Connect with us
Advertisement

PERKARA

MR Dua Tahun Konsumsi Sabu, Kepala BNN Batanghari: Pemasok Rupanya Sepupu

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Batanghari – Pemberantasan peredaran gelap dan pengguna narkoba terus dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Batanghari, Jambi. Seorang pria 33 tahun berinisial MR berhasil di ringkus dan diamankan petugas.

Kepala BNN Kabupaten Batanghari AKBP Zuhairi dalam gelaran konferensi pers mengatakan, MR tercatat sebagai warga Perumnas Jl. Kalimat RT 14, Kelurahan Muara Bulian, Batanghari.

“Seorang diduga tanpa haknya menguasai barang diduga narkotika jenis sabu. Tersangka berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Pemberantasan BNNK Batanghari menguasai barang sebanyak 1 ji,” kata Zuhairi, Rabu 18 Agustus 2021.

Barang haram ini sudah terpakai MR sebanyak dua klip, sedangkan sisanya masih ada seberat 0,3 gram. Ia berujar anak buahnya mengamankan MR saat berada di rumahnya.

“Kita masih melakukan pengembangan. Barang diperoleh tersangka dari saudara H merupakan keluarga sepupu sekaligus pemasok,” ucap perwira melati dua.

Tim Pemberantasan BNN Kabupaten Batanghari masih dalam tahap pengerjaan terhadap H. Barang bukti diduga narkoba jenis sabu jika diuangkan senilai Rp 1,5 juta.

“Bersangkutan dalam kategori tingkat pemakaian dan pemesanan satu minggu 1 ji,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan penyidik, kata Zuhairi, MR mengaku cuma mengkonsumsi sendiri dan ada juga yang di bagi kepada kawan-kawannya. Petugas telah menguji urine MR, hasilnya positif mengandung zat metamfetamina.

Penangkapan MR berdasarkan informasi masyarakat sering terjadi transaksi narkoba di wilayah Perumnas. Sekira pukul 18.00 WIB, Selasa 17 Agustus 2021, Tim Pemberantasan BNN Batanghari melakukan penyelidikan.

“Kemudian sekira pukul 19.30 WIB, tim
pemberantasan melakukan penggerebekan tempat tinggal MR dan berhasil diamankan berupa 1 (satu) paket kecil plastik klip bening yang diduga narkotika,” katanya.

MR berikut barang bukti langsung dibawa ke Kantor BNN Kabupaten Batanghari untuk dilakukan pemeriksaan. Barang bukti non narkoba turut diamankan petugas. Diantaranya dua plastik klip bening transparan kosong, satu alat hisap sabu atau bong, tiga pipet dan satu sendok sabu dari pipet.

“Ada juga satu kaca pirek beserta karet dot, dua potongan kertas tisu warna putih pembungkus sabu, satu handphone, satu kotak kaca mata warna putih dan satu tas ransel warna merah. MR disangkakan Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” kata Zuhairi.

MR mengakui sabu dia dapat dari H dan memang untuk pakai sendiri. Bubuk kristal beracun telah MR konsumsi selama dua tahun. Dihadapan polisi dan awak media, MR rupanya berniat stop narkoba dan ingin melaporkan diri ke BNN Kabupaten Batanghari sebelum tertangkap.

Editor: Ardian Faisal

PERKARA

Korupsi Samsat Bungo: PTT Divonis Paling Berat, Mantan Kepala Divonis 2 Tahun Penjara

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Samsat Bungo tahun 2019, Hasanul Fahmi, divonis hukuman 2 tahun penjara dan denda Rp 50 juta dalam perkara korupsi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Vonis tersebut dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jambi pada Senin, 22 Desember 2025.

“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Hasanul Fahmi dengan pidana penjara selama 2 tahun dan denda Rp 50 juta,” ujar Ketua Majelis Hakim membacakan amar putusan.

Selain Hasanul Fahmi, majelis hakim juga membacakan putusan terhadap enam terdakwa lainnya yang terlibat dalam perkara yang sama. Kasi Pelayanan Samsat Bungo tahun 2019, Irniyanti divonis pidana penjara 2 tahun dan denda Rp 50 juta. Vonis serupa juga dijatuhkan kepada Bendahara Penerimaan Samsat Bungo, Muhammad Sabirin yang dihukum 2 tahun penjara dan denda Rp 50 juta.

Sementara itu, hukuman lebih berat dijatuhkan kepada Pegawai Tidak Tetap (PTT) Badan Keuangan Daerah Samsat Bungo, Asep Hadi Suganda. Ia divonis pidana penjara selama 6 tahun dan denda Rp 200 juta, serta diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 1,2 miliar.

