DETAIL.ID, Jambi – Mulai sore hingga malam ini, alat berat masih terus membersihkan areal sekitar Lorong Masjid Darussabil, samping gedung SMK 1 Kota Jambi yang roboh usai hujan deras melanda, Jumat, 4 Oktober 2024.
Camat Telanaipura Rizalul Fikri di TKP menyampaikan bahwa pihaknya atas nama Pemerintah Kota Jambi menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas insiden yang menyebabkan 3 orang anak meninggal dunia tersebut.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Jambi, Kecamatan Telanai Pura turut berdukacita mendalam atas peristiwa ini. Saat ini kami sedang melaksanakan pembersihan, dari PU sendiri akan turun malam ini juga melibatkan 30 personel untuk membersihkan jalur ini,” kata Rizalul Rikri, Jumat, 4 Oktober 2024.
Camat Telanaipura tersebut tidak menyangkal bahwa tembok terlalu tinggi dan konstruksinya tidak sesuai dengan seharusnya. Imbasnya ketika terjadi insiden selain mengakibatkan korban jiwa, setidaknya terdapat 4 hingga 6 Kepala Keluarga yang harus dievakuasi.
Disinggung soal kapan pagar tembok SMK 1 Telanaipura tersebut terakhir direnovasi, Rizalul mengaku tidak mengetahui jelas. Namun dia menganjurkan bagi warga sekitar untuk menjauh dari TKP.
“Kami anjurkan kepada masyarakat untuk menjauh dulu dari lokasi kejadian. Semua warga yang menjadi korban kami evakuasi ke rumah keluarga mereka, saat ini lokasi harus kosong,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMK 1 Kota Jambi, Budi Prasentyanto dikonfirmasi via WhatsApp juga turut menyampaikan ungkapan turut berduka.
“Kami juga turut berdukacita atas kejadian tersebut kepada keluarga korban semoga keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan, malam ini bersama Pjs Gubernur, Kadisdik Provinsi, Kabid SMK, Kasi, dan staf dinas lain bertakziah ke rumah duka,” kata Budi.
Di sisi lain, Suheri selaku Ketua RT 25 Kel Simpang 4 Sipin, Telanaipura mengaku sudah lama menyuarakan persoalan pagar tembok tersebut kepada Kepala Sekolah SMK 1 Jambi. Namun permintaan renovasi terhadap pagar tembok sekolah tersebut seolah diabaikan oleh kepala sekolah dengan dalih masih menunggu anggaran.
“Beberapa bulan lalu, saya sudah tegur kepala sekolah agar direnovasi karena temboknya sudah miring. Jadi alasan kepala sekolah belum memperbaiki tembok pembatas SMK karena masih menunggu anggaran,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post