Connect with us
Advertisement

NASIONAL

Saksi Mata Ungkap Detik-detik Mahasiswa UI Tertabrak Pensiunan Polisi

DETAIL.ID

Published

on

Jakarta – Aprian (19) adalah saksi mata yang melihat detik-detik mahasiswa UI, Hasya Attalah Syahputra (HAS) ditabrak mobil Mitsubishi Pajero Sport yang dikendarai kan purnawirawan Polri, AKBP Eko Setio Budi Wahono (ESBW).

Aprian bekerja di sebuah rental PS yang berada di depan tempat kejadian perkara (TKP). Ia bercerita peristiwa terjadi pada 6 Oktober 2022, sekitar pukul 21.00 WIB. Kala itu, rental PS sepi tanpa pelanggan.

Suara knalpot motor Hasya telah terdengar dari jauh oleh Aprian. Arahnya dari Depok menuju Lenteng Agung. Tak lama berselang, ia mendengar suara motor jatuh. Aprian pun berjalan keluar hingga teras depan rental PS.

“Posisi jatuhnya dekat saluran air, jatuh di situ. Karena kan sempat ada orang (menggunakan motor) yang mau belok ke ruko bakso,” tutur Aprian kepada CNNIndonesia.com, Jumat , 3 Februari 2023.

Sekira 1-2 detik, jelas Aprian, mobil Pajero yang dikendarai Eko dari arah sebaliknya datang dengan kecepatan yang menurutnya lumayan kencang.

“Lumayan sih kalau Pajero, lumayan (kencang) juga. 40 50 (km/jam) ke atas, lumayan,” kata Aprian.

Aprian tak mengetahui apakah Hasya terlindas atau tidak sebab posisinya yang terhalang oleh Pajero Eko. Kendati demikian, ia menyaksikan kondisi Hasya yang tergeletak di jalan. Pajero Eko disebut telah melewati Hasya.

Setelah tergeletak, Hasya disebut diangkat ke sisi jalan, tepatnya di depan rental PS. Aprian mengatakan Eko lalu menepikan kendaraannya dan parkir di depan konter hp yang berjarak beberapa meter dari rental PS.

Aprian juga melihat Eko keluar dari mobil sendirian. Ia menerangkan jaraknya dengan Eko di TKP tak terlalu dekat.

“Dia (Eko) keluar dari mobil. Melihat si korban…Posisi saya sama pelaku itu enggak terlalu dekat, lumayan jauh,” jelas dia.

Aprian juga menyaksikan sejumlah relawan yang datang di TKP, salah satunya driver ojek online (ojol) bernama Agus yang menelpon ambulans.

Ia mengaku tak ikut membantu korban. Aprian merasa panik, jantungnya pun berdebar-debar. Itu pertama kalinya Aprian menyaksikan kecelakaan secara langsung.

Aprian menyebut sempat ingin merekam kondisi di TKP untuk dijadikan bukti. Namun, dia dilarang oleh relawan yang juga berada di lokasi.

Relawan itu, jelas dia, adalah seorang laki-laki berusia 40 tahunan yang datang dari arah Lenteng Agung. Aprian tidak mengenal orang itu.

Kata Aprian, orang itu melarang dengan dalih menjaga nama baik keluarga korban. “Saya sempat mau merekam untuk dijadikan bukti. Ada relawan bilang ‘Jangan direkam, jangan direkam. Untuk menjaga nama baik si keluarga korban,’,”

Aprian mengamini Hasya tergeletak selama 45 menit sebelum akhirnya dibawa ambulans ke Rumah Sakit Andhika, Jakarta Selatan.

“Dia (Eko) sempat mengangkat korban ke ambulans,” sebut Aprian.

Lebar jalan dinilai sempit

Pantauan CNNIndonesia.com, jalanan yang menjadi TKP perkara ini tidak memiliki marka pembatas.

Lebih lanjut, Aprian mengonfirmasi bahwa jalanan tersebut adalah jalur dua arah. Adapun ia menilai lebar jalan tersebut sempit.

Ia pun menduga Pajero milik Eko mengambil bagian jalan lebih dari setengah lantaran dimensinya yang lebar.

Adapun dia mengatakan Hasya mulanya berkendara sesuai pada jalurnya. Namun, Hasya jatuh dan masuk ke jalan di arah sebaliknya.

“Jalannya sempit…Mobil Pajero itu kan gede ya, lebar. Mungkin agak ngambil jalan (lebih dari setengah) juga. (Hasya) jatuh ke kanan dan di tengah (masuk ke jalan Eko). (Awalnya Hasya) sudah jalan di pinggir kiri,” kata Aprian.

Aprian menyebut dapat undangan rekonstruksi ulang dari pihak kepolisian. Ia hadir sebagai saksi pada rekonstruksi ulang yang digelar pada Kamis , 2 Februari 2023 itu.

“Kemarin rekonstruksi ulang saya yang jadi saksi. Saya datang pada saat rekonstruksi itu. Posisi saya emang ya, saya membenarkan posisi-posisi kejadian motornya, kejadian si korban menghadap mananya,” ujar Aprian.

Menurut dia, hasil rekonstruksi tersebut telah sesuai dengan yang dirinya saksikan.

“Sudah sesuai apa yang saya lihat dengan apa yang saya tahu,” tutur dia.

Polda Metro Jaya menyatakan bakal mendalami laporan yang dilayangkan oleh keluarga Hasya. Laporan itu dilayangkan melalui pihak kuasa hukum terhadap purnawirawan Polri, AKBP Eko Setio Budi Wahono (ESBW) terkait dugaan lalai memberi pertolongan.

“Tentu kita akan melakukan proses pendalaman terkait dengan laporan ibunda dan ayahanda Hasya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat , 3 Februari 2023.

Menurut Trunoyudo, Hasil rekonstruksi ulang yang digelar pada Kamis , 2 Februari 2023 kemarin juga akan menjadi bahan rujukan dalam proses pendalaman laporan tersebut.

NASIONAL

Tes Penerimaan Siswa Baru SMA Kolese De Britto Digelar di Tiga Tempat

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Yogyakarta – SMA Kolese De Britto Yogyakarta kembali menyelenggarakan tes Penerimaan Siswa Baru (PSB) untuk tahun ajaran 2026/2027 yang berjumlah kurang lebih 772 calon siswa dari berbagai wilayah di Indonesia dengan rincian 327 dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan 445 calon siswa dari luar DIY.

Pelaksanaan tes penerimaan calon siswa baru ini meliputi; tes akademik, psikotes, tes wawancara dan tes kebugaran jasmani yang merupakan cara dari SMA De Britto untuk mengetahui kemampuan calon siswa secara utuh dan seimbang. Kegiatan ini dilaksanakan di tiga wilayah strategis, yang mencerminkan semangat keterbukaan dan kesempatan yang luas bagi para calon siswa untuk menjadi bagian dari keluarga besar Kolese De Britto, karena bisa dikatakan Indonesia mini.

Pelaksanaan tes untuk wilayah Pulau Jawa akan berlangsung di kampus SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada tanggal 19–21 November 2025 dengan diikuti kurang lebih 745 calon siswa. Sementara itu, untuk menjangkau calon siswa di luar Pulau Jawa, De Britto juga membuka lokasi tes di dua wilayah besar lainnya yaitu Indonesia Timur, yang akan dilaksanakan di Seminari Petrus Claver Makassar yang diikuti kurang lebih 12 calon siswa dan Indonesia Barat, yang berlokasi di Paroki Santo Yoseph Palembang yang diikuti 16 calon siswa pada tanggal 26–27 November 2025.

Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata SMA Kolese De Britto dalam memberikan akses yang lebih luas bagi siswa-siswa dari berbagai daerah untuk mengenal dan merasakan pendidikan khas Jesuit yang berfokus pada pembentukan manusia yang kompeten, berhati nurani, berbelarasa, berkomitmen, dan konsisten.

Koordinator Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMA Kolese De Britto, Hugo Bayu Hadibowo, SJ yang sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan menegaskan bahwa penyelenggaraan tes di berbagai wilayah ini merupakan wujud komitmen sekolah dalam menjangkau potensi terbaik bangsa tanpa batas geografis.

“Kami percaya bahwa setiap anak muda di mana pun berada memiliki potensi luar biasa. Melalui pelaksanaan tes di Yogyakarta, Makassar, dan Palembang, kami ingin membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para siswa untuk menjadi bagian dari proses pembentukan pribadi De Britto, pribadi yang berkarakter, unggul, dan siap menjadi pemimpin pengabdi bagi sesama,” ujar Romo Hugo.

Lebih lanjut, Romo Hugo menambahkan bahwa proses seleksi ini bukan hanya mencari siswa yang pintar secara akademik, tetapi juga para siswa yang memiliki semangat belajar, kejujuran, dan kemauan untuk bertumbuh menjadi manusia berjiwa pelayan sesuai dengan semangat pendidikan Ignasian.

Dengan penyebaran lokasi tes di tiga wilayah ini, diharapkan semakin banyak siswa berbakat dari berbagai daerah dapat bergabung dan mengembangkan diri di SMA Kolese De Britto, Yogyakarta yang merupakan tempat di mana potensi muda diarahkan menjadi prestasi, dan setiap langkah dimulai dari pilihan yang bermakna. (*)

Continue Reading

NASIONAL

Skandal Dugaan Perselingkuhan Oknum PJU Polda Jambi Didemo di Mabes Polri, GMPC Polri Dukung Kapolri Bersihkan Institusi dari Oknum Nakal

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta – Dugaan pelanggaran kode etik berupa perselingkuhan yang melibatkan salah satu pejabat utama (PJU) Polda Jambi yakni Karo Ops Polda Jambi dengan oknum Polwan masih terus jadi sorotan publik.

Terbaru, Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Cinta Polri (GMPC Polri) menggelar aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri pada Kamis, 13 November 2025 mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera menindak tegas oknum yang dinilai telah mencoreng nama baik institusi.

Dalam aksi tersebut, salah satu orator menegaskan bahwa dugaan perselingkuhan itu merupakan bentuk pelanggaran etik berat sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri. Aturan tersebut menekankan pentingnya menjaga perilaku sesuai moral dan etika yang baik bagi setiap anggota Polri.

“Kami mendesak agar Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit segera menindak tegas oknum-oknum nakal yang sudah merusak citra institusi Polri,” ujar salah satu orator aksi GMPC Polri.

Menurut para demonstran, kasus dugaan perselingkuhan ini pertama kali mencuat usai akun Instagram @putriregitaa, yang disebut sebagai anak dari Karo Ops Polda Jambi, menuliskan komentar di akun instagram resmi @polda_jambi pada 22 Oktober 2025. Dalam komentarnya, ia menyinggung adanya hubungan spesial antara ayahnya dan seorang oknum Polwan.

Isu tersebut kemudian menjadi perbincangan publik dan mendapat tanggapan dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jambi, yang menyatakan telah mengetahui informasi tersebut dan sedang melakukan pemeriksaan internal.

Laporan dugaan pelanggaran pun dikabarkan telah diteruskan ke Divisi Propam Mabes Polri, meski hingga kini publik belum mendapat kejelasan hasil penyelidikannya.

“Ada begitu banyak kasus-kasus yang melibatkan oknum selama kepemimpinan Bapak Kapolri Sigit ini. Belakangan ini viral dugaan perselingkuhan Karo Ops dengan oknum Polwan di Polda Jambi. Kami minta ini diusut tuntas!” ujar salah satu peserta aksi.

Setelah menyampaikan orasi di depan Gedung Museum Polri, perwakilan massa kemudian bergerak menuju Gedung Propam Mabes Polri untuk menyerahkan sejumlah informasi pendukung yang berkaitan dengan kasus tersebut. Dalam audiensi bersama pihak Yanduan Propam Polri, massa diarahkan agar melampirkan seluruh bukti dan informasi melalui kanal pengaduan resmi Propam Mabes Polri.

“Silakan lampirkan semua bukti informasi yang ada di kanal pengaduan kita,” ujar salah satu perwakilan Yanduan Propam.

Bahan informasi terkait dugaan pelanggaran etik tersebut juga disampaikan ke Pelayanan Pengaduan Humas Polri, yang memastikan laporan itu akan diteruskan ke satuan kerja berwenang di Divisi Propam Polri.

“Kita terima dan akan kita lanjutkan ke Satker yang berwenang untuk menangani, di Divisi Propam Polri,” kata AKBP Andra dari Humas Polri.

Sementara itu Koordinator Lapangan (Koorlap) GMPC Polri, Wiranto menegaskan bahwa aksi mereka bukan bentuk serangan terhadap institusi Polri, melainkan dorongan moral agar Polri semakin bersih dan berwibawa.

“Aksi ini dilandasi kecintaan kami terhadap Polri. Ini saatnya Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk bersih-bersih. Tindak tegas itu oknum-oknum anggotanya jika terbukti melakukan pelanggaran,” ujarnya.

GMPC Polri juga menyerukan empat tuntutan utama kepada Kapolri yakni:

  1. Membersihkan dan memberi sanksi tegas kepada oknum polisi yang melanggar etika dan merusak citra baik institusi.
  2. Mengusut tuntas dugaan perselingkuhan Karo Ops Polda Jambi dengan oknum Polwan.
  3. Meminta transparansi Propam Mabes Polri dalam menyampaikan perkembangan kasus kepada publik.
  4. Mendesak pencopotan oknum PJU dari jabatan Karo Ops Polda Jambi, apabila terbukti melakukan pelanggaran etik.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

NASIONAL

Anak SD Ini Raih Medali Perunggu Peparpenas

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta – Kontingen Pekan Paralimpiade Pelajar Nasional (Peparpenas) Jambi menambah perolehan medali. Kali ini tambahan medali diperoleh dari cabang olahraga atletik yang ditandingkan Kamis, 6 November 2025.

Medali perunggu disumbangkan oleh Asmawati dari nomor lari 100 meter putri klasifikasi T11-12. Dia mencatat waktu 15,77 detik.

“Alhamdulillah, kami mendapat tambahan satu medali perunggu dari Asmawati,” ujar Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Jambi Mhd Yusuf, SE.

Menurut Yusuf, raihan prestasi Asmawati sangat luar biasa mengingat dia masih sangat muda.

“Asmawati masih duduk di bangku kelas 5 SD, usianya baru 12 tahun. Lawan-lawannya sudah sekolah SMP-SMA,” ujarnya.

Yusuf berharap ke depan Asmawati akan meraih prestasi gemilang di level senior.

“Kami akan memberikan perhatian khusus kepada Asmawati,” tuturnya. (*)

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs