DETAIL.ID, Merangin – Intensitas hujan yang masih tinggi telah membuat akses jalan dari Desa Lantak Seribu menuju Kecamatan Renah Pamenang dan Kecamatan Pamenang Selatan, terputus. Banjir tahunan di wilayah ini memang rutin terjadi dan terulang kembali pada Selasa (21/1/2020) pagi.
Bencana banjir yang memutus akses menuju dua kecamatan tersebut berawal dari guyuran hujan pada Senin (20/1/2020) malam. Guyuran hujan yang turun lumayan tinggi itu secara perlahan membuat debit air naik lalu akhirnya menggenangi badan jalan dengan ketinggian 50 cm.
Bencana banjir musiman ini tentu saja sangat mengganggu para pengguna jalan. Masalahnya, ruas jalan yang terendam banjir itu merupakan akses alternatif menuju sekolah dan pusat pemerintahan. Dampak dari bencana banjir ini sendiri telah membuat sebagian besar dari para pelajar gagal menuju ke sekolah.
“Pagi ini kami gagal berangkat ke sekolah, hujan semalam saja, ruas jalan ini langsung terendam,” kata salah satu pelajar warga Desa Lantak Seribu, Aan ketika dikonfirmasi detail, Selasa (21/1/2020).
Selain siswa yang tidak bisa bersekolah, banyak juga warga masyarakat yang tertahan di atas jembatan akibat tidak bisa melintas.
“Tadi pagi banyak rekan sekolah saya yang tidak bisa kesekolah. Bahkan warga banyak juga yang memutar karena ketinggian debit air yang tidak bisa dilintasi,” ujarnya.
Sementara itu Lamino salah satu warga yang hendak pergi ke kebun, terpaksa pulang lebih awal. Rencana untuk memanen sawit miliknya terpaksa ditunda karena akses jalan tidak memungkinkan.
“Rencananya mau ke kebun mau panen sawit. Karena banjir, terpaksa harus pulang lagi. Kalau dipaksakan pasti bisa hanyut,” kata Lamino, Selasa (21/1/2020).
Reporter: Daryanto
Editor: Franciscus Simanjuntak
Discussion about this post