“Apabila tidak mampu membayar uang pengganti, maka harta bendanya disita oleh jaksa atau diganti dengan pidana penjara selama 2 tahun,” kata hakim.

Terdakwa lainnya, pekerja harian lepas UPT Samsat Bungo, Riki Saputra dijatuhi hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp 100 juta. Ia juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 309.397.300, dengan ketentuan apabila tidak dibayar maka harta benda disita atau diganti pidana penjara selama 6 bulan.

Petugas keamanan Jasa Raharja Samsat Bungo, Muhammad Suhari divonis pidana penjara selama 2 tahun 6 bulan dan denda Rp 50 juta.

Sementara kasir Bank Jambi yang ditempatkan di Samsat Bungo, Marwanto dijatuhi hukuman pidana penjara 5 tahun 4 bulan dan denda Rp 100 juta. Ia juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 309.337.300 dengan ketentuan apabila tidak dibayarkan maka harta bendanya disita atau diganti pidana penjara selama 6 bulan.

Adapun kasus korupsi Pajak Kendaraan Bermotor di UPTD Samsat Bungo tahun 2019 yang melibatkan tujuh terdakwa tersebut mengakibatkan kerugian keuangan negara yang ditaksir mencapai Rp 1,9 miliar.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERKARA

Lima Bulan Usai Lahan Terbakar, Pemilik Lahan 189 Hektare di Gambut Jaya Ini Ditetapkan Tersangka

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Pemilik lahan sawit terdampak karhutla berinisial E di Desa Gambut Jaya, Kec Sungai Gelam, Kab Muarojambi akhirnya resmi berstatus tersangka setelah 5 bulan kasusnya bergulir di tangan polisi.

Sebelumnya tim gabungan berjibaku melakukan operasi pemadaman selama berhari-hari di lahan gambut yang baru ditanami sawit tersebut pada akhir Juli lalu.

Kini, Dir Krimsus Polda Jambi Kombes Pol Taufik Nurmandia mengungkap bahwa penyidik Sub Dit Tipidter Polda Jambi telah memeriksa sejumlah 23 saksi dan 4 ahli.

Penyidik, kata dia, juga telah melakukan gelar perkara berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, ahli dan sejumlah barang bukti di TKP.

“Berdasarkan hasil gelar perkara, kita menetapkan tersangka pemilih lahan berinisial E,” ujar Kombes Pol Taufik Nurmandia pada Senin kemarin, 22 Desember 2025.

Berdasarkan perhitungan BPN, karhutla tersebut terjadi pada areal lahan dengan total luas mencapai 189 hektare. Perluasan lahan untuk perkebunan sawit dengan cara membakar diduga sebagai pemicu dari insiden karhutla.

Sosok pemilik lahan berinisial E, yang berasal dari daerah Medan, Sumatera Utara tersebut kini terancam dengan sanksi berat dari UU No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Yakni ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan denda maksimal Rp 3 miliar.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERKARA

Tangkap 2 Bandar Jaringan Medan, BNNP Jambi Musnahkan 61,785 Gram Sabu-sabu

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jambi memusnahkan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu seberat 61,785 gram di Kantor BNN Provinsi Jambi pada Senin kemarin, 22 Desember 2025.

Sebelum dimusnahkan, petugas melakukan uji keaslian terhadap barang bukti. Hasil pemeriksaan memastikan sabu tersebut merupakan narkotika golongan I.

Kepala BNN Provinsi Jambi Kombes Pol Rachmad Resnova mengatakan, barang bukti sabu-sabu itu berasal dari dua laporan kasus model (LKM) yakni LKM 012 dan LKM 018.

“Hari ini kita lakukan pemusnahan sabu-sabu sebanyak 61,785 gram,” kata Kombes Pol Rachmad.

Dalam pengungkapan kasus tersebut, BNN Jambi mengamankan dua tersangka yakni Eko Listiono dan Zainal Arifin. Keduanya ditangkap di wilayah Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.

Rachmad menyebut, kedua tersangka merupakan bandar narkotika yang berperan melakukan pengeceran sabu-sabu sebelum diedarkan.

“Mereka bandar, karena melakukan pengenceran,” ujarnya.

Lebih lanjut, kedua tersangka diketahui merupakan bagian dari jaringan narkotika asal Medan, Sumatera Utara. Saat ini BNN Jambi masih terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan lainnya.

“Kita akan terus kejar jaringannya,” katanya.

Dalam pemberantasan narkoba, BNN Jambi juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta melibatkan elemen masyarakat. Sebab menurut Kepala BNNP Jambi, masalah narkoba ini tidak bisa diselesaikan sendiri, melainkan harus melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs