DAERAH
Wartawan Forwaka Adyaksa Berbagi Kasih ke Panti Asuhan Berkat Pancaran Kasih

DETAIL.ID, Medan – Para wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka) Adyaksa Sumut telah mengadakan kegiatan berbagi kasih yang patut diacungi jempol dengan anak-anak Panti Asuhan Yayasan Berkat Pancaran Kasih.
Panti Asuhan itu diketahui beralamat di Jalan Sekolah, Dusun VII, Desa Purwodadi, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Dan kegiatan itu digelar pada hari Kamis, 28 Desember 2023 dan merupakan salah satu bentuk aksi sosial yang dilakukan oleh Forwaka Adyaksa dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Forwaka Adyaksa Donald R Panggabean didampingi oleh sejumlah pengurus seperti Bendahara Forwaka Sumut, Prihat Panggabean, Hendrik Hutabarat, Tyson Sembiring, Vera br Sinaga, Irwan Ginting, dan lainnya.
Kedatangan Tim Forwaka Adyaksa disambut langsung oleh Pendeta Rependi Hutabalian, ST selaku Pembina Yayasan Berkat Pancaran Kasih san Kepala Dusun VII, Ferdinan Nainggolan.
Tampil selaku pembaca acara dalam acara yang berjalan hikmat namun santai adalah Hendrik Hutabarat, jurnalis Detail.id.
Selaku MC dalam acara tersebut Hendrik Hutabarat sempat berinteraksi dengan puluhan anak-anak panti asuhan.
“Anak-anak, kalau sudah besar nanti, cita-citanya mau jadi apa?” tanya Hendrik Hutabarat selaku MC.
Anak-anak pun berlomba tunjuk tangan hendak menjawab.
“Saya ingin jadi dokter,” kata seorang anak.
“Saya ingin jadi tentara,” ujar anak lainnya.
“Saya ingin jadi polisi, saya ingin jadi PNS, saya ingin jadi Pendeta,” demikian anak-anak tersebut berlomba menjawab.
Sementara itu Ketua Forwaka Adyaksa Donald Panggabean menyampaikan ucapan selamat Natal dan Tahun baru kepada anak-anak dan pengurus yang ada di Yayasan Berkat Pancaran Kasih.
Donald pun mengungkapkan kalau Kajatisu, Idianto SH MH dan juga Kasipenkum Kejati Sumut, Yos Tarigan SH MH menyampaikan ucapan Natal dan Tahun Baru bagi anak-anak panti asuhan tersebut.
“Beliau berharap di Tahun baru 2024 nanti, kita semua tetap mendapatkan berkah dan damai sejahtera dari Tuhan Yang Maha Esa,” kata Donald Panggabean.
Menanggapi hal tersebut, Pdt Rependi Hutabalian, ST mengucapkan rasa terima kasihnya kepada kawan-kawan dari Forwaka Adyaksa serta kepada Kajati Sumut dan Kasipenkum Kejati Sumut. Beliau berharap agar Forwaka Adyaksa dan Kejati Sumut tetap menjadi terang dalam menjalankan tugasnya.
“Kami juga ingin menyampaikan titip salam untuk Bapak Kajati Sumut, yaitu Bapak Idianto dan juga Bapak Kasipenkum, Yos Tarigan. Semoga Tuhan memberkati mereka,” tutur Pdt Rependi.
Dalam kegiatan berbagi kasih itu, Forwaka Adyaksa memberikan bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, gula, bubuk teh, Indomie, dan makanan untuk anak-anak panti asuhan.
Selain itu, Forwaka Adyaksa juga memberikan uang tali asih sebagai bentuk kepedulian dan keikhlasan mereka dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Hal ini merupakan bukti nyata bahwa Forwaka Adyaksa tidak hanya berperan sebagai wartawan, namun juga sebagai anggota masyarakat yang peduli akan sesama.
Kegiatan yang diadakan oleh Forwaka Adyaksa ini juga telah menginspirasi anak-anak Panti Asuhan Berkat Pancaran Kasih.
Mereka merasakan bahwa masih ada orang-orang yang peduli dan bersedia untuk membantu mereka.
Hal ini memberikan semangat dan harapan bagi anak-anak tersebut untuk tetap berjuang dan tidak putus asa meskipun mereka tidak memiliki keluarga yang lengkap.
Di akhir kegiatan, Ketua Panitia Tison Sembiring Forwaka Adyaksa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan melaksanakan kegiatan ini dengan lancar.
Tyson berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan dan menyebar ke seluruh masyarakat. Hal ini dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dan juga dapat mempererat tali persaudaraan di antara kita.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih peduli dan saling membantu di antara kita sebagai manusia. Terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang, kegiatan sosial seperti ini sangat diperlukan untuk membantu masyarakat yang terdampak,” kata dia.
“Semoga kegiatan berbagi kasih bersama Forwaka Adyaksa dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat. Mari kita berbagi kasih dan berbuat kebaikan untuk sesama. Selamat Natal dan Tahun Baru 2024!,” kata Tison Sembiring.
Reporter: Heno

DAERAH
Wujud Sinergi Nyata, Pesantren Kauman Jadi Tuan Rumah Seleksi Calon Cendekiawan Muslim UIN Jakarta

DETAIL.ID, Padang Panjang – Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali meneguhkan perannya sebagai pusat pengkaderan ulama dengan dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan tes bantuan Layanan Umum (BLU) untuk Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 16 Oktober 2025 ini diikuti oleh 18 santri berprestasi dari berbagai pesantren dan madrasah terkemuka di Sumatera Barat.
Tes Bantuan Layanan Umum (BLU) yang diselenggarakan oleh FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu jalur seleksi khusus yang memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa untuk mendapatkan pembiayaan pendidikan melalui skema BLU. BLU sendiri merupakan pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan dana operasional perguruan tinggi.
Melalui skema ini, FDI UIN Jakarta dapat memberikan dukungan finansial bagi mahasiswa berpotensi yang lolos seleksi ketat. Beasiswa BLU ini mencakup berbagai fasilitas pendukung akademik dan non-akademik selama menempuh studi di FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menurut Willy Oktaviano, Lc., MA., selaku perwakilan FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tes BLU ini diharapkan dapat menjaring calon-calon terbaik dari Sumatera Barat yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki komitmen kuat dalam pengembangan keilmuan Islam.
“Melalui program BLU ini, kami berharap dapat menemukan bibit-bibit unggul yang akan menjadi future leaders di bidang studi Islam. Kami ingin mencetak sarjana yang tidak hanya menguasai khazanah keilmuan Islam klasik tetapi juga mampu menjawab tantangan kontemporer,” ujar Willy.
Beliau juga menambahkan bahwa lulusan FDI diharapkan dapat menjadi duta-duta yang mempromosikan Islam wasathiyah (moderat) dan berkontribusi dalam membangun peradaban Islam di tingkat global.
Dalam sambutan pembukaannya, Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Dr. Derliana, MA., menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan.
“Atas nama keluarga besar Pesantren Kauman, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memilih pesantren kami sebagai mitra dan tuan rumah dalam seleksi calon penerus ulama ini,” ujarnya.
Dr. Derliana menambahkan bahwa sinergi antara pesantren dengan perguruan tinggi Islam seperti UIN Syarif Hidayatullah adalah suatu keniscayaan.
“Kolaborasi ini bukan hanya tentang seleksi, tetapi lebih jauh tentang membangun jembatan emas untuk masa depan keilmuan Islam di Indonesia. Kami berharap para santri terbaik Sumatera Barat ini dapat melanjutkan estafet keulamaan dan berkontribusi untuk umat di tingkat global,” katanya.
Ke-18 peserta tersebut merupakan perwakilan dari enam lembaga pendidikan, yaitu:
- Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang: 4 orang santri
- Pesantren Diniyyah Pasia: 2 orang santri
- MAN PK Koto Baru: 3 orang santri
- Pesantren Serambi Mekkah: 3 orang santri
- Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo: 3 orang santri
- Ponpes Diniyah Limo Jurai: 3 orang santri
Rangkaian tes berlangsung ketat dan komprehensif, mencakup ujian tulis, tes baca kitab (kitab kuning), serta wawancara. Proses penilaian dilakukan langsung oleh tim penguji dari FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, H. Willy Oktaviano, Lc., MA., dan M. Hidayatullah, yang juga merupakan tenaga pengajar di fakultas tersebut.
