ADVERTORIAL
Inovasi Sabun Padat Berbahan Limbah Kelapa Sawit Dorong Wirausaha Mahasiswa UNJA

Mendalo – Fakultas Pertanian Universitas Jambi (UNJA) berkerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Jakarta menyelenggarakan workshop terkait pembuatan sabun padat transparan berbahan limbah kelapa sawit bertempat di Laboratorium Dasar Program Studi (Prodi) Agrobisnis Fakultas Pertanian UNJA, pada Selasa, 24 Juni 2025 yang dihadiri oleh 60 orang mahasiswa Prodi Agrobisnis Fakultas Pertanian UNJA.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian UNJA, Dr. Forst. Bambang Irawan, S.P., M.Sc. IPU., Ketua Penyelenggara, Dr. Nuning Setyowati, S.P., M.Sc. dan menghadirkan Dr. apt. Uce Lestari, S.Farm, M.Farm., sebagai narasumber.
Ketua Penyelenggara, Dr. Nuning Setyowati, S.P., M.Sc., menyampaikan bahwa dengan banyaknya perkebunan kelapa sawit di Jambi, maka Jambi menjadi salah satu wilayah sasaran.
“Agar limbah kelapa sawit dapat dimanfaatkan menjadi produk inovasi yang memberikan nilai jual dan juga ekonomis, serta membuka peluang bagi para wirausaha dan dapat menjadikan produk tersebut sebagai unggulan khas Jambi,” ujar Dr. Nuning.
Dr. apt. Uce Lestari, S.Farm, M.Farm., menyampaikan bahwa cangkang sawit yang berkualitas rendah banyak ditemukan menggunung di sekitar pabrik kelapa sawit.
“Banyak sekali ditemukan cangkang sawit di sekitar pabrik kelapa sawit, sehingga cangkang sawit ini menjadi limbah dari kelapa sawit yang tidak termanfaatkan. Cangkang sawit berkualitas tinggi telah di ekspor menjadi bahan energi di industri di berbagai sektor yang ada di dalam atau di luar negeri, sedangkan cangkang sawit berkualitas rendah menumpuk walaupun telah dijadikan pengeras jalan menuju pabrik sawit tetapi limbah ini selalu dihasilkan setiap saat produksi sehingga hal ini menjadi tantangan bagi industri pabrik minyak sawit mentah,” ujar Dr. Uce.
Berdasarkan hal tersebut, Dr. apt. Uce Lestari, S.Farm, M.Farm., telah melakukan penelitian sejak tahun 2016-2021 tentang inovasi produk limbah kelapa sawit. Salah satunya adalah cangkang kelapa sawit yang diubah menjadi arang aktif. Cangkang sawit menjadi produk sediaan kosmetik, salah satunya adalah sabun padat transparan arang aktif cangkang kelapa sawit.
Pada kegiatan tersebut, Dr. Uce melakukan demonstrasi atau pelatihan pembuatan sabun padat transparan arang aktif cangkang kelapa sawit.
Dr. Uce berharap agar bekal ilmu teknologi yang dimiliki mahasiswa dapat memberikan manfaat dan peluang untuk berwirausaha.
“Semoga para mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini mendapatkan manfaat, tidak hanya itu saja, mahasiswa juga dapat memanfaatkan limbah kelapa sawit yang lain seperti bunga kelapa sawit, pelepah kepala sawit, minyak mentah kelapa sawit, lidi kelapa sawit, tandan kosong kelapa sawit dan lain lain menjadi produk unggulan yang berbasis limbah kelapa sawit, sehingga kedepannya nanti dapat memberikan nilai jual dan nilai ekonomi yang lebih tinggi,” tutur Dr. Uce.
ADVERTORIAL
Pisah Sambut Kapolres Merangin, Bupati Syukur: Mari Bangun Merangin Bersama dan Jaga Bersama

DETAIL.ID, Merangin – Mari membangun negeri Merangin bersama-sama dan menjaganya bersama-sama. Secara administrasi Pemerintahan ada di Bupati dan keamanan ada di Kapolres, ini harus sejalan.
Hal tersebut sebagaimana dikatakan Bupati Merangin H M Syukur, pada acara Pisah Sambut Kapolres Merangin dari AKBP Roni Syahendra kepada AKBP Kiki Firmansyah Efendi, yang digelar di Auditorium rumah dinas Bupati Merangin, pada Selasa malam, 15 Juli 2025.
“Sore tadi saya seharusnya di Jakarta, bertemu Menteri Kehutanan dan paginya dengan Menteri Sosial, tapi malam ini saya lengkap hadir bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada acara yang penting ini,” ujar Bupati.
Bupati ingin komunikasi, koordinasi, sinergi kedepan lebih baik lagi. Merangin harus dibangun bersama dan dijaga bersama. Persoalan Merangin tentu ada, tapi kalau dibangun kerjasama yang baik, Insyaallah bisa diselesaikan dengan baik.
“Kami selalu mendoakan Bang Roni dimanapun bertugas, semoga balik lagi ke Jambi bintang satu atau bintang dua. Saya lama kenal Bang Roni, orangnya profesional, baik, ramah. Banyak menganggap Bang Roni orang Jawa, bawaannya slow,” kata Bupati.
Bupati mengucapkan selamat menjalankan tugas di tempat yang baru kepada AKBP Roni Syahendra yang turut didampingi istri, Helga Syahendra, sebagai Kabagwatpers Ro SDM Polda Sumsel.
“Selamat datang di Merangin kepada Kang Kiki dan istri Ny Lianita Kiki, kami sangat senang atas kehadirannya bersama keluarga. Mudah-mudahan kedepan bisa terjalin bekerjasama yang baik, untuk bersama membangun Merangin,” tutur Bupati.
AKBP Kiki Firmansyah Efendi lanjut Bupati, tanggal lahirnya beda dua hari dengan bupati sama-sama Juli, tentu punya selera yang sama. Masyarakat Merangin sangat terbuka, terdiri dari berbagai suku dan agama, semua hidup rukun dan damai.
Bupati berharap AKBP Kiki Firmansyah Efendi, betah bertugas di Merangin, merasa aman, nyaman dan tentram. Semua kepala OPD menyambut dengan senyum kebaikan dan berharap terjalin komunikasi yang baik. (*)
ADVERTORIAL
Bupati Fadhil Arief Resmi Melantik 1.077 Tahap I Formasi Tahun 2024

Batanghari – Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief resmi melantik 1.077 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I Formasi Tahun 2024, di kawasan wisata Aek Meliuk, Kota Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, pada Senin, 14 Juli 2025.
Pelantikan dimulai pukul 06.30 WIB dan dihadiri oleh sejumlah jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Batanghari.
Para PPPK yang dilantik ini terdiri atas 31 tenaga guru, 101 tenaga kesehatan, dan 945 tenaga teknis.
Seluruh peserta hadir dengan pakaian dinas harian warna khaki, sesuai ketentuan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Batanghari, Fadhil Arief menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas dalam melayani masyarakat.
“PPPK adalah bagian penting dari reformasi birokrasi. Saya minta kalian bekerja dengan hati,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa jabatan tersebut bukan sekadar status, melainkan bentuk pengabdian nyata kepada bangsa dan daerah.
“Saya harap saudara-saudari sekalian dapat menjadi pelayan masyarakat yang amanah, disiplin, dan bekerja sepenuh hati,” ucap Fadhil Arief.
Pelantikan ini menjadi salah satu langkah Pemerintah Kabupaten Batanghari dalam memperkuat kualitas layanan publik dan mendukung pembangunan daerah menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
ADVERTORIAL
Bupati H M Syukur Buka Pelatihan Lembaga Adat Desa se-Kabupaten Merangin

DETAIL.ID, Merangin – Bupati Merangin H M Syukur, didampingi Sekda Merangin Fajarman, membuka pembinaan dan pelatihan lembaga adat desa se-Kabupaten Merangin, yang berlangsung di Aula kantor Bupati Merangin, pada Selasa, 15 Juli 2025.
Pelatihan lembaga adat desa yang diikuti sebanyak 175 orang peserta lembaga adat desa itu, dihadiri Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Merangin Azrai, Kadis PMD Andrei Fransusman dan undangan lainnya.
Dikatakan Bupati pada sambutan pembuka acara, salah satu tujuan dilakukannya pelatihan lembaga adat desa, untuk memperkuat posisi lembaga adat desa dan kecamatan dalam meningkatkan sumber daya manusia.
Selain itu guna mewujudkan sinergi antar budaya dan pembagunan daerah.
“Salah satu visi misi kami adalah Merangin pintar dan beradat. Ke depan bagimana untuk melestarikan adat ini bisa dituangkan dalam kurikulum pendidikan di tingkat SD dan SMP,” ujar Bupati.
Jadi lanjut Bupati, dalam seminggu itu ada satu kali dilakukan proses belajar mengajar adat istiadat, sehingga adat budaya Melayu yang dijalankan dapat terus dilestarikan sampai ke generasi berikutnya.
Tidak hanya itu, intinya Bupati ingin program lembaga adat Melayu Kabupaten Merangin, sejalan dengan program Pemerintah Daerah, sejalan dengan program pendidikan. Bupati tidak membedakan adat antar suku.
“Saya sebagai Bupati akan berkomitmen melestarikan adat dan menghormati adat. Nanti meskipun warga Merangin asal Jawa dalam melakukan pesta perkawinan menggunakan adat Jawa, tapi di acara pembuka tetap memakai petitah-petitih seloko budaya Melayu,” kata Bupati.
Untuk itu jelas Bupati perlu dibuat peraturan adatnya. Diakui Bupati, selama lima bulan menjabat bupati, banyak masalah-masalah yang berhubungan soal adat terjadi, termasuk masalah yang menimpa kades sendiri, sebagai ketua lembaga adat desa. (*)