Muarojambi – Pj Bupati Muarojambi, Bachyuni Deliansyah diberikan gelar adat Adipati Arif Setio Noto Negoro oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi Kabupaten Muarojambi.
Pemberian gelar adat ini sebagai bukti kepedulian dan perhatian LAM kepada putra terbaik yang pernah mengabdi di Kabupaten Muarojambi dan sesuai polo dengan sisik siang dari Tim pencari gelar LAM Kabupaten Muarojambi.
Selain Bachyuni Deliansyah, ada beberapa orang yang diberikan gelar adat, diantaranya Faradilla Zahara isteri dari Bachyuni Deliansyah. Dia diberikan gelar Karang Setio Kalung Tanduk Buang. Kemudian ketua DPRD Kabupaten Muarojambi Yuli Setia Bhakti yang diberi gelar Adipati Agung Setyo Negeri.
Turut diberi Gelar Adat Melayu Jambi Kabupaten Muarojambi yaitu Ketua Dewan Permusyawaratan Adat Melayu Jambi Kabupaten Muarojambi Haji Abdullah dengan gelar Jago Pati Candiyo Setyonegoro. Ketua Lembaga Adat Melayu Jambi Kabupaten Muarojambi H. Amrullah, S.Ag, MM dengan gelar Tumanggung Rekso Dano Setyo Guno. Dan Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu Jambi Kabupaten Muarojambi Anwar, S.Ip dengan gelar Pangeran Puspo Jayo.
Pemberian gelar adat ini dilaksanakan di gedung Serbaguna Pemkab Muarojambi pada Sabtu, 13 Januari 2024.
Sekretaris I LAM Jambi Kabupaten Muarojambi, R. Fuazi, S. Kep menyebut, Gelar Adat dan Karang Setio yang diberikan kepada Penjabat Bupati Muarojambi beserta istri dan Ketua DPRD Muarojambi serta Tokoh Masyarakat Kabupaten Muarojambi ini sebagai bukti kepedulian dan perhatian LAM kepada putra terbaik yang pernah mengabdi di Kabupaten Muarojambi dan sesuai polo dengan sisik siang dari Tim pencari gelar LAM Kabupaten Muarojambi. Ujarnya.
“Penjabat Bupati Muarojambi Bachyuni Deliansyah beserta istri menyandang gelar Adipati Arif Setio Noto Negoro dan Istri Faradilla Zahara Karang Setio Kalung Tanduk Buang yang artinya seorang pemimpin yang sangat gagah berani membangun budaya daerah,” kata Fauzi.
Pemberian gelar adat yang diberikan kepada Pj Bupati Muarojambi beserta istri dan Ketua DPRD kabupaten Muarojambi disambut secara positif oleh masyarakat Muarojambi.
Mereka menganggap Pj Bupati Muarojambi dan Ketua DPRD Muarojambi mempunyai sikap dan kepribadian yang baik sebagai pejabat publik.
Selain itu, dia juga mampu menjaga tradisi dan nilai-nilai budaya masyarakat Kabupaten Muarojambi.
Bachyuni Deliansyah sebagai Pj Bupati Muarojambi dan Yuli Setia Bakti sebagai Ketua DPRD kabupaten Muarojambi yang dipandang pantas untuk diberi gelar adat. Oleh karena itu, sudah sepantasnya ia mendapatkan gelar adat dari Lembaga Adat Melayu Jambi Kabupaten Muarojambi.
“Sehingga dengan pemberian gelar tersebut, diharapkan Pj Bupati Muarojambi dan Ketua DPRD Kabupaten Muarojambi terus memperjuangkan kepentingan masyarakat Muarojambi melalui Eksekutif dan Legislatif dan selalu mensosialisasikan Lembaga Adat Melayu Jambi Kabupaten Muarojambi dan memperhatikan sumber dana untuk kegiatan Lembaga Adat Kabupaten Muarojambi,” tutur Fauzi.
Penjabat Bupati Muarojambi Bachyuni Deliansyah dalam sambutanya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas penganugrahan tertinggi dalam gelar adat melayu Jambi Kabupaten Muarojambi kepada LAM Jambi Kabupaten Muarojambi dan Masyarakat Kabupaten Muarojambi.
“Terimakasih tak terhingga kepada LAM Muarojambi yang menyematkan gelar adat ini kepada kami,” kata Bachyuni.
Selain itu, dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Muarojambi yang telah mendukung program pemerintah Kabupaten Muarojambi yang dipimpin oleh dirinya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Muarojambi Budi Hartono selaku ketua panitia menyebut jika pemberian gelar adat Melayu Jambi Kabupaten Muarojambi ini sebagai penghargaan bagi Pj Bupati Muarojambi Bachyuni Deliansyah SH, dengan gelar Adipati Arif Setyo Notonegoro dan Faradillah dengan gelar Karang Setyo sebagai istri setyo pendamping suami dan Ketua DPRD Kabupaten Muarojambi Yuli Setia Bakti dengan gelar Adipati Agung Setyo Negeri dan tokoh masyarakat lainnya.
“Tujuan dari pemberian gelar adat melayu Jambi Kabupaten Muarojambi ini agar dapat menghidupkan budaya lama adat istiadat melayu Jambi Kabupaten Muarojambi yang mungkin memang patut diperhatikan, dan dilestarikan,” kata Budhi.
Discussion about this post