Connect with us

DAERAH

Desa Batin Pengambang Tawarkan Wisata Religi Bukit Lupo dan Nenek Moyang Semulo Jadi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Sarolangun – Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, tak henti-hentinya memunculkan berbagai bentuk destinasi objek wisata baru. Mulai dari wisata alam hingga wisata religi pun ada di daerah tersebut.

Teranyar, muncul kembali destinasi objek wisata religi budaya dan sejarah. Tepatnya di Desa Batin Pengambang, masyarakat setempat menyebutnya “Bukit Lupo” tempat peristirahatan terakhir Nenek Moyang Simulo Jadi yang dipercaya merupakan Nenek Moyang mereka se-Marga Batin Pengambang.

Dikategorikan sebagai wisata religi budaya dan sejarah, karena di situ memang mengandung unsur kebudayaan dan sejarah Marga Batin Pengambang serta dianggap berbau mistis.

Detail berkesempatan melakukan kunjungan ke lokasi tersebut pada Sabtu (20/6/2020). Untuk menuju lokasi tersebut dari pusat kota Kabupaten Sarolangun berkisar 120 kilometer, perjalanan menggunakan kendaraan roda empat memakan waktu sekitar lebih kurang 4 jam.

Selanjutnya dari pemukiman warga ke puncak Bukit Lupo berjarak lebih kurang 2 kilometer, dengan menggunakan kendaraan roda dua dengan medan jalan mendaki.

Ketika tiba di puncak bukit tersebut, Anda akan disuguhkan pemandangan alam dengan cuaca dingin dan berbagai pepohonan hijau yang rimbun, dari ketinggian akan terlihat hamparan pemukiman warga desa setempat, Sungai Batang Asai dan lahan pertanian padi sawah milik warga.

Sejarah Singkat Bukit Lupo dan Nenek Moyang Semulo Jadi

Kepala Desa Batin Pengambang, Asrin kepada detail menceritakan bahwa bukit tersebut dahulu kala menjadi tempat banyak orang untuk bertapa meminta sesuatu atau ketika ada hajatan tertentu mereka meminta restu ke bukit tersebut.

“Dan memang sering terkabulkan apa yang menjadi hajatan bagi yang meminta, berkat izin Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa melalui perantara Nenek Moyang Semulo Jadi,” katanya.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical”]

Asrin menyebut, asal muasal disebutkan sebagai Bukit Lupo. Bahwa pada zaman dahulu kala sekitar ratusan tahun yang lalu, Bukit Lupo merupakan tempat peristirahatan Nenek Moyang Semulo Jadi, tempat itu dijadikannya sebagai tempat untuk memantau perkembangan dan situasi di dalam dusun dari jajahan musuh yaitu penjajah Belanda.

Dalam peristirahatan Nenek Moyang Semulo Jadi di atas tersebut, di setiap hari Jumat warga setempat selalu mengunjunginya untuk menghantarkan makanan, namun pada suatu kesempatan seiring berjalannya waktu para warga tersebut lupa, sehingga pada saat itu muncullah nama Bukit Lupo.

Sementara itu, untuk nama Nenek Moyang Semulo Jadi itu sendiri karena diketahui pada waktu itu dia dikenal sakti, bisa berubah menjadi berbagai bentuk untuk menaklukkan musuh-musuh yang berniat jahat kepadanya maupun daerah kekuasaannya.

Dari hal tersebut, kata Asrin menurut kepercayaan masyarakat setempat secara turun temurun bahwa hingga saat ini Nenek Moyang Semulo Jadi masih dianggap hidup dan masih ada pengaruhnya terhadap situasi daerahnya.

“Karena memang tidak pernah kami ketahui bahwa ia meninggal, dan informasi tersebut kami dapatkan turun temurun dari setiap generasinya, yang kami percaya itu bahwa kalau menghilang iya,” kata Asrin.

Penampakan hamparan sawah dan pemukiman warga dari ketinggian Bukit Lupo. (DETAIL/Warsun Arbain)

Cerita awal menghilangnya Nenek Moyang Semulo Jadi ini berawal dari lupanya masyarakat setempat untuk mengunjunginya, pada saat itu di atas bukit tersebut Nenek Moyang Semulo Jadi dalam posisi duduk di tempat seperti bakul (wadah), ia pada saat itu mengecil dan akhirnya menghilang dan tidak pernah dianggap meninggal karena memang tidak ditemukan jasadnya di atas tersebut.

