DETAIL.ID, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengatakan realisasi belanja program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk sektor koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) baru mencapai Rp11,84 triliun per hari ini, Selasa 21 Juli 2020.
Artinya, penyaluran tersebut baru 9,59 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp123,46 triliun yang disediakan pemerintah.
“Total penyaluran PEN sudah mencapai Rp11,84 triliun atau 9,59 persen dari total anggaran Rp123,46 triliun, telah melayani sebanyak 1,09 juta pelaku UMKM,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan, Selasa 21 Juli 2020 seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Rully merinci stimulus tersebut diberikan dalam bentuk subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp78,40 miliar kepada 917,860 ribu pelaku UMKM dan penyaluran pembiayaan investasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPBD) sebesar Rp381,4 miliar kepada 34 koperasi.
Sementara itu, mayoritas insentif diberikan melalui bank Himbara sebesar Rp11,38 triliun. Jumlah tersebut setara 14,45 persen dari total pagu Rp78,78 triliun.
Bantuan tersebut disalurkan kepada 178.056 debitur UMKM.
Rinciannya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah mendistribusikan sebesar Rp8,12 triliun. Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp1,88 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp1,29 triliun, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebesar Rp75,37 miliar
Rully mengakui penyaluran dana PEN kepada UMKM cenderung lambat. Ia menengarai salah satu penyebab lambatnya penyaluran dana PEN kepada UMKM adalah kurangnya sosialisasi.
Namun, penyalurannya sendiri naik dari 16 Juli lalu yakni Rp10,24 triliun atau 8,3 persen dari total pagu anggaran.
“Dengan keluarnya Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) pada unit penyelenggara kegiatan PEN mudah-mudahan ke depan ini bisa percepat penyerapannya. Targetnya, Juli bisa mencapai 50 persen khususnya lewat LPDB itu bisa terealisasi,” ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah mengalokasikan dana khusus untuk penanganan virus corona di dalam negeri senilai Rp695,2 triliun. Mayoritas dana dianggarkan untuk bantuan sosial (bansos) yang mencapai Rp203,9 triliun.
Khusus untuk UMKM, pemerintah menyiapkan Rp123,46 triliun. Anggaran itu di antaranya dialokasikan untuk bantuan kredit, subsidi bunga pinjaman, hingga insentif pajak.
Discussion about this post