DETAIL.ID, Merangin – Aktivis lingkungan Perkumpulan Hijau (PH) yang tergabung dalam forum Walhi Jambi mempertanyakan keberadaan perkebunan inti milik PT Sumber Guna Nabati (SGN). Warga setempat setempat mengatakan PT SGN tak punya kebun inti sama sekali.
Padahal kapasitas produksi PT SGN per jam, sekitar 35 ton. Setiap hari, PT SGN hanya mendapatkan pasokan buah sawit dari petani dan supplier berkisar 600 ton.
In, salah warga Tabir Selatan yang sering menjual hasil buahnya ke PT SGN mengatakan, PT SGN tidak punya lahan inti. Perusahaan itu lebih banyak mengandalkan pembelian buah dari petani dan supplier.
“Setahu saya mereka tidak punya lahan inti kebun sawit. Rata-rata mereka membeli dari petani dan kerja sama dengan supplier,” kata In pada Minggu, 12 Januari 2025.
Direktur Perkumpulan Hijau, Feri Irawan mempertanyakan lahan kebun inti milik PT SGN. Jika memang tidak memiliki izin maka dapat diduga perusahaan melanggar aturan dan selayaknya izinnya dicabut.
“Syarat wajib mereka harus bisa memenuhi bahan baku dari kebun inti sebesar 20 persen. Jika mereka memang tidak memiliki kebun inti, patut diduga sudah melanggar aturan, apalagi mereka pabrik yang mengolah sawit jadi CPO. Layak dicabut izin operasional mereka,” kata Feri.
KTU PT SGN Afrizal Agus saat dikonfirmasi membenarkan bahwa PT SGN tidak memiliki kebun inti. Selama ini hanya kerja sama dengan petani dan supplier.
“Kalau kebun inti sepertinya tidak punya, Setahu saya kerja sama dengan petani sekitar pabrik dan para supplier tapi akan saya tanyakan dulu kepada pihak manajemen sebab saya baru menjabat,” kata Agus.
Reporter: Daryanto