Jambi – Anggota DPR RI terpilih, Edi Purwanto, mengunjungi Graha Pena Jambi Ekspres sehari setelah masa jabatannya sebagai Ketua DPRD Provinsi Jambi berakhir.
Selama memimpin DPRD Provinsi Jambi, yang sering disebut sebagai “Parlemen Telanai”, Edi dinilai sukses menyelesaikan sejumlah isu penting, termasuk konflik lahan dan perjanjian B.O.T (Build, Operate, Transfer) di Provinsi Jambi, serta berbagai inovasi lainnya.
Edi Purwanto yang tampil dengan kemeja merah lengan pendek dan jam tangan berwarna serupa, melambangkan partai politik yang ia wakili, PDI-Perjuangan. Meski telah meraih banyak prestasi, ia tetap dikenal sebagai sosok rendah hati dan humoris dengan kecerdasan di atas rata-rata.
Dalam kunjungannya ke Jambi Ekspres, Edi menyampaikan rasa terima kasih kepada media yang telah mendukungnya selama masa kepemimpinannya sebagai Ketua DPRD.
“Terima kasih kepada rekan-rekan media karena peran aktif kalianlah saya bisa berada di titik ini,” ujar Edi pada Selasa, 10 September 2024.
Edi menekankan pentingnya peran media bagi seorang politisi yang benar-benar berjuang untuk rakyat. Menurutnya, media adalah mitra strategis dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
“Tanpa kontrol dari media, kita bisa kehilangan arah,” tuturnya.
Edi juga bersyukur karena selama masa jabatannya, DPRD Jambi dapat menjalankan fungsinya dengan baik, tanpa adanya skandal besar seperti kasus “ketok palu” yang mencoreng periode sebelumnya.
“Alhamdulillah, APBD bisa terlaksana selama lima tahun dengan baik, dan kita tidak mengulangi tragedi masa lalu. Fungsi legislatif kini lebih baik. Saya pesan kepada anggota DPRD yang baru agar memahami tugas dan tanggung jawab mereka sebagai wakil rakyat,” katanya.
Edi juga menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kesadaran bersama, segala aturan dapat dijalankan dengan baik. Edi berencana menerapkan konsep ini saat melanjutkan kariernya di parlemen pusat.
“Intinya, media adalah sahabat saya. Kami, delapan anggota DPR RI dari Dapil Jambi, tidak bisa menyampaikan program secara detail tanpa bantuan media,” ujar Edi.
Discussion about this post