NASIONAL
Korporasi dan Masyarakat Diingatkan Untuk Cegah Karhutla dan Taat Hukum
DETAIL.ID, Palembang – Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen Gakkum KLHK) mengadakan Sosialiasi Penegakan Hukum Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bekerja sama dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Pada acara ini, diberikan Maklumat Penegakan Hukum Kebakaran Hutan dan Lahan kepada 180 Penanggung Jawab Usaha dan/atau kegiatan yang bergerak pada bidang perkebunan dan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Jambi.
Kegiatan ini merupakan kegiatan sosialisasi kedua setelah acara serupa di Pekanbaru, Riau pada 27 Februari 2020 lalu. Diharapkan kegiatan ini akan meningkatkan kesadartahuan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap kegiatan pencegahan dan pengendalian karhutla di Provinsi Sumsel dan Provinsi Jambi, mengingat kedua provinsi ini merupakan Provinsi “rawan karhutla” di Indonesia.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh H. Herman Deru (Gubernur Sumatra Selatan); Dr. Rasio Ridho Sani (Dirjen Gakkum KLHK); Komjen Pol. Drs. Listyo Sigit, M.Si (Kabareskrim); Brigjen Pol. Rudi Setiawan, SIK., SH., MH. (Wakapolda Sumatra Selatan); Yazid Nurhuda, SH., MA. (Direktur Penegakan Hukum Pidana KLHK); Erna Normawati Widodo Putri, SH., MH. (Kepala Satgas Sumber Daya Alam-Lintas Negara, Kejagung RI); Brigjen Pol. Agung Budijono, S.I.K., M.Si (Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim POLRI); serta aparat Pemerintah Daerah lingkup Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dan Jambi.
Acara ini diisi dengan pemaparan serta diskusi dan tanya jawab untuk membahas berbagai permasalahan terkait pencegahan dan pengendalian karhutla di Provinsi Sumsel dan Provinsi Jambi.
Rasio Sani menegaskan penegakan hukum perlu dilakukan sebagai ultimum remedium untuk mewujudkan lingkungan hidup dan sumber daya alam lestari, untuk keunggulan komparatif Indonesia. Instruksi Presiden RI Nomor 3 tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, secara tegas telah mengatur bahwa salah satu langkah penanggulangan karhutla yaitu dengan penegakan hukum.
“Oleh karenanya akan kami tindak tegas pelaku karhutla, tidak luput baik itu korporasi maupun perseorangan. Kami akan terus memperkuat kolaborasi multi agensi untuk penegakan hukum serta memanfaatkan teknologi dan sains, kami yakin dengan modal penguatan sinergitas dan dukungan teknologi sains tersebut akan memperkuat pencegahan dan pengendalian karhutla,” kata Rasio.
Upaya pencegahan dan pengendalian karhutla hanya akan efektif apabila semua pihak baik dari Pemerintah Daerah, Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan, dan masyarakat berperan aktif.
“Kami meminta Gubernur, Bupati dan Wali Kota untuk mengawasi kepatuhan perusahaan, kalau perusahaan tidak patuh harus ditindak. Kita bisa mewujudkan critical mass penindakan untuk memberikan efek jera kepada pelaku karhutla,” ujar Rasio.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru menjelaskan jajarannya selalu siap siaga untuk melakukan pencegahan karhutla karena memang daerahnya merupakan daerah yang setiap tahun terjadi karhutla. Untuk mengendalikan karhutla pun telah dikerahkan dukungan personel pencegahan dan pemadaman serta water bombing.
Menurutnya, salah satu tantangan yang dihadapi adalah lokasi kebakaran yang luas dan tersebar pada beberapa lokasi, sulit dijangkau dan merupakan lahan gambut, apalagi kebakaran terjadi di malam hari.
Kebijakan yang diambil saat ini, Pemerintah Daerah Provinsi Sumatra Selatan telah menandatangani “Komitmen bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatra Selatan untuk mewujudkan Sumatra Selatan bebas asap akibat kebakaran hutan dan lahan tahun 2020” pada tanggal 18 November 2019 yang lalu dan diharapkan dari komitmen tersebut terbentuk kerja sama yang baik dari Pemerintah Daerah untuk mendukung komitmen pencegahan dan pengendalian karhutla.
Komjen Pol. Drs. Listyo Sigit, M.Si selaku Kepala Bareskrim POLRI mengatakan belum seluruh pelaku usaha dan pemerintah daerah menjalankan kewajiban terkait pengendalian karhutla yang tertuang dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurutnya, seharusnya semua unsur harus patuh terhadap ketentuan hukum, sehingga jika sanksi hukum diterapkan hal tersebut sudah menjadi konsekuensinya. Polri akan bergerak sebelum karhutla terjadi.
“Perlu kami tekankan, bahwa upaya pencegahan dan pengendalian lebih utama, oleh karenanya perlu didorong agar perusahaan melakukan terobosan dalam upaya pencegahan dan pemadaman karhutla dan bekerja sama dengan masyarakat sekitarnya, selain tentunya kebutuhan primer sarana dan prasarana pencegahan karhutla di area konsesi harus dipenuhi oleh Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan,” katanya.
Paparan yang disampaikan oleh Brigjen Pol. Rudi Setiawan, SIK., SH., MH. turut memberikan penjelasan bahwa pihak Polda Sumsel sangat aktif dan bekerja keras dalam melaksanakan penegakan hukum karhutla.
Pada tahun 2019, telah dilakukan penanganan kasus terhadap 36 perkara karhutla dengan jumlah tersangka 47 perkara yang terdiri dari 46 perorangan dan 1 korporasi. Pihaknya terus mendorong masyarakat untuk berani melaporkan kejadian karhutla. Selain itu, dari sisi korporasi, pihaknya terus mengingatkan bahwa korporasi setidaknya harus memiliki sarana dan prasarana lengkap untuk mencegah dan mengendalikan karhutla.
Sedangkan Erna Normawati Widodo Putri, SH MH selaku Kasatgas Sumber Daya Alam dan Lintas Negara, Kejaksaan Agung RI menjelaskan kebijakan penuntutan pidana korporasi karhutla yang tertuang dalam Peraturan Jaksa Agung Nomor 28 Tahun 2018 tentang Pedoman Penanganan Perkara dengan Subjek Hukum Korporasi.
Dijelaskan bahwa pertanggungjawaban korporasi ditujukan untuk memberikan suatu dampak penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengatur manajemen yang efektif agar korporasinya berjalan sesuai dengan kewajiban korporasi tersebut.
Dalam upaya penegakan hukum, Kejaksaan Agung RI mendukung penerapan pendekatan multidoor antara aparat penegak hukum lainnya dalam melakukan penuntutan terutama terhadap korporasi yang melakukan pembakaran hutan.
Yazid Nurhuda, selaku Direktur Penegakan Hukum Pidana, KLHK, menambahkan bahwa upaya penegakan hukum khususnya pidana, sejatinya merupakan langkah represif terakhir yang dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku karhutla. Perlu digarisbawahi bahwa upaya pencegahan dan pengendalian haruslah dijadikan basic key movement dalam mengendalikan kejadian karhutla.
Di akhir acara sosialisasi gakkum karhutla ini, diberikan Maklumat Penegakan Hukum Kebakaran Hutan dan Lahan kepada 180 Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang bergerak pada bidang Perkebunan Sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Provinsi Sumsel dan Jambi.
Dalam maklumat tersebut, berisi himbauan tegas kepada seluruh Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan di sektor kehutanan dan perkebunan wajib melakukan upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
NASIONAL
Hari Rohani SMA Kolese De Britto 2025: Membangun Semangat Hidup Doa di Tengah Kehidupan
DETAIL.ID, Yogyakarta – SMA Kolese De Britto menyelenggarakan kegiatan Hari Rohani pada Jumat, 12 Desember 2025, setelah penilaian akhir semester (PAS) di sekolah tercinta yang identik dengan pluralisme ini. Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Semangat Hidup Doa”, sebagai wujud nyata pendampingan iman bagi para siswa dalam menghayati relasi pribadi dengan Tuhan di tengah dinamika kehidupan sehari-hari.
Hari Rohani merupakan salah satu program pendampingan khas di SMA Kolese De Britto yang bertujuan membantu siswa semakin mengenal, memahami, dan menghayati imannya secara konkret. Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk masuk dalam suasana refleksi dan doa, guna mengolah setiap pergulatan, harapan, serta rasa syukur dalam terang iman. Dengan pendampingan Romo, para guru dan pemuka agama masing-masing, siswa diharapkan mampu menemukan makna dari setiap pengalaman hidup yang dijalani.
Tema “Membangun Semangat Hidup Doa” berangkat dari rasa syukur atas latar belakang keluarga dan agama yang menjadi pedoman hidup para siswa. Perjalanan iman yang telah dilalui membentuk pribadi putera-putera De Britto hingga saat ini. Setiap ajaran agama mengarahkan umatnya untuk membangun relasi yang erat dan personal dengan Tuhan, tidak hanya dalam kegiatan peribadatan formal, tetapi juga dalam kehidupan sosial, proses belajar, serta pengembangan diri.
Dalam semangat spiritualitas Ignatian, Hari Rohani ini juga mengajak siswa untuk “menemukan Tuhan dalam segala sesuatu”. Sebagaimana diungkapkan dalam Latihan Rohani St. Ignatius Loyola, Allah hadir dan berkarya dalam seluruh ciptaan-Nya, menyertai manusia dalam setiap aspek kehidupannya. Cara pandang ini sejalan dengan nilai-nilai universal dalam setiap agama, yang mengajak umatnya untuk merasakan kehadiran Tuhan secara nyata dalam keseharian.
Melalui tema ini, para siswa diharapkan semakin mampu memaknai perjumpaan dengan Tuhan, menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Sang Pencipta, serta menghayati iman secara utuh di tengah banyaknya pilihan dan tantangan zaman. Rasa syukur sebagai umat beriman pun diharapkan dapat diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata bagi kehidupan bersama.
Hari Rohani 2025 diikuti oleh seluruh siswa SMA Kolese De Britto dengan pendampingan Romo, guru dan bimbingan pemuka agama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Adapun bentuk kegiatan disesuaikan dengan kekhasan setiap agama, yaitu:
- Katolik: Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Aluisius Dian Permana, S.J diikuti oleh 701 siswa dilanjutkan pengakuan dosa dengan 8 Romo, yaitu;
- Romo A. Wahyu Dwi Anggoro, SJ
- Romo Andreas Novian Ardi Prihatmoko, Pr
- Romo Herman Yoseph Barurua Kefa, Pr
- Romo Hugo Bayu Hadibowo, SJ
- Romo RP. Robertus Agung Suryanto, OFM
- Romo Stefanus Arief, Pr
- Romo Eko Swasono Budiarto, MSF
- Romo Ch. Christian Timur, Pr

- Kristen: Sharing pengalaman iman bersama narasumber Ibu Pdt. Devina Widiningsih diikuti oleh 160 siswa

- Islam: Sharing pengalaman iman bersama narasumber Bapak Ahmad Shalahuddin Mansur, S.Ag., M.Fil diikuti oleh 43 siswa
- Hindu: Sharing pengalaman iman bersama narasumber Bapak I Gede Suwardana diikuti oleh 6 siswa

- Budha: Sharing pengalaman iman bersama narasumber Bapak Totok Tedjomano diikuti oleh 2 siswa

Melalui Hari Rohani ini, SMA Kolese De Britto menegaskan komitmennya untuk mendampingi siswa agar bertumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga dewasa dalam iman, mampu merasakan kehadiran Allah dalam proses studi dan hidup hariannya, serta siap mempersembahkan hidupnya bagi sesama dan masyarakat.
NASIONAL
Regenerasi Bridge Jambi Berbuah Manis, Dua Atlet SD Tampil di Grand Final Nasional
DETAIL.ID, Bogor – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dunia olahraga pelajar di Provinsi Jambi. Dua atlet bridge kategori Sekolah Dasar (SD) dari SD 1 Jambi, yakni Rachell Ameera Saffa dan Safitri Aulia Sari, berhasil menembus tahap Grand Final Lomba Liga Bridge Siswa Nasional yang diselenggarakan di Telkomsat, Bogor, pada tanggal 12–14 Desember 2025. Keberhasilan ini menjadi pencapaian yang sangat istimewa mengingat ketatnya persaingan antar peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada kategori SD, hanya 20 peserta terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia yang dinyatakan lolos ke babak grand final. Dari jumlah tersebut, Pulau Sumatera hanya diwakili oleh dua daerah, yaitu Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat (Sawahlunto). Fakta ini semakin menegaskan bahwa keberhasilan atlet-atlet muda dari Jambi bukanlah hal yang biasa, melainkan hasil dari proses pembinaan yang terarah dan berkesinambungan.

Capaian ini tidak terlepas dari semangat visi dan misi para pengurus dalam membangun dan membina regenerasi atlet bridge sejak usia dini. Pembinaan yang konsisten, agenda latihan yang terstruktur, serta keberanian membuka ruang bagi atlet muda untuk tampil di ajang nasional menjadi kunci utama keberhasilan ini.
Prestasi tersebut sekaligus membuktikan bahwa jalur pembinaan dan program kerja yang telah dijalankan selama ini sudah berada pada arah yang tepat.
Peran penting juga datang dari pelatih, Taufik, yang dengan penuh dedikasi senantiasa mencari, membina, dan mengembangkan bibit-bibit baru pada cabang olahraga bridge. Melalui pendekatan yang sabar, disiplin, serta berorientasi pada pembentukan mental dan strategi bermain, beliau berhasil mengantarkan Rachell Ameera Saffa dan Safitri Aulia Sari hingga mampu bersaing di tingkat nasional.

Lebih lanjut, Fadhil selaku Sekretaris GABSI Provinsi Jambi menyampaikan bahwa keberhasilan ini sejalan dengan target organisasi untuk mewujudkan regenerasi atlet bridge yang berkesinambungan. Upaya tersebut dilakukan melalui sinergi antara pengurus provinsi, pelatih, serta pengurus cabang (pengcab) kabupaten dan kota yang diharapkan berperan aktif dalam menjaring, membina, dan mengembangkan atlet-atlet muda sejak usia dini.
Pada akhirnya, apapun hasil yang diraih oleh kedua insan olahraga ini di babak grand final, perjuangan dan pencapaian mereka telah membanggakan sekolah, kota, dan Provinsi Jambi. Semangat juang, keberanian bersaing di level nasional, serta dedikasi yang ditunjukkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berprestasi dan mencintai olahraga bridge.
Semangat dan terus harumkan nama Jambi!
NASIONAL
Character Building SMP Maria Immaculata Marsudirini Bekerja Sama dengan SMA Kolese De Britto Yogyakarta
DETAIL.ID, Yogyakarta – SMP Maria Immaculata Yogyakarta kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun karakter peserta didik melalui penyelenggaraan program “Immaculata Menginspirasi”. Sebuah rangkaian kegiatan Character Building yang menghadirkan narasumber dan fasilitator dari SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
Program yang dilaksanakan untuk siswa kelas VII pada Jumat, 5 Desember 2025, dan untuk kelas VIII pada Selasa, 9 Desember 2025 ini, menjadi wujud nyata kolaborasi antar sekolah dalam semangat sinode pendidikan Keuskupan Agung Semarang. Sekaligus, kegiatan ini menjadi bukti konkret gerakan 3B (Berkolaborasi, Berkontribusi, dan Berprestasi) yang saat ini tengah digalakkan oleh SMA Kolese De Britto sebagai bagian dari upaya berbagi praktik baik pendidikan Ignasian
Mengenal Diri: Pondasi Karakter untuk Kelas VII
Pada sesi pertama yang diperuntukkan bagi 72 siswa kelas VII, tema “Mengenal Kepribadian Diri” menjadi pintu masuk untuk membantu para peserta memahami siapa dirinya, bagaimana dirinya berproses, dan apa yang perlu dibangun dalam perjalanan sebagai remaja awal.
Kegiatan ini dipandu oleh empat narasumber dari SMA Kolese De Britto, yakni: Yohanes Baptista Damar Wicaksono, S.Pd, Parmamita Suryaningrum, M.Pd, Johanes de Britto Jorgi Prakosa Sonda, S.S., M.A, Christophorus Danang Wahyu Prasetio, S.Or., M.M.
Para narasumber juga didampingi dua alumni muda yang penuh antusias, yaitu Dominicus Damar Aptarirang Prabawa dan Natanael Abimanyu Dharma Deva, yang turut memberikan contoh inspiratif dengan sharing dari pengalaman menjalani pendidikan karakter di SMP dan juga ketika di Kolese De Britto.
Konteks kelas VII yang diwarnai latar belakang siswa yang beragam, tingkat keaktifan yang masih rendah, kerja sama yang belum kuat, hingga kebiasaan saling mengejek menjadi tantangan sekaligus fokus pembentukan karakter. Banyak dari peserta masih belajar menata diri, memahami emosi, serta membangun relasi yang sehat dengan sesama. Melalui metode yang interaktif, reflektif, dan mengedepankan pendekatan humanis Ignasian, para fasilitator mengajak siswa untuk melihat diri secara jujur dan terbuka, mengenali kelebihan dan kekurangan, serta memupuk sikap saling menghargai.