Upaya Melestarikan Objek Pariwisata

Detail didampingi oleh penggiat wisata Kabupaten Sarolangun dan Kecamatan Batang Asai pada saat perjalanan tersebut, atas nama Suryadi dan Ardiansyah. Mereka mengatakan bahwa upaya melestarikan dan eksplor berbagai objek pariwisata daerah setempat terus mereka gerakkan.

Upaya tersebut mereka lakukan agar kemudian bisa mendorong masyarakat untuk terus peduli, bahwa pariwisata tidak sekadar persoalan rekreasi semata namun juga sebagai penopang tumbuhnya berbagai potensi lain, salah satunya soal perekonomian.

“Hal inilah yang ingin terus kami dorong, bagaimana kemudian masyarakat bisa termotivasi bahwa ada sumber kehidupan di pariwisata,” kata Suryadi kepada detail.

Suryadi berkeinginan dengan demikian geliat pariwisata didaerah tersebut terus tumbuh dan bermunculan dari inisiatif masyarakat itu sendiri, dan Pemerintah pasti akan terlibat dalam upaya pengembangannya.

Dari apa yang ada di Kecamatan Batang Asai ini, terutama Desa Batin Pengambang dengan berbagai potensinya. Pihaknya akan mendorong untuk membuat kelompok sadar wisata (Pokdarwis) agar pendataannya tersistematis sehingga tidak sulit ketika membutuhkan dana atau anggaran untuk pengembangannya.

“Karena untuk menarik anggarannya memang dibutuhkan Pokdarwis tersebut, agar objek wisata mereka mudah untuk pengembangannya ketika kita bicara anggaran,” kata Suryadi.

 

Reporter: Warsun Arbain

DAERAH

Bertukar Ilmu di Bawah Langit Padang Panjang: Kolaborasi Indonesia-Malaysia di Bidang Pendidikan Madrasah

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang – Dalam upaya mempererat hubungan silaturrahmi dan kerja sama di bidang pendidikan Madrasah, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menerima kunjungan Yayasan Sofia Malaysia pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Rombongan Yayasan Sofia Malaysia yang dipimpin langsung oleh Tengku Nurhusni Tengku Ab Razak ini disambut dengan sangat hangat oleh Kepala Madrasah Aliyah Kauman (MA KM), Dr. Derliana, M.A., beserta jajaran wakil dan dewan guru. Penyambutan dimulai dengan arak-arakan para tamu menuju halaman utama pesantren, diiringi alunan musik tradisional yang menambah semarak suasana

Bertempat di halaman utama Pesantren Kauman para tamu disuguhi dua penampilan kebanggaan santri. Pertama, adalah demonstrasi Tapak Suci yang memperlihatkan ketangkasan dan kedisiplinan bela diri. Kedua, tarian Pasambahan, sebuah tarian adat Minangkabau yang penuh makna, khusus dipersembahkan untuk menyambut dan menghormati para tamu kehormatan.

Tidak ketinggalan, tradisi sirih dalam carano (daun sirih dalam wadah khusus) pun diserahkan sebagai lambang kehormatan, ketulusan, dan rasa hormat yang mendalam dari tuan rumah.

Usai penyambutan meriah, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama yang mengabadikan momen kebersamaan ini. Agenda kemudian berlanjut ke ruang pertemuan untuk paparan program unggulan MA KM.

Dalam sambutannya, Kepala MA KM, Dr. Derliana, M.A., menyampaikan rasa syukur dan kegembiraannya atas kunjungan ini.

“Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami. Semoga silaturahmi ini dapat mempererat hubungan antara Malaysia dan Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan yang kita cintai bersama,” ujarnya.

Sambutan balasan disampaikan oleh Pimpinan Rombongan, Tengku Nurhusni Tengku Ab Razak. Beliau menyampaikan terima kasih atas sambutan luar biasa dan menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk bertukar wawasan serta pengalaman tentang metode pembelajaran dan pengelolaan madrasah.

