DETAIL.ID, Medan – Masyarakat di dua kabupaten di Pulau Nias mendapatkan edukasi soal keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Proses edukasi tersebut, seperti keterangan resmi yang diterima para wartawan di Medan pada Jumat, 11 Oktober 2024, dilakukan selama dua hari secara bergantian di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) dan Kabupaten Nias induk, 8-9 Oktober 2024.
Edukasi ini sendiri dilakukan sebagai bentuk kesungguhan OJK dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang merupakan amanah undang undang (UU) nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Serta sekaligus sebagai upaya untuk mempercepat pencapaian target inklusi keuangan skala nasional di tahun 2024 sebesar 90 persen.
Karena itulah kedua pihak bersinergi dalam melaksanakan rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan di pulau Nias yang sangat indah tersebut, sekaligus sebagai integrasi dari Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).
Kegiatan itu menyasar para pelajar di SMA Swasta Bintang Laut, Kabupaten Nisel dan komunitas petani atau pengelola tanaman pisang di Kabupaten Nias induk.
Dengan mengusung tema kegiatan “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif”, Kepala OJK Sumut yang juga bertindak sebagai Pengarah Forkom IJK Sumut, Khoirul Muttaqien, memberikan sejumlah tekanan dalam acara itu.
Ia menekankan kembali tujuan pelaksanaan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2024 yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat.
“Khususnya terhadap produk dan atau layanan jasa keuangan sehingga mempersempit gap antara Indeks literasi dan inklusi keuangan, yang pada akhirnya mendorong pencapaian target
inklusi keuangan sebesar 90 persen,” ujar Khoirul Muttaqien.
Pada kegiatan yang diikuti oleh 208 pelajar dan
pengajar itu, Muttaqien juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap pengelolaan keuangan sejak dini sehingga para pelajar dapat merencanakan dan menyiapkan kebutuhan finansial masa depan yang lebih terukur, baik, dan terarah.
“Serta menghindari hal-hal yang dapat menghilangkan manfaat keuangan terencana antara lain aktivitas judi online yang saat ini menjadi bahaya yang harus diatasi bersama,” kata Khoirul Muttaqien menambahkan.
Di lokasi dan peserta berbeda, Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Reza Leonhard, juga menekankan hal senada.
Di hadapan 105 peserta yang terdiri dari komunitas petani pisang, usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM), penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan pengepul pisang, Reza Leonhard menyampaikan sebuah penegasan.
Kata Reza Leonhard, sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Nias.
Hal ini juga selaras dengan arahan Pjs Bupati
Nias, Yuliani Siregar, bahwa kegiatan BIK 2024 ini perlu diapresiasi oleh semua kalangan karena bertujuan mulia yaitu untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Kabupaten Nias.
Karena, kata dia, hal itu pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan bersama masyarakat di Kabupaten Nias.
Khususnya, tuturnya lebih lanjut, terhadap para petani atau pengelola hasil tanaman pisang yang hilirisasi produknya menjadi prioritas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Karena nilai jual pisang akan meningkat, dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi petani dan pelaku usaha di Kabupaten Nias,” ujar Pj Bupati.
Selain itu, Direktur Utama PT Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, juga menyampaikan bahwa skema dan produk atau layanan pembiayaan yang tepat, dan akses modal yang cukup, akan menjadi elemen penting dalam mendukung upaya hilirisasi.
Untuk mendukung komprehensivitas kedua kegiatan dimaksud, turut disediakan Mini Expo Industri Jasa Keuangan yang diikuti oleh berbagai bidang jasa keuangan, antara lain Bank Sumut, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, BPJS Ketenagakerjaan, dan PT Pegadaian.
Sebagai informasi, rangkaian BIK 2024 sendiri telah dilakukan di 4 kabupaten yaitu Labuhanbatu, Karo, Nias, dan Nias Selatan, dengan akumulasi pembukaan rekening dana pihak ketiga (DPK) sebanyak 111 rekening dengan nominal sebesar Rp 157.910.000.
Kemudian, jumlah pembiayaan sebanyak 4 rekening dengan total sebesar Rp 214.000.000,
serta partisipasi pihak ketiga peserta kegiatan sebanyak 1.913 partisipan.
Reporter: Heno
Discussion about this post