIMS 2023. Stay tune,” ucap ia.
Grand Vitara bukan produk yang benar-benar gres untuk konsumen Indonesia. Sebelumnya Suzuki sempat memasarkan mobil tersebut tetapi status impornya dari Jepang akhir sejak 2018.
Sebelum disuntik mati, Suzuki mengakui pemasaran SUV tersebut secara retail meredup sehingga perusahaan hanya mengandalkan pemasaran dari segi fleet terhadap institusi swasta atau pemerintah.
Suzuki di Indonesia juga pernah memproduksi Grand Vitara 2.000 cc pada 2000-an tetapi belakangan model bermesin 2.400cc diubah skemanya menjadi impor.
Di segi lain, Grand Vitara generasi baru yang mau meluncur lagi di Indonesia kemungkinan bakal berasal dari India.
Pekan lalu Suzuki India memberitahukan sudah mulai mengekspor Grand Vitara. Pengapalan awal menuju Amerika Latin, tetapi total sasaran ada 60 negara termasuk di daerah ASEAN, Timur Tengah, Afrika.
(ryh/fea)