PKS PT PAL Dikuasai oleh Oknum Tak Bertanggung Jawab, PT MMJ Segera Tempuh Jalur Hukum

DETAIL.ID, Muarojambi – Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT PAL yang dikelola PT MMJ sejak pertengahan tahun 2022 diduduki secara paksa oleh pihak lain yang mengklaim ada perusahaan baru bernama PT Mitra Perkasa Jaya Abadi (MPJA).

Atas pendudukan paksa PKS yang berlokasi di Desa Sidomukti, Sungaigelam, Muarojambi itu, pihak PT MMJ akan menempuh jalur hukum untuk mengambil kembali haknya.

“Kami akan melapor ke Polda Jambi. Kalau tidak ada respons, bila perlu akan kami bawa ke Mabes Polri, kita minta hak-hak PT MMJ dikembalikan,” ujar Jennis Fonsianus Hutajulu, Mill Manager PT MMJ kepada media pada Selasa, 28 Januari 2025.

Sejak Senin kemarin, 27 Januari 2025, pihak PT MMJ dilarang mengoperasionalkan pabrik. Tidak itu saja, pihak PT MPJA merusak mess karyawan. Aksi mereka juga diprakarsai oleh oknum polisi yang masih aktif.

“Tempat tinggal kita mess diduga dirusak, Mereka yang datang (AKP Robin Singarimbun, Bambang Sembiring, Yuda Prasetyo Surbakti, KTU, Mill Manager baru PT Mitra Perkasa Jaya Abadi, dan Marga Sagala Wakil Owner) langsung datang ke pabrik untuk menduduki pabrik tersebut, kami yang diusir (Mill Manager, Asisten Maintenace, KTU) pada Senin 27 Januari 2025 pukul 19.00 WIB kami disuruh ke luar dari pabrik,” ujarnya.

Saat itu, kata Jennis, pihaknya meminta kepada mereka menunjukkan legalitas perusahan baru tersebut.

“Nanti minta saja legalitas di jambi ke Pak Roy Saragih,” ujarnya menirukan perkataan pihak yang menduduki PSK tersebut.

Menurut Jennis, akibat pendudukan paksa itu, PT MMJ mengalami kerugian yang cukup besar. Dari produksi stok CPO 49 ton lebih, kernel 57 ton, TBS 84 ton ditaksir kerugian dengan nilai Rp 1,5 miliar.

“Kita minta ganti rugi, mereka telah mengganggu produk pemerintah tentang ketahanan pangan, dan mereka harus tanggung jawab,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, pihak yang menduduki PKS tersebut membenarkan PT MMJ sudah disetop.

“Perusahan PT MMJ sendiri sudah tidak ada di sini, sudah keluar dari sini. Kami sebagai korban (piutang.red) di sini atau masyarakat setempat merasa terima kasih sekali atas akan masuknya PT baru namanya PT Mitra Perkasa Jaya Abadi. Untuk legal standingnya sendiri nanti 3 atau 4 hari kemudian akan kita konferensi pers secara resmi,” ujar Wahyu Nugroho, warga setempat.

Wahyu menjelaskan jika pihak PT MMJ jika merasa terima silakan gugat secara hukum, karena ini negara hukum.

Asal tahu saja, sejak 17 Juni 2022 lalu, Arwin sebagai Direktur PT MMJ melakukan peralihan atau perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) dengan perusahaan PT PAL.

Peralihan ini dibuat pada 22 Desember di depan notaris dengan Fitria Tresna Permata dengan akta notaris Nomor 03, dengan keputusan pemegang saham di luar rapat umum pemegang saham Direktur PT MMJ. Yang mana pabrik kelapa sawit milik PT PAL yang Komisaris Utamanya, Bengawan Kamto dan Viktor Gunawan sebagai Direktur Utama itu dijual ke PT MMJ senilai Rp 128 miliar.

Pabrik Kelapa Swit (PKS) itu berada di atas lahan seluas total 22,4 hektare. Jadi, berdasarkan keputusan pengadilan niaga Medan No:39/pdt. Sus-PKPU/2021/PN Niaga Medan, berkewajiban untuk membayarkan semua kewajiban, baik berupa pembayaran utang piutang dari perusahaan terdahulu terhadap para konsorsium.

Pengacara PT MMJ, Sabarman Saragih SH menilai oknum-oknum itu sekali pun mengatasnamakan PT MPJA tidak punya hak dan legalitas hukum menduduki atau menguasai PT MMJ.

“Apa dasar hukumnya. Yang berhak itu masih PT MMJ berdasarkan PPBJ, PKPU dan lain sebagainya. Apalagi ada salah satu oknum perwira kepolisian yang masih aktif. Kita akan minta Polda Jambi untuk segera mengusut tuntas tindakan ilegal ini, termasuk siapa saja dalang di belakangnya,” katanya.