ADVERTORIAL
Gubernur Berpesan Kepada Mahasiswa dan Pelajar yang Mengikuti Lomba Inovasi Produk Daerah Agar Tidak Berhenti Berinovasi

Jambi – Gubernur Jambi Al Haris berpesan kepada mahasiswa dan pelajar yang mengikuti Lomba Inovasi Produk Daerah Provinsi Jambi Tahun 2023 agar jangan pernah berhenti untuk berinovasi karena inovasi adalah bagian dan cara kita mengubah mindset pola pikir untuk jadi orang yang berhasil dan bisa berkembang di masa mendatang.
Pesan tersebut dikatakan oleh Gubernur saat menutup kegiatan Apresiasi dan Penganugerahan Pemenang Lomba Inovasi Produk Daerah Provinsi Jambi Tahun 2023, bertempat di Aula Balitbangda Provinsi Jambi, Kamis, 10 Agustus 2023.
Kegiatan Lomba Inovasi Produk Daerah tahun ini mengusung tema “Aksi Kreatif dan Inovatif Dalam Meningkatkan Nilai Tambah Produk Lokal.”
Gubernur Al Haris mengatakan, melalui ajang kompetisi seperti Lomba Inovasi Produk Daerah Provinsi Jambi Tahun 2023, bisa menjadi media dalam menumbuhkembangkan inovasi di Provinsi Jambi.
“Kompetisi seperti Lomba Inovasi Produk Daerah Provinsi Jambi Tahun 2023 Provinsi Jambi mempunyai cukup banyak potensi yang dikembangkan, memerlukan inovasi yang bisa menjadi media dalam menumbuhkembangkan inovasi tersebut, juga dapat melahirkan inovator-inovator yang dapat menciptakan inovasi yang menjadi solusi-solusi dalam meningkatkan perekonomian daerah, membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,” ujar Gubernur Al Haris.
“Saya sangat mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan Lomba Inovasi Produk Daerah Provinsi Jambi Tahun 2023 sebagai upaya untuk meningkatkan budaya berinovasi dikalangan mahasiswa dan masyarakat umum di Provinsi Jambi,” kata Gubernur Al Haris.
Gubernur Al Haris menyampaikan, sebagaimana diketahui bersama bahwa rendahnya nilai tambah komoditi unggulan daerah masih menjadi salah satu kendala dalam pengembangan ekonomi lokal, untuk itu perlu pendekatan kreativitas dan inovasi yang membudaya ditengah masyarakat, sebagai faktor pengungkit (leverage) ditengah pergeseran ekonomi yang berbasis industri menuju ekonomi berbasis pengetahuan.
“Pada dasarnya, inovasi dapat diperoleh melalui discovery (penemuan), invensi (penciptaan, perancangan) maupun pembaharuan suatu produk dengan metode atau cara yang baru. Sehingga pada konteks ini, inovasi dapat diartikan sebagai kegiatan penelitian, pengembangan dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada kedalam produk atau proses produksi,” ujar Gubernur Al Haris.
Gubernur Al Haris juga mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi terus mendorong anak-anak muda Jambi untuk melakukan inovasi.
“Pemprov Jambi terus mendorong anak-anak muda Jambi untuk melakukan inovasi, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pendekatan kreativitas dan inovasi yang membudaya ditengah masyarakat terus dikembangkan sehingga terciptanya produk unggulan berbahan baku lokal yang mampu bersaing dipasar lokal dan nasional maupun internasional. Dengan kata lain bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi generasi sekarang,” ucap Gubernur Al Haris.
“Banyaknya Inovatif dari anak-anak muda sekarang yang berhasil menjuarai dunia itu adalah teman-teman kita dari aplikasi-aplikasi yang menjadi orang kaya dunia, seperti Facebook dan sebagainya. Ya, Indonesia juga ada kayak-kayak playstore, ada juga yang dari sumber lain dari sampah inovasi gitu, tapi begitu dia meledak dipakai orang banyak, nah, dia menjadi sesuatu magnet yang bernilai yang akhirnya membuka lapangan usaha baru bagi masyarakat, bagi orang-orang kita. Ini orang-orang belanja sekarang melalui aplikasi play store saja bisa menghasilkan,” kata Gubernur Al Haris.
“Saya menyampaikan ucapan selamat kepada para pemenang, dengan harapan semoga kegiatan ini dapat menjadi stimulus dalam berkreativitas dan berinovasi dikalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat agar generasi kedepannya mempunyai daya saing yang kuat di Provinsi Jambi,” ujar Gubernur Al Haris.
Dalam kesempatan ini Gubernur Al Haris juga menyerahkan penghargaan berupa piala dan piagam serta uang pembinaan kepada mahasiswa dan pelajar yang meraih kemenangan pada Lomba Inovasi Produk Daerah Provinsi Jambi Tahun 2023.
Sementara itu, Kepala Balitbangda Provinsi Jambi Sri Argunaini melaporkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat, pelajar dan mahasiswa untuk berbudaya kreatif serta inovatif dalam penerapan teknologi yang dapat diimplikasikan kepada masyarakat, mendorong terciptanya produk unggulan berbahan baku lokal yang mampu bersaing dipasar lokal dan nasioanal serta memperkuat inovasi jejaring daerah masyarakat, mahasiswa dan pelajar.
Lomba Inovasi Produk Daerah Provinsi Jambi Tahun 2023 ini diraih oleh Qomariah dengan judul inovasi Pinea Eco-Paper Bag dari Universitas Jambi. Kemudian Joko Prabowo, Hariansah, Heru Irawan (Mesin pengupas kulit nanas Politeknik Jambi) serta M.Riyan Sulari, Budi Saputra, Disky Aryansha (Mesin pengupas biji pinang kering kualitas super dengan metode doubelerol).

Merangin
Bupati H M Syukur Pastikan Bantuan Ponpes Tetap Bergulir

Merangin – Meskipun kondisi keuangan daerah ‘dihantam’ efesiensi, ditambah lagi berkurangnya dana transfer Pusat, namun dipastikan program bantuan Rp 100 untuk setiap Pondok Pesantren (Ponpes) yang mempunyai legalitas, tatap dikucurkan.
Komitmen tersebut disampaikan Bupati Merangin H M Syukur, ketika bersilaturahmi dengan para pimpinan Ponpes se-Kabupaten Merangin, di Auditorium rumah dinas bupati Merangin pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Tampak hadir, pada silaturahmi itu Wabup H A Khafidh, Pj Sekda Zulhifni, para Asisten Setda Merangin, Kemenag Khusaini, Ketua MUI Merangin Dr. H Joni Musa, Buya H Satar Saleh, Plt Kadis Kominfo Ahmad Khoirudin (Akhoi) dan para Kepala OPD lainnya.
“Program bantuan Ponpes ini akan terus berjalan dan bergulir ke tahun berikutnya. Kalau kita katakan Merangin keadaannya susah, itu bisa menjadi doa. Saya tegaskan, Merangin dalam kondisi baik-baik saja,” ujar Bupati disambut tepuk tangan yang hadir.
Diakui H M Syukur, tantangan itu memang selalu ada, namun semua itu bisa dilalui asalkan ada kebersamaan. Singkirkan berbedaan yang ada dan fokus bersemangat bersama membangun Merangin yang sama-sama dicintai.
Dijelaskan bupati ada tiga fase tantangan besar yang telah dilalui daerah, yaitu fase Covid-19/Corona, fase Efisiensi anggaran pasca pelantikan pasangan bupati Merangin yang mengejutkan dan terbaru adalah fase Pengurangan dana transfer Pusat.
Selain program bantuan Ponpes, Pemkab Merangin juga punya program 10.000 Jamkesda, untuk pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu, program beasiswa, bantuan peralatan sekolah dan pembangunan infrastruktur di jalan-jalan vital.
Perbaikan jalan vital itu, jalan di Desa Durian Rambun dan jalan Sungai Pinang-Ngaol yang tetap berjalan. Begitu juga dengan bantuan bibit sawit, bibit ikan dan bibit sayuran untuk petani juga sudah dianggarkan.
“Di tengah efisiensi saat ini, semua program yang pernah terucap saat kampanye dan tertuang dalam visi misi bupati, Insya Allah tetap akan berjalan, meskipun belum maksimal,” kata Bupati.
Pada silaturahmi yang berlangsung penuh rasa kekeluargaan itu, bupati berharap seluruh pimpinan Ponpes dapat membantu mensosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat, terkait kondisi keuangan daerah yang belum menguntungkan.
“Saya meyakinkan, di tengah efisiensi dan pengurangan anggaran, kita tetap bisa membangun. Kita butuh semangat, kebersamaan, rasa memiliki daerah. Tolong sampaikan ke masyarakat, agar semua rasa itu tumbuh diri setiap insan,” ucap Bupati.
ADVERTORIAL
Mahasiswa Bisnis Digital UNJA Lolos PMW 2025 Lewat Ceritia, Platform Teman Digital yang Peduli Kesehatan Mental