Acara semakin menarik dengan pemaparan tema “Wanita di Mata Buya Hamka” yang dipandu secara apik oleh Wakil Bidang Humas, Ustadz Surya Bunawan. Para tamu dari Malaysia terlihat antusias menyimak pemaparan yang mendalam tentang pemikiran ulama besar Indonesia tersebut.

Sebelum acara ditutup, sebuah penampilan spesial kembali memukau para tamu. Seorang santri membacakan puisi dengan penuh penghayatan, menunjukkan bakat dan kualitas pendidikan di madrasah ini. Kunjungan ditutup dengan penyerahan cenderamata sebagai kenang-kenangan dari kedua belah pihak, mengukuhkan komitmen untuk terus menjalin hubungan yang erat di masa depan.

Kunjungan ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi jembatan nyata dalam memperkuat ikatan persaudaraan, memperkaya wawasan pendidikan, dan memperkenalkan kekayaan budaya Minangkabau kepada dunia.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Dapat Informasi Rumah Warga Tidak Layak Huni dan Kurang Mampu, Wabup Ardani dan Baznas Gerak Cepat Tinjau ke Lokasi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Indralaya – Mendapat informasi rumah warga tak layak huni atau kurang mampu, Wakil Bupati Ogan ilir, H. Ardani bersama Baznas, Dinas Sosial, dan Perhubungan gerak cepat kunjungi rumah warga yang kurang mampu, pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Rumah tidak layak huni atau warga kurang mampu tersebut adalah milik Ning Isah, warga RT 06, Dusun 3, Desa Sungai Rotan, Kecamatan Rantau Panjang dan serta rumah Jang Husen, RT 04, Dusun 2 Desa Cahaya Marga, Kecamatan Pemulutan Selatan.

Wabup Ardani mengajak warga untuk banyak-banyak sedekah, berinfaq baik keadaan lapang dan sempit. Harapannya kepada pemerintah desa (Kades) yang mendapatkan bantuan tolong dicek datanya jangan sampai yang berhak menerima dia tidak menerima, begitu juga tentang BPJS kesehatan tolong dicek lagi.

Ketua Baznas Drs. H. Sidharta S.E, M.Si. mengatakan berdasarkan kunjungan bahwa rumah yang perlu dibantu adalah rumah Ning Isah dan Jang Husen.

“Kita akan gerak cepat, hari Senin dianggap selesai segala sesuatunya, hari Selasa apabila dari Desa sudah siap dengan tukangnya langsung kita drop bahan-bahan materialnya. Untuk itu diharapkan Pemerintah Desa(kades) agar dapat mengarahkan warganya untuk berpartisipasi membantu, bergotong royong untuk kelancaran pembangunan rumah tersebut,” tuturnya.

Reporter: Suhanda

Continue Reading

DAERAH

Panca Wijaya Akbar Lantik 8 Eselon II Pemkab Ogan Ilir

DETAIL.ID

Published

on

Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar lantik 8 orang Eselon II. (ist)

DETAIL.ID, Indralaya – Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar lantik 8 orang Eselon II pada Jumat, 22 Agustus 2025 di ruang rapat utama, Komplek Perkantoran Tanjung Senai, Indralaya.

8 eselo II yang dilantik tersebut adalah Dra. Kesi Hardiana, M.M menjabat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Drs. Edi Rahmat, M.Si menjabat Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, H. Heriyanto, S.KM, M.Si, M.H menjabat Kepala Dinas Sosial.

Deddy Setiawan, SH, MH menjabat Kadin Ketahanan Pangan dan Pertanian, Ariyadi, SP, M.Si menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Santi Novita Sari, SH, MH menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, drg. Suryadi Muchzal M.Kes sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Amrullah S.STP, M.Si menjabat Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja.

Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar menjelaskan pelantikan 8 orang Eselon II ini merupakan hal yang biasa untuk penyegaran.

Bupati juga mengingatkan, kepada pejabat yang baru dilantik untuk lebih baik lagi melayani masyarakat.

“Selamat bagi para Eselon II yang baru dilantik. Jadikan jabatan ini suatu amanah, agar kita bekerja berusaha lebih baik lagi,” ujar Panca.

Reporter: Suhanda

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs