DETAIL.ID, Jambi – Malang betul nasib Eti Yusmala Sari. Ia dijanjikan akan bekerja sebagai honorer di kantor Satpol PP Provinsi Jambi oleh seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berinisial A. Ujung-ujung malah kena tipu.
A diketahui adalah seorang PNS yang telah bekerja di Satpol PP Provinsi Jambi. Kisah ini berawal ketika Eti dimintai uang sejumlah Rp50 juta sebagai biayanya. Ia dan orangtuanya merasa tidak sanggup.
“Kami cuma sanggup membayar Rp25 juta. Itu pun harus menjual sawah,” ujar Eti.
Menurut Eti, A telah menyatakan akan membantu dirinya. A mengatakan dirinya telah mengkoordinir atasannya agar Eti mendapatkan pekerjaan sembari mendesak Eti agar segera menyiapkan uang.
“Uang kami serahkan pada September 2016 lalu, oleh saya dan kakak ipar serta seseorang lainnya,” ujar Eti.
Eti sadar betul atas tindakannya. Ia bahkan membuat kuitansi tanda serah terima uang ke A.
“Awal kami menyetorkan uang ke A sebesar Rp15 juta. Setelahnya itu, tak berselang lama A meminta kekurangan uang yang harus segera kami lunasi agar cepat dapat pekerjaan. Pada 22 September 2016, kami menyerahkan lagi uang sisa sebesar Rp10 juta,” kata Eti.
Setelah lunas, A menyuruh Eti untuk menunggu panggilan. A menjanjikan pada akhir tahun 2016. Janji A sampai awal tahun 2017 belum juga ditepati.
“Saya masih belum juga dipanggil untuk bekerja,” ujarnya.
Sontak Eti dan Ibunya mendatangi rumah A untuk menanyakan kepastian pekerjaan yang ia janjikan.
“Pernah sekali saya bersama Ibu datang ke rumah A malam hari. Kami temui istrinya di rumah. Istri A beralasan suaminya sedang kumpul di tempat acara pernikahan. Namun, kami yang langsung menghubungi A malah menemukan jawaban yang berbeda. A mengatakan dirinya sedang berada di luar kota,” kata Eti.
Iktikad baik Eti dan Ibunya tidak pernah berbuah manis. A bahkan telah memblokir nomor WhatsApp-nya. Ia sadar telah kena tipu.
Makin geram, Eti terus berupaya meminta kepastian kepada A dan memintanya mengembalikan uang hasil jual sawah orangtuanya.
“Ia sudah menyebutkan uang saya akan dikembalikan setelah ada pengganti. Saya terus menghubunginya untuk meminta kepastian. WhatsApp saya berulang kali diblokir,” kata Eti.
Hingga berita ini dimuat, detail masih menelusuri keberadaan A untuk dikonfirmasi.
Reporter: Syahrul Husni
Discussion about this post