Sebenarnya, telah nyaris tiga tahun Taman Nasional Way Kambas ditutup sementara. Alasan pertama alasannya pandemi Covid-19 sehingga kawasan ini menutup pintu untuk kunjungan wisata.
Lalu belakangan, saat-saat penutupan sementara Taman Nasional Way Kambas dimanfaatkan untuk mengecek pengelolaan tempat konservasi ini. Jika nanti daerah ini sudah dibuka, wisatawan tidak akan lagi menikmati atraksi gajah.
Evaluasi yang dilakukan agar hidup gajah lebih sejahtera dan senang. Menurut Humas Taman Nasional Way Kambas Sukatmoko, gajah-gajah di Way Kambas selama ini terlampau banyak dilibatkan dalam kegiatan yang membuat puas wisatawan.
Dari mulai melaksanakan atraksi, menjadi tunggangan pelancong, hingga disuruh menendang bola, di mana gajah-gajah terlalu dibebani. Sukatmoko mengambarkan, ada sejumlah pergeseran rekreasi andai taman nasional itu dibuka kembali pada pertengahan 2023.
“Kami mengecek wisata yang lebih baik lagi. Kami coba membuat Way Kambas rekreasi yang ramah gajah. Salah satunya kita coba menghapus kegiatan yang jadi favoritnya pengunjung, atraksi dan tunggang gajah kita tiadakan,” ucap Sukatmoko ketika dihubungi detikcom.
Sebagai gantinya, Taman Nasional Way Kambas bakal dibuat dengan rancangan tempat rekreasi yang lebih edukatif. Wisatawan bisa berkunjung ke pusat pembinaan gajah untuk mendapatkan pembelajaran tentang gajah.
“Kemudian hadirin juga mampu berinteraksi langsung dengan gajah, contohnya ikut memandikan gajah, melakukan cek kesehatan, memberi makan gajah ataupun ikut angon (menggembala gajah),” ujarnya.
Wisatawan, kata ia, juga akan diajak memperhatikan perilaku gajah eksklusif di alam. Kegiatan-acara itu dibutuhkan mampu mengenalkan kehidupan gajah terhadap wisatawan.
“Ada beberapa spot pengamatan satwa tergolong pengamatan gajah. Kaprikornus menyaksikan dari jauh bagaimana sikap gajah ketika ada di dalam. Jadi gajah-gajah yang kita gembalakan itu ia secara alami makan sendiri, mencari rumput, bersosialisasi di kelompoknya,” tuturnya.
Dengan planning konsep kawasan konservasi yang baru di Taman Nasional Way Kambas itu, Sukatmoko berharap gajah dan turis mendapat manfaat, khususnya gajah tidak perlu tertekan sebab diperintah untuk melakukan atraksi.
“Dengan begini satwa merasa tenteram, merasa tidak harus dipaksa menjinjing beban. Gajah kok mesti disuruh main bola, main bola ya orang, era gajah main bola. Itu secara kehewanan mampu lebih baik,” kata dia.