DETAIL.ID, Jakarta – Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sophia Wattimena, menegaskan bahwa ekosistem sektor jasa keuangan di Indonesia harus bisa tumbuh secara sehat dan sustainable atau berkelanjutan.
Karena itu, Sophia mengatakan kalau OJK bersama seluruh pemangku kepentingan terus mendorong penguatan tata kelola dan integritas di sektor jasa keuangan.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima para wartawan pada Rabu, 20 Maret 2024, disebutkan bahwa nat OJK itu disampaikan oleh Sophia saat memberikan kata sambutan.
Khususnya dalam acara Governansi Insight Forum mengenai best practices pelaksanaan Survei Penilaian Integritas (SPI) di Jakarta pada Selasa, 19 Maret 2024.
Sebagai informasi, Governansi Insight Forum merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Roadshow Governansi OJK dalam bentuk forum diskusi.
Kegiatan ini melibatkan Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Diskusi dilakukan untuk membahas praktik-praktik terbaik dalam penegakan integritas yang dapat diterapkan di organisasi masing-masing, khususnya dalam menindaklanjuti rekomendasi SPI yang diselenggarakan KPK setiap tahun.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Departemen Audit Intern Bank Indonesia, Ferry B. Tampubolon, Kepala Kantor Manajemen Risiko, Kepatuhan, dan Tata Kelola, LPS, Arinto Wicaksono.
Kemudian hadir juga Inspektur Bidang Investigasi Kementerian Keuangan, Peter Umar, dan Spesialis Penelitian dan Monitoring Direktorat Monitoring KPK, Timotius Hendrik Partohap.
Di acara itu Sophia menekankan bahwa resiko korupsi masih menjadi tantangan penegakan integritas yang menjadi salah satu concern utama OJK.
“Penurunan ranking Corruption Perception Index (CPI) Indonesia tahun 2023 dan tren penurunan nilai indeks integritas di Indonesia dalam 3 tahun terakhir menunjukkan bahwa tingkat risiko korupsi di Indonesia, termasuk sektor jasa keuangan cukup tinggi, sehingga perlu menjadi concern kita bersama,” kata Sophia.
Dalam kesempatan tersebut, Sophia juga menegaskan komitmen OJK terus melakukan perbaikan berkelanjutan dalam upaya penegakan integritas OJK dan SJK.
“Ke depan, OJK terus melakukan strategi penguatan dan penegakan integritas OJK dan SJK melalui diseminasi mandiri oleh seluruh satuan kerja first line, membangun dan mengembangkan budaya integritas OJK,” ujar Sophia.
“Serta melakukan perluasan ruang lingkup sertifikasi ISO 37001 SMAP untuk seluruh satuan kerja di internal OJK, serta penerbitan peraturan strategi anti-fraud yang terintegrasi untuk seluruh SJK,” kata Sophia menambahkan.
Berdasarkan hasil survei penilaian integritas (SPI) yang diselenggarakan KPK pada tahun 2023, OJK berhasil memperoleh nilai sebesar 83,26, berada di atas rata-rata Kementerian/Lembaga/Pemda se-Indonesia, yaitu sebesar 70,97.
Hal ini mencerminkan OJK berada pada risiko korupsi rendah, sekaligus menunjukkan strategi penguatan dan penegakan integritas OJK telah berjalan secara masif dan efektif.
Reporter: Heno
Discussion about this post