DETAIL.ID, Jambi – Tebing sungai yang longsor di wilayah intake PDAM Tirta Mayang, Aur Duri mendapat perhatian serius dari sejumlah pihak. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata bersama Ketua DPRD Kota Jambi Kemas, Faried Alfarelly serta sejumlah pihak terkait lainnya langsung melakukan peninjauan pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Beberapa saat usai melakukan peninjauan sekitar lokasi bersama Direktur PDAM Tirta Mayang dan juga Kepala BWSS Sumatera VI Jambi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi tersebut mengungkap bahwa setidaknya terdapat 24 ribu kapasitas sambungan air yang berasal dari intake Aur Duri tersebut.
“Artinya ini harus diselamatkan. Untuk diselamatkan, ini kan penahan tebingnya itu adalah tanggung jawab BWSS. Saya langsung komunikasi kepada Kepala BWSS VI, Alhamdulillah mereka responsif. Kemarin mereka udah turun bersama Direktur PDAM,” kata Ivan Wirata, Selasa, 8 Oktober 2024.
Ivan juga menyampaikan bahwa PDAM Tirta Mayang dengan BWSS sudah menginventarisasi langkah-langkah penanganan masalah atas kondisi sekitar intake yang mengkhawatirkan tersebut.
Untuk jangka panjang dibutuhkan turap dengan anggaran yang cukup mahal. Soal ini Wakil Ketua DPRD Provinsi tersebut menyampaikan bahwa dirinya sudah menyampaikan kepada pihak terkait. Dia pun yakin bahwa kolaborasi lintas sektor terhadap sarana pendukung PDAM tersebut bakal terealisasi pada tahun 2025.
Sementara itu Kepala BWSS VI Jambi, David Partonggo menyampaikan bahwa untuk penanganan masalah jangka panjang, hal-hal yang menjadi kewenangan BWSS seperti drainase tebing sungai akan segera didesain oleh BWSS.
“Jangka pendeknya, karena ini lokasinya yang sangat mengganggu daripada intake itu nanti kami kolaborasi dengan PDAM. Kami sudah rapat kemarin sore, dilaksanakan pemancangan. Pemancangan yang dilengkapi biobag. Biobag kami yang menyediakan, pemancangannya oleh PDAM,” kata David.
Kepala BWSS VI Sumatera tersebut pun berharap agar ke depan tepatnya pada Februari 2025 desain sudah selesai dan penggunaan sisa lelang dapat diusulkan ke Dirjen KemenPUPR. “Karena ini memang Sungai Batanghari olahannya di Balai Wilayah Sungai Sumatera. Mohon dukungannya,” katanya.
David juga mengakui jika kondisi debit banjir saat ini cukup tinggi dan perlu siaga. Oleh karena itu sambil menunggu desain selesai maka perlu pemancangan. Sebab juga setidaknya terdapat 45 meter yang harus ditangani secara tanggap darurat.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly menyambut baik kolaborasi lintas sektor dalam penaggulangan masalah intake PDAM Aur Duri.
“Karena intake ini, dia menyuplai untuk 23 atau 24 ribu sambungan rumah yang tersebar di 3 kecamatan: Telanaipura, Alam Barajo dan sebagian Kota Baru. Kami menyambut positif dan sangat senang bahwa respons daripada pemerintah provinsi melalui DPR ini sangat cepat,” kata Kemas Faried.
Ketua DPRD Kota Jambi tersebut juga menyampaikan kembali hasil komunikasi sebelumnya dengan Kepala BWSS soal kondisi intake PDAM tersebut. Bahwa diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk jangka pendek.
“Kami butuh pertolongan perlu kerja sama kolaborasi yang cepat dan singkat, dan beliau (Kabalai BWSS) menyanggupi. Dan Perumda akan secepat mungkin untuk melakukan antisipasi jangan sampai nanti terjadi longsor lagi di daerah intake kita,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post