NASIONAL
#MinangPemilihJokowi Perangi Hoaks Terkait Jokowi
DETAIL.ID, Jakarta – Sekitar 130 warga Minang yang tergabung dalam #MinangPemilihJokowi melakukan halal bihalal dan diskusi mengenai figur dan kebijakan Presiden Joko Widodo, Kamis (26/7/2018) malam. Kegiatan digelar secara simultan di dua kota berbeda, yaitu Jakarta dan Padang.
Pembicara di dalam diskusi yang dilaksanakan di rumah makan Sederhana Tebet Barat, Jakarta, adalah Ketua Umum Kesatuan Masyarakat Madani Indonesia Hj Chairum Rahmi, sutradara film dan budayawan Iman Brotoseno, serta staf ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Firdaus Ali.
Chairum, yang pernah menjadi rekan kerja Joko Widodo di PT Kertas Kraft Aceh (KKA), menyampaikan kesannya yang mendalam tentang sosok presiden ketujuh Republik Indonesia yang biasa disapa Jokowi itu.
“Saya kenal Pak Jokowi sejak sama-sama kerja di BUMN (PT KKA). Saya tahu betul beliau orang yang sederhana, rendah hati, dan amat santun, mau di saat dulu atau saat jadi Presiden. Jika saya bertemu beliau, beliau yang lebih dulu menyapa. Beliau juga amat rajin beribadah,” kata Chairum.
Wanita asal Bukittinggi itu memastikan Jokowi bukan keturunan PKI atau berafiliasi dengan partai politik yang sudah dibubarkan oleh pemerintah itu.
“Di masa Orde Baru, ketika ketakutan akan komunisme amat kuat, screening (pemeriksaan latar belakang) terhadap pegawai BUMN akan naik karier bisa dilakukan hingga tujuh lapis. Pak Jokowi selalu lolos saat dipromosikan. Bukti seperti itu, mau kurang apa lagi untuk menjawab hoaks bahwa Jokowi pro PKI,” kata lulusan Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang itu.
Jokowi bekerja di PT KKA pada 1986-1988. Karier Jokowi di badan usaha milik negara (BUMN) yang memproduksi kertas kantung semen itu tidak berlangsung lama, karena dia memutuskan pulang ke kampung halamannya, Solo, ketika ayahandanya, Noto Mihardjo, meninggal dunia. Kata Chairum, Jokowi kembali ke Solo karena ingin menemani ibundanya sekaligus melanjutkan usaha mebel yang dirintis ayahnya.
Sementara Iman Brotoseno menyoroti mengenai mudahnya masyarakat Minangkabau yang terpengaruh dengan berita bohong (hoaks). Sutradara film Tiga Srikandi keturunan Pariaman itu sangat menyayangkan hal tersebut, karena masyarakat Minangkabau dikenal sebagai masyarakat yang cerdas.
“Memang menyedihkan Minang saat ini, bisa dibilang menurun drastis dialektikanya, sehingga mudah termakan hoaks terkait Joko Widodo dan pembangunannya. Padahal, faktanya jelas-jelas ada di depan mata, bisa disaksikan,” kata Iman.
Kata Iman, Jokowi justru sangat hormat kepada masyarakat Minangkabau. Hal itu ditunjukkan dengan seringnya Jokowi berkunjung ke Sumatra Barat (Sumbar). Menurut Iman, hal itu dilakukan Jokowi karena dia sangat menghormati kontribusi pejuang kemerdekaan Indonesia asal Sumbar.
“Pak Jokowi tahu betul bahwa banyak sekali para pejuang kemerdekaan berasal dari Minang, tetapi Pak Jokowi tidak sedih saat banyak warga Minang benci kepada beliau. Pak Jokowi malah terus maju dengan pembangunan-pembangunan di Sumatra Barat,” ujar Iman.
