DETAIL.ID, Jambi – Sopir-sopir pengangkut BBM olahan kembali diciduk polisi. Baru-baru ini 4 orang sopir ditangkap oleh personel Sub Dit 4 Ditreskrimsus Polda Jambi saat tengah melintas di Jl Lintas Sumatera, Desa Tambang Baru, Tabir Lintas, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi pada 10 Oktober 2024.
Wadir Reskrimsus Polda Jambi menyampaikan kronologis berawal dari patroli yang dilakukan pihaknya serta adanya pengaduan dari masyarakat yang terkadang melihat operasional kendaraan pengangkut BBM ilegal.
“Menindaklanjuti hal tersebut, Sub Dit 4 Krimsus Polda Jambi melaksanakan patroli jarak jauh jauh. Kebetulan pada hari Rabu tanggal 9 Oktober bergerak ke sana. Kemudian sekira tanggal 10 Oktober menemukan 2 kendaraan merek Suzuki Carry Hitam pada pukul 18.10 WIB tanpa nopol yang dikendarai oleh QH,” kata AKBP Taufik.
Kemudian 1 mobil Suzuki Carry Hitam nopol BG 8724 EL yang dikendarai oleh BR. Selanjutnya tim langsung melakukan penyetopan dan pengecekan atas ke-2 kendaraan pengangkut BBM ilegal tersebut.
Hasilnya, tim personel Sub Dit 4 mendapati BBM olahan jenis solar, bensin dan juga minyak tanah. Wadir Krimsus bilang bahwa BBM olahan tersebut berasal dari Desa Pantai, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.
“Dan rencana akan diantar ke saudara inisial M di Kabupaten Bungo. Kemudian sopir beserta kendaraan dilakukan pengamanan oleh personil dan diterbitkan laporan polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar Wadir Krimsus.
Dari hasil penyelidikan, Polisi lantas menetapan 4 orang tersangka yakni QH (30) warga Karang Dapo, Murata, Sumsel. Kemudian, H (27) warga Lubuk Linggau, BR (20) warga Murata dan FM (39) juga warga Murata. Masing-masing berperan sebagai sopir dan sopir pengganti dari ke-2 mobil pengangkut BBM olahan tersebut.
Sementara disinggung soal status sosok M – warga Bungo yang disebut-sebut sebagai pemesan atas BBM olahan tersebut. Wadir Krimsus mengaku masih melakukan pendalaman.
“Jadi yang mesan dari Bungo ke bos yang di Linggau nanti barang langsung dibawa. Makanya kendaraan langsung milik orang Rawas. Ini (M) masih, masih dilakukan pengejaran,” ujarnya.
Dalam kasus ini polisi mengamankan ke-2 mobil yang digunakan oleh pelaku sebagai barang bukti beserta 1 tedmon putih kapasitas 1.000 liter berisi BBM minyak tanah olahan. 1 tedmon berisi solar olahan sebanyak 1.149 liter, 4 drum plastik berisi solar olahan sebanyak 803 liter.
Selanjutnya, dari mobil Carry BG 8724 El turut diamankan 1 tedmon berisi BBM bensin olahan sebanyak 1.022 liter, 1 tedmon besini BBM solar olahan 1.043 liter, 3 drum plastik berisi solar olahan 602 liter dan drum besi berisi solar olahan sebanyak 208 liter.
“Jadi total dari semua ini adalah 6 ton, kemudian perannya saat ini hanya 2 sopir 2 kenek. Untuk yang lain masih dilakukan pengembangan dan pengejaran,” katanya.
Adapun terhadap ke-4 tersangka dikenakan Pasal, setiap orang yang meniru atau memalsukan BBM dan Gas Bumi dan hasil olahan sebagaimana dimaksud Pasal 54 UU No 2001 tentang Migas junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana dengan ancaman pidana paling lama 6 tahun, kemudian denda paling banyak Rp 60 miliar.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post