Connect with us
Advertisement

PERKARA

Bapak Cekik Anak Kandung Hingga Tewas, Ketahuan Saat Gali Lubang di dalam Rumah

DETAIL.ID

Published

on

Pelaku usai diamankan warga dan dimasukan ke dalam lubang galiannya sendiri. (DETAIL/ist)

DETAIL.ID, Merangin – Sebuas-buasnya harimau tidak akan mau memakan anaknya sendiri. Pepatah ini tidak berlaku bagi Abdulah Y (37) warga Bungo Kuning, Desa Tambang Baru Kecamatan Tabir lintas.

Pelaku tega menghabisi anak kandungnya sendiri, Nurdin (13) yang masih pelajar dengan cara mencekik leher korban hingga tewas di dalam rumahnya. Kejadian pembunuhan ini terungkap saat ada kerabatnya datang ke rumah pelaku.

Dari data yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, korban pada pukul 11.00 WIB awalnya tengah bermain layangan bersama dengan kerabatnya. Namun tiba-tiba korban dipanggil pelaku yang juga ayahnya untuk pulang ke rumah.

Korban yang pulang ke rumah pelaku lalu bermain main lagi, namun saat korban ingin berpamitan pulang ke rumah ibunya, korban tidak di perbolehkan oleh pelaku, tetapi korban tetap berniat tetap pulang ke rumah ibunya. Ternyata penolakan korban membuat pelaku marah, sebab pelaku menginginkan korban tidur di rumahnya. Pelaku yang marah langsung mencekik leher korban hingga tewas.

Usai melakukan pembunuhan, pelaku kemudian menggali lubang di dalam rumahnya untuk mengubur jasad korban. Namun naasnya sekitar pukul 14.30 WIB, tiba-tiba ada kerabatnya yang bernama Sabli datang kerumah hendak mengambil kartu BPJS untuk keperluan membeli obat.

Betapa terkejutnya saat Sabli masuk ke rumah, ternyata pelaku tengah menggali sebuah lubang, dan Sabli berusaha menanyakan maksud pelaku membuat lubang dengan santainya pelaku menjawab, “Daklah,” kata pelaku.

Sabli yang curiga kemudian berusaha mencari keberadaan Nurdin. Begitu masuk ke dalam kamar, korban didapati sudah terbujur kaku. Sabli berusaha untuk membangunkan korban tetapi tidak ada suara sahutan. Sontak, Sabli kemudian memberitahu kepada warga desa dan mengamankan pelaku.

Warga yang marah melihat kejadian sadis tersebut, kemudian beramai-ramai mengikat tangan dan kaki pelaku lalu melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Kapolres Merangin, AKBP Ruri Roberto melalui Kasatreskrim Polres Merangin, Iptu Mulyono, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kasusnya sedang ditangani. Pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Polres Merangin.

“Benar ada peristiwa pembunuhan dan korbannya anak sendiri. Kasus ini sedang kita tangani. Untuk motif pembunuhan karena anaknya tidak mau tidur di rumah pelaku,” ujar Kasatreskrim pada Senin, 19 Februari 2024.

Lebih lanjut Kasatreskrim mengatakan bahwa, pelaku dan ibu korban sudah lama pisah dan baru 40 hari lalu mendapatkan surat cerai, namun terlepas dari informasi pelaku pernah mengalami gangguan kejiwaan masih butuh keterangan dari dokter ahli jiwa.

“Ibu korban dan pelaku sudah tiga tahun pisah, tetapi baru 40 hari bercerai resmi lewat pengadilan dan untuk kondisi kejiwaan pelaku kita akan koordinasi dan cek lewat dokter ahli jiwa, tapi yang jelas pelaku saat ini kita jerat dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman di atas 10 tahun penjara,” katanya.

Reporter: Daryanto

Advertisement Advertisement

PERKARA

Lima Bulan Usai Lahan Terbakar, Pemilik Lahan 189 Hektare di Gambut Jaya Ini Ditetapkan Tersangka

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Pemilik lahan sawit terdampak karhutla berinisial E di Desa Gambut Jaya, Kec Sungai Gelam, Kab Muarojambi akhirnya resmi berstatus tersangka setelah 5 bulan kasusnya bergulir di tangan polisi.

Sebelumnya tim gabungan berjibaku melakukan operasi pemadaman selama berhari-hari di lahan gambut yang baru ditanami sawit tersebut pada akhir Juli lalu.