Kata Iman, Jokowi dan partai politik pengusungnya, yaitu PDIP, justru sangat Islami. Dia tidak sepakat jika PDIP dituding sebagai partai politik yang memusuhi Islam. “Sebanyak 98 persen anggota PDIP itu adalah orang Islam. Bahkan, Ibu Megawati (Ketua Umum PDIP) itu melantunkan surat Yasin di telinga Bung Karno menjelang wafat,” tutur Iman.
Iman, yang sering ikut mendampingi Jokowi melawat ke beberapa kota, menyaksikan Jokowi bukanlah seseorang yang anti Islam, seperti yang dihembuskan beberapa pihak. “Di negara komunis seperti China, saya saksikan sendiri Pak Jokowi tidak pernah melewatkan ibadah (shalat), meski agenda kegiatannya sangat padat,” kata Iman.
Adapun Firdaus Ali mengaku bingung dengan sikap sebagian warga Minang terhadap Jokowi. “Rekor, pertama kali ada Presiden Indonesia yang sebegitu pedulinya dengan Minang, tetapi saya sedih kenapa begitu kuatnya hoax terhadap Jokowi yang disebat warga Minang,” ujar pria asal Batusangkar itu.
Firdaus memiliki pengalaman unik dalam hubungan dengan Jokowi. “Saya, tadi siang masih makan siang bersama Pak Jokowi, karena acara musyawarah TPOD (Tim Pengendali Inflasi Daerah). Sampai kini pun saya masih tidak habis pikir bisa sedekat ini dengan Pak Jokowi karena pekerjaan saya, sementara dulu saya ada di pihak melawan Jokowi,” ucap Firdaus.
Firdaus merupakan tim ahli terkait infrastruktur dan air di Provinsi DKI Jakarta, sejak kepemimpinan Sutiyoso dan berlanjut ke Fauzi Bowo. “Lalu saat Pilkada 2012 ikut menjadi tim sukses Foke (Fauzi Bowo),” kata Firdaus.
Menjelang Natal 2012, setelah Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Firdaus dipanggil Jokowi. “Saat saya dipanggil, Pak Jokowi bilang kepada saya, ‘bisakah saya membantu pembangunan Jakarta?’ Di situlah titik balik saya,” kata Firdaus.
Firdaus menolak ajakan itu, karena dia ingin kembali mengajar di kampua dan dia merasa tidak layak membantu Gubernur yang menjadi lawannya ketika Pilkada. Namun, Jokowi bersikeras dan meminta Firdaus membantunya membenahi Jakarta.
Salah satu saran Firdaus kepada Jokowi yang ingin menanggulangi banjir di Jakarta adalah memeriksa gorong-gorong air yang sudah berusia tua. Dia tidak menyangka saran itu diikuti dan Jokowi memeriksanya langsung dengan masuk ke dalam gorong-gorong tua itu.
“Saat itu saya ditelepon wartawan Kompas. Dia bilang, ‘Pak, saran Bapak diikuti Jokowi. Sekarang dia masuk ke dalam gorong-gorong. Saya kaget, padahal maksud saya adalah Jokowi perintahkan kepala dinas untuk lihat gorong-gorong itu dan ukur berapa besarnya. Apakah masih layak. Ternyata itu, dia lakukan sendiri,” kata Firdaus. (rilis)
NASIONAL
Waspada Hoaks Kebencanaan, BNPB Dorong Mitigasi Bencana Sejak Dini
DETAIL.ID, Jakarta – Mitigasi bencana dinilai menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana alam, sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Selain kesiapan fisik, masyarakat juga diingatkan untuk waspada terhadap hoaks dan misinformasi kebencanaan yang kerap muncul saat situasi darurat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya terencana yang dilakukan sebelum bencana terjadi untuk menekan potensi korban jiwa dan kerugian. Mitigasi mencakup pemahaman risiko bencana di wilayah masing-masing, pengenalan jenis ancaman, serta kesiapan menghadapi kondisi darurat.
Urgensi mitigasi tercermin dari tingginya frekuensi bencana di Indonesia. BNPB mencatat sepanjang tahun 2025 terjadi 3.116 kejadian bencana di berbagai daerah, yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor. Bencana tersebut menyebabkan 1.492 korban jiwa, 272 orang hilang, 7.751 orang luka-luka, serta jutaan warga terdampak dan mengungsi, sekaligus menimbulkan kerusakan signifikan pada permukiman dan infrastruktur.
Masyarakat didorong memahami potensi bencana di lingkungannya, seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan erupsi gunung api. Langkah mitigasi dasar yang dapat dilakukan antara lain menyusun rencana evakuasi keluarga, mengenali jalur evakuasi dan titik kumpul aman, serta memahami tindakan yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.
Selain mitigasi fisik, kesiapsiagaan informasi juga menjadi perhatian. Hoaks dan misinformasi kebencanaan sering beredar melalui media sosial dan pesan berantai, terutama saat terjadi bencana. Informasi yang tidak akurat dapat memicu kepanikan, membuat masyarakat salah mengambil keputusan, hingga menghambat proses evakuasi dan penanganan bencana.
BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu mengakses informasi kebencanaan dari sumber resmi dan media kredibel. Warga juga diminta mewaspadai pesan provokatif, tidak langsung mempercayai foto atau video tanpa konteks yang jelas, serta memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
Informasi resmi kebencanaan dapat diperoleh melalui kanal lembaga pemerintah terkait, seperti BNPB, BMKG, dan pemerintah daerah. Kanal resmi tersebut menyediakan peringatan dini, panduan keselamatan, serta perkembangan penanganan bencana di lapangan.
Selain sebagai penerima informasi, masyarakat juga diharapkan berperan aktif menjaga ruang informasi yang sehat. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan tidak meneruskan pesan berantai yang belum jelas sumbernya, membantu menyebarkan informasi resmi, serta melaporkan hoaks kebencanaan kepada pihak berwenang.
Dengan mitigasi bencana yang kuat dan kewaspadaan terhadap hoaks, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan, mengurangi risiko kepanikan, serta mendukung efektivitas penanganan bencana di tingkat komunitas.
NASIONAL
Gunung Api Aktif Terus Dipantau, 127 Gunung Berpotensi Erupsi
DETAIL.ID, Jakarta – Indonesia memiliki sekitar 500 gunung api, dengan 127 di antaranya berstatus sebagai gunung api aktif. Sejumlah gunung api bahkan masuk kategori paling aktif karena kerap mengalami erupsi atau peningkatan aktivitas vulkanik, sehingga memerlukan pemantauan ketat sepanjang 2025.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, hingga pertengahan Desember 2025 terdapat tiga gunung api berstatus Level III atau Siaga, yakni Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, serta Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, sebanyak 24 gunung api berada pada status Level II atau Waspada.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Priatin Hadi Wijaya, mengatakan jumlah penduduk yang tinggal di sekitar gunung api berstatus Waspada dan Siaga diperkirakan mencapai 15 juta jiwa. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi menjadi hal penting untuk meminimalkan risiko bencana.
Badan Geologi saat ini mengoperasikan 74 pos pengamatan gunung api dan memantau secara real time 69 gunung api aktif di seluruh Indonesia. Pemantauan diperketat menjelang akhir tahun seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan bertepatan dengan puncak musim hujan.
Sejumlah gunung api tercatat memiliki tingkat aktivitas tinggi dan sejarah erupsi panjang, di antaranya Gunung Merapi, Semeru, Anak Krakatau, Kelud, dan Sinabung. Gunung-gunung tersebut dikenal sering mengalami erupsi dengan karakteristik berbeda, mulai dari lontaran abu, awan panas guguran, hingga aliran lahar.