Jambi – Empat mahasiswi Program Studi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi berhasil meraih pendanaan dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UNJA 2025 melalui Ceritia, sebuah platform digital yang dirancang sebagai teman curhat bagi mahasiswa.
Ceritia hadir untuk menjawab kebutuhan mahasiswa yang sering mengalami tekanan akademik, beban tugas yang menumpuk, dan kelelahan dalam kehidupan sosial. Platform ini memberikan ruang aman bagi pengguna untuk menyampaikan perasaan mereka tanpa takut dihakimi.
“Terkadang kita hanya ingin didengarkan, bukan dinasihati. Ceritia hadir untuk memberikan ruang yang nyaman dengan cara yang aman dan mudah diakses,” kata Az Zahra Aurellia Alamsyah Putri, ketua tim sekaligus penanggung jawab teknologi Ceritia.
Ceritia menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dengan pendekatan yang manusiawi. Fitur utamanya adalah chatbot yang dapat menganalisis perasaan pengguna, memberikan saran aktivitas positif, dan menghubungkan mereka dengan komunitas yang saling mendukung.
Platform ini dikembangkan oleh tim yang terdiri dari Az Zahra, Safina Calzoum, Lintang Ayu Sukmadjati, dan Nanda Gita. Mereka bekerja sama dengan mahasiswa Psikologi Universitas Jambi untuk menjaga aspek etika dan empati dalam setiap fitur yang dikembangkan. Mahasiswa Sistem Informasi juga turut membantu dalam pengembangan teknis website.
“Kami ingin membantu mahasiswa berani berbagi perasaan tanpa rasa takut. Dunia digital seharusnya bisa jadi tempat yang nyaman dan aman,” ujar Safina Calzoum, yang bertanggung jawab atas arah strategis Ceritia.
Dana yang diperoleh dari PMW UNJA 2025 akan digunakan untuk melakukan riset pengguna dan mengembangkan versi uji coba platform. Lintang Ayu Sukmadjati, yang mengurus operasional dan keuangan, mengatakan bahwa riset ini penting agar Ceritia bisa lebih bermanfaat bagi penggunanya.
Nanda Gita, yang menangani komunikasi dan pemasaran, menjelaskan pendekatan tim dalam merancang Ceritia. “Kami sengaja membuat Ceritia terasa seperti teman, bukan aplikasi yang kaku. Bahasa yang digunakan santai dan hangat, agar orang merasa nyaman untuk berbagi cerita,” tuturnya.
Saat ini, Ceritia sudah bisa diakses melalui situs resmi di https://ceritia.id. Ke depannya, tim berencana meluncurkan versi beta untuk diuji coba di kalangan mahasiswa UNJA dan kampus lainnya di Jambi.
Dengan pendekatan yang mengutamakan empati dan kepedulian terhadap kesehatan mental, Ceritia menunjukkan bahwa inovasi digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang memahami kebutuhan manusia.
ADVERTORIAL
Upacara Hari Jadi ke-26 Kabupaten Natuna

DETAIL.ID, Natuna — Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna menggelar Upacara Peringatan Hari Jadi ke-26 Kabupaten Natuna di Pantai Piwang, Ranai, pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Bupati Natuna, Cen Sui Lan selaku pembina upacara, dan dihadiri Wakil Bupati Jarmin, serta unsur Forkopimda, pimpinan OPD, ASN, pelajar, dan masyarakat.
Dalam amanatnya, Bupati Cen Sui Lan menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas perjalanan panjang Kabupaten Natuna yang kini genap berusia 26 tahun. Ia menegaskan bahwa momentum Hari Jadi Natuna bukan hanya sebagai perayaan seremonial, tetapi juga sebagai bentuk refleksi terhadap capaian pembangunan dan komitmen bersama untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Bupati turut memaparkan sejumlah capaian pembangunan penting yang menjadi bukti kemajuan Natuna:
– Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi 78,60 poin, naik dari 78,23 tahun sebelumnya, menempatkan Natuna di peringkat ke-3 se-Provinsi Kepri.
– Angka kemiskinan turun menjadi 5,04%, menjadikan Natuna sebagai kabupaten dengan kemiskinan terendah kedua di Kepri.
– Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 3,89%, lebih rendah dari rata-rata provinsi maupun nasional.
– Pertumbuhan ekonomi Natuna tumbuh pesat hingga 18,70% (TW II 2025), didorong oleh sektor pertambangan dan penggalian, pertanian, serta konstruksi.
Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Natuna yang mandiri, berdaya saing, dan berkeadilan.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan semangat ‘Marwah Jadi Pegangan, Persaudaraan Jadi Kekuatan’ sebagai landasan moral dalam melangkah menuju kemajuan daerah,” tutur Bupati
Sebagai bagian dari rangkaian upacara, juga dibacakan sejarah singkat Kabupaten Natuna, yang memiliki perjalanan panjang sejak dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau. Kabupaten Natuna resmi berdiri sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999. Dalam semangat otonomi daerah, Natuna terus berkembang melalui pemekaran wilayah, hingga pada tahun 2023 terdiri atas 17 kecamatan.
Selama 26 tahun perjalanannya, Natuna telah mengalami berbagai fase pembangunan dan dipimpin oleh beberapa kepala daerah yang berkontribusi dalam memajukan wilayah perbatasan paling utara di Provinsi Kepulauan Riau ini. Kini, di bawah kepemimpinan Bupati Cen Sui Lan dan Wakil Bupati Jarmin, SE untuk periode 2025–2030, Pemerintah Daerah berkomitmen melanjutkan pembangunan dengan menitikberatkan pada pemerataan, kemandirian ekonomi, dan pelestarian budaya lokal.
Reporter: Saipul Bahari