Anak-anak diajak untuk berani menyuarakan perasaan, saling memberikan apresiasi, dan memahami bahwa setiap pribadi memiliki keunikan yang pantas dihargai. Kehadiran para fasilitator membawa energi positif yang perlahan membuka ruang aman bagi siswa untuk belajar menjadi versi terbaik dari diri para siswa.
Belajar dari Perjuangan: Inspirasi untuk Kelas VIII
Sementara itu, kegiatan untuk 85 siswa kelas VIII pada 9 Desember 2025 menghadirkan tema “Mengenal Arti Perjuangan Berdasar Pengalaman Hidup”. Sesi ini dihadiri oleh narasumber, Filipus Dimas Darumurti, M.Pd, Yoga Jati Kusuma, S.Pd, Carolus Boromeus Aditya Deddy Perdana, S.Pd, Christophorus Danang Wahyu Prasetio, S.Or., M.M.
Para narasumber juga dibantu dua alumni inspiratif: Theodorus Kenzandria dan Narayana Narendra Hutama, yang turut membagikan sharing tentang kisah perjuangan menembus tantangan akademik maupun kehidupan personal terkait kepribadian saat menempuh pendidikan ketika di SMP maupun saat ini ketika menjadi siswa SMA Kolese De Britto
Kelas VIII memiliki dinamika yang berbeda, karena secara konteks adalah kelompok yang cukup mengenal nilai (value) dari sekolahnya, sudah mulai membangun kekompakan, namun belum sepenuhnya menyeluruh dan utuh.
Tantangan utama yang muncul adalah semangat juang yang belum konsisten serta pola pertemanan yang masih terbatas pada kelompok-kelompok kecil. Melalui cerita hidup, pengalaman jatuh bangun, serta nilai-nilai perjuangan yang disampaikan para narasumber, siswa diajak untuk menyadari pentingnya ketekunan, komitmen, dan kemampuan bangkit dari kesulitan.
Kegiatan berlangsung hangat dan penuh energi. Siswa kelas VIII terlihat menikmati sesi demi sesi, terutama ketika narasumber memaparkan kisah perjuangan dengan gaya yang dekat dengan dunia remaja. Pesan yang ingin ditanamkan jelas: perjalanan hidup tidak selalu mulus, tetapi karakter tangguh akan lahir dari keberanian untuk terus melangkah.
Kolaborasi sebagai Wujud Nyata Pendidikan Ignasian
Program “Immaculata Menginspirasi” bukan hanya sebuah kegiatan Character Building biasa. Lebih dari itu, program ini merupakan wujud konkret kerja sama yang lahir dari semangat Ignasian untuk menjadi lebih (magis) dan membantu sesama bertumbuh. SMA Kolese De Britto, melalui para guru dan siswanya, hadir bukan sekadar sebagai sekolah feeder, tetapi sebagai mitra yang ingin memastikan pendidikan karakter terus hidup di sekolah-sekolah jejaringnya.

Sebagai implementasi dari pesan pastoral Bapak Uskup dalam sinode pendidikan, praktik baik ini menunjukkan bagaimana sekolah Katolik dapat saling memperkuat, saling menginspirasi, dan saling mendampingi demi membentuk generasi muda yang berkarakter, berbelarasa, dan siap menghadapi masa depan.
Harapan dan Buah Kegiatan
Dari kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, baik kelas VII maupun kelas VIII memperoleh pengalaman berharga. Untuk kelas VII, kegiatan ini diharapkan menjadi awal terbentuknya kerja sama, saling menghargai, dan kemampuan menata diri. Sedangkan bagi kelas VIII, sesi ini dimaksudkan untuk menyalakan kembali semangat juang dan membuka wawasan bahwa perjuangan merupakan bagian penting untuk meraih masa depan.
Pada akhirnya, tujuan besar dari Character Building ini adalah agar para siswa semakin termotivasi menjadi versi terbaik dari diri, baik dalam membangun relasi, menghargai teman dan sesama, maupun mempersiapkan masa depan dengan sikap yang positif dan bertanggung jawab.
Kegiatan “Immaculata Menginspirasi” menjadi bukti bahwa ketika sekolah-sekolah Katolik saling berkolaborasi dan berbagi praktik baik, nilai-nilai luhur pendidikan dapat hidup subur dan memberi dampak nyata bagi generasi muda. Dengan semangat 3B dan nilai Ignasian yang kuat, SMA Kolese De Britto dan SMP Maria Immaculata Yogyakarta telah bersama-sama menghadirkan ruang bertumbuh yang penuh inspirasi bagi para siswanya.

