DETAIL.ID, Jambi – Nama baik kepolisian kembali tercoreng setelah salah satu anggotanya di Polres Tebo, berinisial R.D.S, terlibat dalam dugaan tindakan pelecehan seksual terhadap A.N.S. Kasus ini menjadi sorotan publik setelah Polda Jambi, khususnya Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), dianggap lamban dalam menangani perkara ini.
Dalam aksi unjuk rasa yang digelar oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jambi pada Kamis, 8 Agustus 2024, Ludwig Syarief Sitohang, selaku koordinator aksi menyampaikan, tujuan utama dari aksi ini adalah untuk memberikan tekanan kepada Propam agar lebih serius dalam menangani kasus ini. “Aksi ini kita fokuskan sebagai bentuk tekanan untuk meminta atensi lebih dari Divisi Propam Jambi,” ujarnya.
Ludwig juga menyatakan bahwa respons Propam yang terkesan lamban dalam menyelesaikan kasus ini sangat mengecewakan. Menurutnya, meskipun korban dan kuasa hukumnya telah dua kali memberikan keterangan, perkembangan signifikan belum juga terlihat.
“Dari hasil keterangan yang disampaikan oleh terduga korban, belum mampu menjadi bahan pertimbangan bagi Divisi Propam untuk menentukan langkah tegas kepada terduga pelaku adalah sebuah wujud kemandulan di Divisi Propram Polda Jambi,” katanya dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, Ludwig menegaskan bahwa ketidakjelasan dari Propam ini hanya akan mendorong GMNI Jambi untuk kembali turun ke jalan dengan aksi yang lebih besar dan tuntutan yang sama. “Jika tidak ada tindakan konkret, kami tidak akan ragu untuk melangsungkan aksi lanjutan yang lebih menggelegar,” tuturnya.
Hingga saat ini, publik masih menunggu apakah ada tindak lanjut yang jelas dari Propam Polda Jambi, atau justru kasus ini akan tenggelam seperti kasus-kasus serupa lainnya.
Reporter: Jorgi Pasaribu
Discussion about this post