DETAIL.ID, Batanghari – Penumpukan tenaga kesehatan menjadi salah satu temuan Komisi I DPRD Batanghari saat menggelar rapat kerja dengan Dinas Kesehatan Batanghari pada Senin (21/10/2019). Tenaga kesehatan di Kabupaten Batanghari ternyata kebanyakan menumpuk di Kota Muara Bulian sementara di puskesmas daerah pelosok malah terjadi kekurangan.
“Penumpukan tenaga kesehatan ini tidak boleh terjadi, kondisi seperti ini sangat merugikan masyarakat,” kata Anggota Komisi I DPRD Batanghari, Adison saat dikonfirmasi, Senin (21/10/2019).
Adison meminta dengan tegas supaya masalah penumpukan tenaga kesehatan tersebut diatasi. Dinas Kesehatan dihimbau untuk segera melakukan verifikasi data serta melakukan pemerataan tugas dan tanggung jawab bagi petugas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Batanghari, dr Elfie Yennie mengakui penyebaran tenaga kesehatan di Kabupaten Batanghari belum merata. Penumpukan tenaga kesehatan masih terjadi pada daerah-daerah tertentu.
“Di antaranya di Puskesmas Muara Bulian, Puskemas Aro, Puskesmas Selat dan Puskesmas Jembatan Emas,” kata Elfie Yennie kepada detail, Senin (21/10/2019).
Elfie mengatakan, Dinkes Batanghari telah memiliki sistim informasi sumber daya kesehatan yang selalu update. Data yang ditunjukkan sistim itu sudah sering dikomunikasikan dengan harapan terjadi pemerataan dalam pelayanan kesehatan.
“Tapi mohon maaflah, kondisinya berbeda. Tiba-tiba masuk ke puskesmas itu, tiba-tiba ada penerimaan honor, masuk lagi ke puskesmas itu. Padahal, kita sudah menunjuk ke puskesmas lain,” ujarnya.
Elfie menyebut, penempatan petugas kesehatan harusnya menjadi kewenangan Dinkes. Namun, fakta di lapangan tidak demikian. “Harusnya, tapi tahu sendiri, kadang kala kita tidak berdaya,” katanya.
Sementara terhadap tenaga kesehatan berstatus ASN yang berpindah-pindah, Elfie menyampaikan bahwa biasanya pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) akan meminta saran kepada Dinkes. Meski demikian saran yang diberikan Dinkes terkadang berbeda dengan hasil yang terjadi di lapangan.
Reporter: Ardian Faisal
Editor : Franciscus Simanjuntak
Discussion about this post