Jakarta – Harus jujur diakui kalau kondisi ekonomi global, regional, dan nasional pada saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Kondisi geopolitik yang kisruh seperti perang Rusia versus Ukraina semakin membuat perekonomian global berada dalam turbulensi dan volatilitas.
Tetapi dalam kondisi yang seperti itu, pasar modal Indonesia justru masih mampu menunjukkan resiliensi yang tinggi, performanya masih kinclong.
Sekadar memberitahukan, resiliensi adalah kemampuan yang dihasilkan ketika dihadapkan dalam situasi atau kondisi yang tidak menyenangkan.
Sementara turbulensi dan volatilitas adalah semacam goncangan atau perubahan, termasuk di industri keuangan, yang kencang.
Dalam keterangan resmi yang diterima para wartawan di Medan, Jumat 11 Agustus 2023, pihak otoritas pasar modal Indonesia mengatakan sampai dengan 9 Agustus 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,36 persen pada level 6.875,11 dibandingkan dengan akhir tahun 2022.
Sementara itu rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) hingga 9 Agustus 2023 berada pada posisi Rp10,24 triliun.
Nah, rata-rata volume transaksi harian bursa mencapai 18,5 miliar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,24 juta kali transaksi pada periode yang sama.
Selain itu terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar, yakni pada 26 Juli 2023 yang lalu mencapai angka Rp 10.078 triliun.
Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi yakni pada 31 Mei 2023 mencapai 89 miliar saham.
Reporter: Heno
Discussion about this post