Kini, Dir Krimsus Polda Jambi Kombes Pol Taufik Nurmandia mengungkap bahwa penyidik Sub Dit Tipidter Polda Jambi telah memeriksa sejumlah 23 saksi dan 4 ahli.

Penyidik, kata dia, juga telah melakukan gelar perkara berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, ahli dan sejumlah barang bukti di TKP.

“Berdasarkan hasil gelar perkara, kita menetapkan tersangka pemilih lahan berinisial E,” ujar Kombes Pol Taufik Nurmandia pada Senin kemarin, 22 Desember 2025.

Berdasarkan perhitungan BPN, karhutla tersebut terjadi pada areal lahan dengan total luas mencapai 189 hektare. Perluasan lahan untuk perkebunan sawit dengan cara membakar diduga sebagai pemicu dari insiden karhutla.

Sosok pemilik lahan berinisial E, yang berasal dari daerah Medan, Sumatera Utara tersebut kini terancam dengan sanksi berat dari UU No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Yakni ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan denda maksimal Rp 3 miliar.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERKARA

Tangkap 2 Bandar Jaringan Medan, BNNP Jambi Musnahkan 61,785 Gram Sabu-sabu

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jambi memusnahkan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu seberat 61,785 gram di Kantor BNN Provinsi Jambi pada Senin kemarin, 22 Desember 2025.

Sebelum dimusnahkan, petugas melakukan uji keaslian terhadap barang bukti. Hasil pemeriksaan memastikan sabu tersebut merupakan narkotika golongan I.

Kepala BNN Provinsi Jambi Kombes Pol Rachmad Resnova mengatakan, barang bukti sabu-sabu itu berasal dari dua laporan kasus model (LKM) yakni LKM 012 dan LKM 018.

“Hari ini kita lakukan pemusnahan sabu-sabu sebanyak 61,785 gram,” kata Kombes Pol Rachmad.

Dalam pengungkapan kasus tersebut, BNN Jambi mengamankan dua tersangka yakni Eko Listiono dan Zainal Arifin. Keduanya ditangkap di wilayah Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.

Rachmad menyebut, kedua tersangka merupakan bandar narkotika yang berperan melakukan pengeceran sabu-sabu sebelum diedarkan.

“Mereka bandar, karena melakukan pengenceran,” ujarnya.

Lebih lanjut, kedua tersangka diketahui merupakan bagian dari jaringan narkotika asal Medan, Sumatera Utara. Saat ini BNN Jambi masih terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan lainnya.

“Kita akan terus kejar jaringannya,” katanya.

Dalam pemberantasan narkoba, BNN Jambi juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta melibatkan elemen masyarakat. Sebab menurut Kepala BNNP Jambi, masalah narkoba ini tidak bisa diselesaikan sendiri, melainkan harus melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERKARA

Perusahaan Pengelolaan Limbah Hingga Perusahaan Alkes Gugat RSUD Raden Mattaher

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Lagi-lagi RSUD Raden Mattaher didugat di Pengadilan Negeri Jambi, baru-baru ini 2 gugatan sekaligus ditujukan pada Rumah Sakit milik Pemprov Jambi itu. Dilihat pada laman penelusuran Perkara PN Jambi, ke-2 gugatan tersebut teregister pada Kamis, 18 Desember 2025.

Pertama, ada pihak PT Anggrek Jambi Makmur. Pada gugatan yang teregister dengan nomor perkara 251/Pdt.G/2025/PN Jmb ini, perusahaan pengolala limbah tersebut dalam petitumnya, meminta agar majelis hakim menyatakan bahwa perjanjian pengelolaan limbah antara penggugat dan tergugat sah secara hukum.

“Kemudian pihak penggugat meminta kepada pihak tergugat untuk membayar tagihan sejumlah Rp 1.722.762.000 dan denda keterlambatan Rp 547.259.412,” ujar Hakim Humas PN Jambi, Otto Edwin pada Senin, 22 Desember 2025.

Kemudian, gugatan ke-2 datang dari PT Rajawali Nusindo, badan usaha yang bergerak di bidang alkes dan obat-obatan tersebut menuntut kepada pihak RSUD Raden Mattaher untuk membayar sebesar 12.991.622.193.

Gugatan diajukan atas dugaan, dimana penggugat menilai pihak rumah sakit tidak memenuhi kewajiban pembayaran sebagaimana disepakati dalam perjanjian pengadaan alat kesehatan.

Adapun kedua perkara perdata tersebut bakal segera disidangkan pada Januari 2026 mendatang.

Reporter: Juan Ambarita 

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs