Direktorat Jenderal Minerba Ridwan Djamaluddin menyampaikan sebagian besar akomodasi pembuatan dan pemurnian itu ialah smelter nikel.
“Sebagian besar smelter nikel tetapi kita terus mengawasi pembangunan smelter-smelter pengolah komoditas yang lain,” ujarnya dalam pertemuan pers, Selasa , 31 Januari 2023.
Tahun depan, Ditjen Minerba menargetkan 17 smelter gres.
Sementara itu, realisasi investasi subsektor minerba pada 2022 mencapai US$5,69 miliar atau 113,5 persen dari sasaran U$5,01 miliar. Realisasi investasi 2022 berkembangdari tahun sebelumnya sebesar US$4,52 miliar.
Ridwan mengatakan investasi ini sebagian besar berupa pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan atau smelter.
Kemudian, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) subsektor minerba meraih Rp183,35 triliun. Jumlah ini setara 180 persen dari sasaran Rp101,84 triliun.
Adapun komoditas yang terbesar menyumbang PNBP subsektor minerba adalah watu bara sebesar Rp85,7 trilun. Kemudian tembaga Rp4,8 triliun, emas Rp3,8 triliun, perak Rp138,8 miliar dan nikel Rp11,06 triliun.