Jambi – Kabupaten Muarojambi mendapatkan status siaga karhutla dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi.
Status siaga tersebut telah dikeluarkan dan akan berakhir hingga 30 November 2024 mendatang. Hal itu mengingat wilayah Kabupaten Muarojambi merupakan salah satu daerah rawan karhutla.
Sekretaris BPBD Muarojambi Dodi Dorista menuturkan, memasuki musim panas ini, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi telah menyematkan status siaga Karhutla di Wilayah Kabupaten Muarojambi.
Status siaga Karhutla di Wilayah Kabupaten Muarojambi ini, kata dia, masih bersifat tentatif atau masih bisa berubah sesuai dengan kondisi yang terjadi di Lapangan.
“Status tersebut sifatnya tentatif. Masih bisa berubah sesuai dengan kondisi yang terjadi di Lapangan,” kata Dodi Dorista.
Kabupaten Muarojambi merupakan wilayah rawan karhutla. Dari 11 kecamatan yang ada, 5 diantaranya merupakan lahan gambut, diantaranya Kumpeh, Kumpeh Ulu, Taman Rajo, Marosebo dan Sungai Gelam.
Dari lima kecamatan itu, yang paling luas ada di Kecamatan Kumpeh dan Kumpeh Ulu, sementara di tiga kecamatan lainnya tidak terlalu besar.
Lima kecamatan itu menjadikan 40 persen lahan di Muarojambi merupakan lahan gambut.
Kebakaran lahan gambut menjadi masalah karena sulit dipadamkan dan bisa berlangsung selama berhari-hari. Sebab, kondisi tipe kebakaran pada lahan gambut adalah tipe ground fire atau kebakaran bawah yang meluas di bawah permukaan secara horizontal.
Jika lahan gambut terbakar, kedalaman api bisa mencapai 10 meter ke dalam tanah. Hal itulah yang membuat kebakaran ini sulit untuk dipadamkan.
Discussion about this post