DETAIL.ID, Jakarta – Siapa bilang kaum bapak tidak mampu berbelanja di pasar. Beberapa orang diantara kaum bapak justru lebih ‘sadis’ dibanding kaum ibu dalam hal tawar-menawar.
Dilansir dari Kompas, Chandra Priadi (38) datang ke Pasir Gintung tatkala matahari sudah tinggi. Agak kesiangan.
Warga Gedong Air, Bandar Lampung itu langsung menuju ke lapak penjual bumbu basah setelah memarkir sepeda motornya.
“Bumbu rendang, Bukde. Berapa sebungkus?” kata Chandra kepada ibu penjual bumbu basah, Jumat (22/5/2020).
Penjual bumbu itu menyebut angka Rp 8.000 per bungkus untuk takaran 1 kilogram daging masakan rendang.
“Saya ambil 3 bungkus, Bukde. Rp 15.000 ya?” kata Chandra.
Penjual bumbu melirik sekilas sambil menolak angka tawaran yang disebutkan oleh Chandra.
Lelaki berambut agak ikal itu tampak keukeuh menawar.
Lebih baik saya yang ke pasar, istri menunggu di rumah…
Istri Chandra memang berencana memasak rendang agak banyak Lebaran ini. Untuk keluarganya, keluarga mertuanya, dan keluarga orangtuanya.
“Empat bungkus deh, Bukde. Nih,” kata Chandra sambil menyorongkan uang berjumlah Rp 25.000, satu pecahan Rp 20.000, dan satu pecahan Rp 5.000.
Chandra mengatakan, dia pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan dapur dan bahan makanan Lebaran kali ini menggantikan istrinya.
“Terpaksa aja harus ke pasar. Stok bumbu di rumah udah habis. Tapi selama musim corona ini, saya memang yang gantiin istri belanja di pasar,” kata Chandra.
Masalah keamanan selama pandemi memang menjadi perhatian Chandra dan keluarga.
Lebih baik, kata Chandra, dia yang pergi ke pasar sementara istri menunggu di rumah.
Discussion about this post