DETAIL.ID, Jakarta – Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan Selasa (31/3/2020) turun 0,23% sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 875.000/gram, dari hari sebelumnya Rp 877.000/gram.
Harga emas Antam terkoreksi seiring dengan harga emas spot dunia pada penutupan Senin tadi malam turun 0,6% di level US$ 1,618/troy ons.
Sementara emas berjangka AS turun 0,2% menjadi US$ 1.622/troy ons. Harga emas berjangka berakhir lebih rendah pada 30 Maret setelah dibebani oleh lonjakan pasar saham AS dan menguatnya indeks dolar AS.
Harga emas berjangka untuk pengiriman Juni di Bursa Comex turun US$ 10,90, atau 0,7% di level US$ 1.643.20/troy ons. Harga emas berjangka di Bursa Comex adalah kontrak paling aktif di pasar.
Penurunan harga emas terjadi ketika para pedagang fokus pada perkembangan cepat dari pandemi coronavirus. Para trader juga mencermati perpanjangan langkah Presiden AS Donald Trump dalam mengurangi penyebaran virus mematikan COVID-19.
Edward Moya, seorang analis pasar senior di perusahaan Forex, Oanda, mengatakan “rantai pasokan emas sebagai logam fisik sudah terganggu dalam 10 hari terakhir, tetapi saat ini menghilangkan momentum apa pun untuk harga emas yang lebih tinggi,” katanya dilansir oleh cryptovibes.com.
Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini (31/3/2020), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah 0,23% berada di Rp 87,5 juta dari harga kemarin Rp 87,7 juta per batang.
Harga Emas Antam 31 Maret 2020
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini turun 0,36% atau Rp 3.000 ditetapkan pada Rp 832.000/gram, dari posisi kemarin Rp 835.000/gram.
Dilansir oleh CNBC, Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di tengah penurunan harga emas, Aneka Tambang juga resmi menutup sementara operasional seluruh Butik Emas Logam Mulia, mulai 30 Maret – 4 April 2020 seiring dengan upaya perusahaan untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di Tanah Air.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Discussion about this post