Gunung Semeru, misalnya, beberapa kali mengalami erupsi pada awal Desember 2025. Pada Ahad, 7 Desember 2025, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat mengalami empat kali erupsi dengan tinggi kolom letusan mencapai sekitar 1.000 meter di atas puncak. Hingga kini, status Gunung Semeru masih berada pada Level III atau Siaga.
PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan, antara lain larangan beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak, serta pembatasan aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah karena potensi bahaya lontaran material pijar.
Selain erupsi, Badan Geologi juga mengingatkan potensi bahaya lanjutan seperti hujan abu dan aliran lahar, terutama saat intensitas hujan meningkat. Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung hingga akhir Januari 2026 dan berpotensi memperbesar dampak aktivitas gunung api di wilayah rawan.
Sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan bencana geologi yang tinggi. Pemerintah mengimbau masyarakat di sekitar gunung api aktif untuk terus memantau informasi resmi dan mematuhi rekomendasi otoritas guna menghindari risiko bencana.
NASIONAL
Pengumuman Penerimaan Siswa Baru SMA Kolese De Britto Tahun Ajaran 2026/2027: Miniatur Indonesia dalam Satu Kampus
DETAIL.ID, Yogyakarta – SMA Kolese De Britto Yogyakarta resmi mengumumkan hasil Penerimaan Siswa Baru (PSB) Tahun Ajaran 2026/2027 yang akan disampaikan secara online pada Jumat, 19 Desember 2025 pukul 10.00 Wib lewat website https://debritto.sch.id dan WhatsApp. Proses PSB ini kembali menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap SMA Kolese De Britto sebagai lembaga pendidikan yang menekankan keunggulan akademik, pembentukan karakter, dan pendampingan personal khas pendidikan Jesuit.
Proses pendaftaran PSB telah dibuka sejak 2 September hingga 7 November 2025. Antusiasme calon peserta didik tampak sangat tinggi yaitu 779 siswa dan yang lolos administrasi 773 siswa, dari berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hingga akhirnya lolos tes seleksi (kognitif, psikotes, wawancara, dan kebugaran) 323 siswa dinyatakan diterima sebagai siswa baru SMA Kolese De Britto Tahun Ajaran 2026/2027.
Pelaksanaan tes penerimaan siswa baru dilakukan di tiga lokasi strategis sebagai wujud keterbukaan dan jangkauan Nasional SMA Kolese De Britto. Tes dilaksanakan di Kampus SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada 19-21 November 2025, kemudian di Paroki Santo Yoseph Palembang serta Seminari Menengah Santo Petrus Claver Makassar pada 26-27 November 2025. Penyelenggaraan tes di berbagai wilayah ini memudahkan akses bagi calon siswa dari Indonesia Barat hingga Indonesia Timur.

Data PSB tahun ini mencerminkan keberagaman yang sangat kaya. Para siswa yang mendaftar berasal dari 349 SMP/Sederajat, tersebar di 106 Kabupaten dan 27 Provinsi di seluruh Indonesia, selain itu latar belakang agamanya; katolik, Kristen, Islam, Hindhu, dan Budha. Keberagaman latar belakang geografis, budaya, sosial, suku dan agama ini semakin menegaskan bahwa SMA Kolese De Britto layak disebut sebagai “Indonesia Mini”, sebuah miniatur Indonesia yang hidup dalam satu komunitas pendidikan.
Setelah pengumuman hasil seleksi, para calon siswa yang diterima akan mengikuti tahapan selanjutnya, yaitu daftar ulang 19 – 26 Desember 2025. Tahapan ini menjadi bagian penting dalam memastikan keberlanjutan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan, sejalan dengan semangat keberpihakan pada pengembangan potensi setiap siswa.
Melalui seluruh rangkaian PSB ini, SMA Kolese De Britto menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga membentuk pribadi muda yang berkarakter, berhati nurani benar, berbelarasa, dan siap menjadi pemimpin pengabdi bagi Gereja, bangsa, dan masyarakat Indonesia.