Usai sesi tes, acara dilanjutkan dengan sosialisasi dan pemaparan mendetail tentang FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sosialisasi yang bertempat di Aula Hamka Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang ini disampaikan langsung oleh Willy Oktaviano, Lc., MA.
Kegiatan hari itu ditutup dengan sesi foto bersama antara tim penguji, Mudir Pesantren, panitia lokal, dan seluruh peserta tes, menandai berakhirnya rangkaian acara dengan lancar dan penuh semangat kolaborasi untuk mencetak generasi ulama yang unggul.
Reporter: Diona
DAERAH
Pasca Kisruh Ribuan Pelamar SDUWHV, Shadiq Pasadigoe Desak Evaluasi Total Pelayanan Imigrasi

DETAIL.ID, Jakarta — Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi Partai NasDem, Ir. M. Shadiq Pasadigoe, S.H., M.M, menyampaikan keprihatinan mendalam dan mendesak evaluasi menyeluruh terhadap Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjenim) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Republik Indonesia terkait kekacauan teknis dan lemahnya transparansi dalam pelaksanaan War SDUWHV (Special Day for Upload Working Holiday Visa) pada 15 Oktober 2025.
Menurut laporan masyarakat dan peserta program, kegiatan War SDUWHV yang telah diumumkan sejak awal Oktober 2025 mengalami gangguan server nasional, sehingga ribuan peserta dari berbagai daerah gagal mengakses laman resmi Imigrasi. Dari total kuota 5.500 peserta, hanya sekitar 80 orang yang berhasil terdaftar pada hari tersebut.
Lebih parah lagi, hingga pukul 21.00 WIB, tidak ada informasi resmi dari pihak Imigrasi, sebelum akhirnya diumumkan bahwa server mengalami gangguan dan pelaksanaan War diundur menjadi 17 Oktober 2025.
“Ini bukan sekadar masalah teknis, ini menyangkut nasib ribuan anak bangsa yang telah mempersiapkan diri, biaya, dan waktu untuk sebuah kesempatan masa depan. Negara tidak boleh abai apalagi bermain-main dengan harapan rakyatnya,” tegas Shadiq Pasadigoe di Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Selain gangguan sistem, ditemukan pula ketidaksesuaian informasi resmi, di mana pada laman Imigrasi sebelumnya tercantum bahwa bank reference minimal 5.000 AUD, namun saat pengunggahan berkas, sistem meminta saldo minimal Rp60.000.000 tanpa ada pemberitahuan publik sebelumnya.
“Perubahan informasi administratif tanpa pengumuman resmi merupakan pelanggaran terhadap asas keterbukaan dan kepastian hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 4 dan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, serta Pasal 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,” ujar Shadiq tegas.
Ia menegaskan, peristiwa ini tidak hanya mencederai kepercayaan masyarakat terhadap sistem pelayanan publik, tetapi juga berpotensi melanggar hak konstitusional warga negara sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 28D Ayat (1) UUD 1945, yang menjamin hak atas kepastian hukum yang adil.
“Pelayanan publik harus berlandaskan profesionalitas, akuntabilitas, dan kemanusiaan. Jika sistem digital negara lemah, maka rakyatlah yang jadi korban. Ini tidak bisa dibiarkan,” katanya.
Mantan Bupati Tanah Datar dua periode itu juga menyelipkan pesan moral dan pepatah Minang, menggambarkan perjuangan anak-anak muda yang rela datang dari pelosok negeri untuk mengikuti program tersebut.
“Banyak anak muda dari kampung datang ke kota, menyiapkan berkas, mengeluarkan uang, bahkan menjual harta demi cita-cita bekerja ke luar negeri secara sah dan bermartabat. Dalam pepatah Minang disebut, ‘Nan ka mancari sabuah nyawa, indak buliah dilawan jo talua,’ — perjuangan yang tulus jangan dikhianati oleh sistem yang lalai,” ujar Shadiq dengan nada prihatin.
Ia meminta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) segera melakukan audit internal dan evaluasi total terhadap sistem dan tata kelola digital Ditjen Imigrasi, serta memastikan pengumuman publik dilakukan secara terbuka dan serentak melalui kanal resmi negara.
“Kami di Komisi XIII akan meminta klarifikasi langsung dari pihak Imigrasi dan Kementerian Imipas. Pelayanan publik bukan hanya soal teknologi, tapi soal tanggung jawab moral kepada rakyat. Negara harus hadir dengan keadilan, bukan kebingungan,” tuturnya.
Shadiq menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa hak masyarakat atas informasi dan pelayanan yang adil adalah bagian dari hak asasi manusia yang dilindungi konstitusi.
“Pemerintah wajib menghormati dan melindungi hak warga negara, terutama generasi muda yang berjuang untuk masa depan. Jangan biarkan kepercayaan rakyat luntur hanya karena kelalaian birokrasi,” ucapnya.
Reporter: Diona
DAERAH
Menjawab Era Digital: Para Guru Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang Gandeng AI untuk Internasionalisasi

DETAIL.ID, Padang Panjang – Dalam rangka menghadapi tantangan pendidikan di era digital dan mendukung misi internasionalisasi, para guru di Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang mengikuti pelatihan intensif tentang Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pemrograman (coding) pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Kegiatan yang berlangsung di ruang majelis guru pesantren ini diikuti secara antusias oleh seluruh dewan guru.
Pelatihan ini menghadirkan Ustadz Harry Kurniawan, S.Kom., seorang praktisi IT yang juga merupakan bagian dari keluarga pesantren, sebagai narasumber utama. Ustadz Harry juga telah mengikuti Bimtek bersama fasilitator Nasional di Hotel Grand Zury Padang pada 08-12 Oktober 2025. Hari ini juga bahagian dari praktek diseminasi yang beliau laksanakan di hadapan guru pesantren Kauman.
Dalam paparannya, Ustadz Harry menjelaskan pentingnya penguasaan teknologi digital, khususnya AI dan coding, untuk diterapkan dalam proses pembelajaran sehari-hari.
“Era di mana guru sebagai satu-satunya sumber ilmu sudah berubah. Sekarang, dengan AI, kita bisa menciptakan asisten virtual yang membantu menjawab pertanyaan santri, menerjemahkan materi bahasa asing, atau bahkan membuat konten pembelajaran yang interaktif dan personalized,” ujar Ustadz Harry di hadapan para peserta.
Menurutnya, pemahaman dasar coding juga crucial bagi guru untuk membangun platform e-learning sederhana, aplikasi kuis, atau otomatisasi tugas administratif.
“Ini bukan sekadar tren, tapi sudah menjadi kebutuhan. Dengan menguasai ini, kita bisa lebih efisien dan punya metode mengajar yang lebih menarik bagi generasi Z dan Alpha,” katanya.
Kegiatan pelatihan berlangsung interaktif, di mana para guru tidak hanya mendengarkan teori tetapi juga langsung mempraktikkan penggunaan beberapa tools AI berbasis web dan menulis kode pemrograman dasar. Antusiasme tinggi terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang mengalir seputar penerapan teknologi ini dalam konteks kurikulum pesantren.
Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Dr. Derliana, M.A., dalam sambutannya menyatakan komitmen penuh pesantren terhadap pengembangan kompetensi guru di bidang digital.
“Program pelatihan AI dan coding ini merupakan langkah strategis dalam roadmap transformasi digital pesantren kami. Kita harus bergerak cepat mengimbangi perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri sebagai lembaga pendidikan Islam,” ujarnya.
Dr. Derliana menekankan bahwa misi internasionalisasi pesantren membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi. “Kita tidak hanya ingin dikenal secara tradisi keilmuannya, tetapi juga sebagai lembaga yang modern, relevan, dan mampu bersaing di kancah global. Penguasaan teknologi oleh para guru adalah kunci utamanya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Mudir Pesantren menjelaskan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran adalah keniscayaan. “Melalui penguasaan AI dan coding, para guru diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, membangun jaringan global, dan menyajikan konten pendidikan yang mampu bersaing di tingkat internasional, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan,” katanya.
Inisiatif Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren lain di Indonesia untuk tidak alergi terhadap teknologi, melainkan memanfaatkannya sebagai sarana untuk mempermudah dan memajukan pendidikan Islam. (
Reporter: Diona