Jambi– Kemacetan di Desa Muaro Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi akibat truk patah as, dimanfaatkan oleh oknum untuk mencari keuntungan dengan meminta uang.
Terkait hak tersebut Kepala Desa Muaro Kumpeh Hafizi, mengecam tindakan oknum yang melakukan meminta uang di jalan tersebut.
“Secara tidak langsung kegiatan itu mencoreng desa kami, jangan sampai Desa kita ini dianggap sebagai sarang pungli oleh ulah oknum tersebut,” ujarnya pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Lanjutnya, aktivitas meminta minta kepada pengendara itu sudah terjadi sejak pagi hari hingga pukul 12.00 wib. Dan kegiatan itu cukup meresahkan dan mengganggu.
“Tadi pas saya pulang kantor istirahat, saya tanya oknum pemuda yang meminta uang tersebut. Dia bersih disuruh oleh anggota Dishub yang bertugas,” tuturnya.
“Setelah saya tanya lebih lanjut, ternyata pemuda tersebut bukan warga kampung atau warga Desa Muaro Kumpeh,” ujarnya.
Saat di lokasi, pihak Dishub yang ada di sana juga sempat kita konfirmasi perihal pengakuan pemuda tersebut terkait pungutan liar itu namun petugas dishub yang berada di lokasi membantah.
Terlepas dari itu semua, kita meminta kepada pemilik truk angkutan BB agar lebih sigap ketika terjadi insiden atau mogok. Sehingga momen tersebut tidak dimanfaatkan oleh oknum untuk meminta minta dijalanan.
“Ketika ada insiden dan mulai terjadi penumpukan kendaraan, supir atau kenek harus inisiatif melakukan pengaturan arus,” ujarnya.
Sementara itu, Petugas Dishub Provinsi Jambi yang berada dilokasi saat itu Maryoto menuturkan, dengan adanya kejadian tersebut pihaknya terpaksa membubarkan diri.
“Tadinya kita mengatur di persimpangan Niaso, mendengar ada kemacetan disini kita merapat. Kita malah dapat kabar adanya pungli jadi saya meminta anggota untuk bubar,” ujarnya.
Discussion about this post