No Result
View All Result
KONTAK
Bicara Apa Adanya
REDAKSI
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN
No Result
View All Result
Bicara Apa Adanya
Home OPINI

Memilih Adalah Hak

Oleh: Musri Nauli*

JOGI by JOGI
September 18, 2020
Pilgub
44
VIEWS
ShareTweetSend

MENJELANG pilkada Gubernur/Wakil Gubernur Jambi 2020 (Pilgub), konsentrasi publik mulai mengerucut kepada kandidat yang diusung di Pilgub 2020.

ArtikelTerkait

Teori Dasar Ilmu Hukum

Teori Dasar Ilmu Hukum

February 15, 2021
Negeri Cina

Belajar Sampai ke Negeri China: Sebuah Analisis Deiksis

February 15, 2021
Mahkamah Konstitusi

Mengenal DR Heru Widodo (2)

February 8, 2021
Mengenal DR Heru Widodo

Mengenal DR Heru Widodo

February 3, 2021

Sembari menunggu pengumuman penetapan dari KPU, pandangan publik mulai melihat personal, pekerjaan yang telah dilakukan dan rencana program diusung para kandidat.

Tidak dapat dipungkiri cara pandang pemilih menggambarkan realitas yang akan dipilih.

Di tengah masyarakat Melayu Jambi, cara pandang dimulai dari diri personal kandidat. Segala yang berkaitan dengan personal menjadi rekaman kolektif (collective memorial).

Entah “lahir”, “sekolah”, “kerja” ataupun “Bicara tentang Jambi”.

Setelah melihat personal, maka konsentrasi publik dilihat bagaimana “ranah” keluarga yang berperan. Cara pandang melihat keluarga merupakan salah satu indikator dan konsentrasi publik untuk memilih.

Personal yang menjadi perhatian pemilih dilihat dari cara pandang masyarakat dikenal sebagai “tuah”. “Tuah” melekat dan menjadi “branding” dari personal kandidat.

Setelah melihat “tuah”, maka konsentrasi publik kemudian dilihat bagaimana “cara kerja” dan pekerjaan yang dilakukan untuk membicarakan Jambi.

“Cara kerja” dan “pekerjaan” yang telah dilakukan menjadi sorotan penting dari cara pandang.

Istilah Jawa tidak dapat dipisahkan seperti “memilih”. Istilah seperti “bebet”, bibit” dan “bobot” adalah istilah menggambarkan dan kecenderungan pemilih.

  Baca Juga
Sri Mulyani Menang di PTUN, Kemenkeu Akan Tagih Utang Bambang Trihatmodjo March 5, 2021
Polisi Sarolangun Ajak Seluruh Instansi Pemerintah Terlibat Pencegahan Karhutla March 5, 2021
Interpol Bongkar Sindikat Pemasok Vaksin COVID-19 Palsu di China March 5, 2021
Tottenham, Everton dan Chelsea Kompak Menang 1-0 di Kandang Lawan March 5, 2021
Inter Mampu Mengatasi Parma, Melebarkan Jarak Sebagai Puncak Klasemen Sementara March 5, 2021
Next
Prev

Membicarakan Jambi tidak berkaitan dengan “darah Jambi” atau tidak. Dalam struktur kekerabatan masyarakat, masyarakat Melayu Jambi justru menghormati siapa pun yang tinggal dan hidup di Jambi.

Seloko seperti “Tanjung Paku batang belimbing. Tempurung dipalenggangkan. Anak dipangku, kemenakan dibimbing, orang lain dipatenggangkan” adalah perumpamaan keterbukaan masyarakat dengan pendatang.

Sebagai seloko yang menghormati kedatangan masyarakat, maka siapa pun yang kemudian tinggal di Jambi tetap menghormati hukum adat Jambi. “Dimana bumi dipijak. Di situ langit dijunjung”, “Dimana tembilang tecacak. Di situ tanaman tumbuh”.

Sehingga tidak dibenarkan “petantang petenteng” di wilayah Jambi yang kemudian dikenal “Merajo di Kampung Rajo”.

Sehingga kekerabatan masyarakat kemudian dikenal sebagai kekerabatan teritorial. Bukan kekerabatan masyarakat dari pendekatan geneologis seperti di Sumatra Utara (Batak) dan Sumatra Barat (Minangkabau).

Tidak tepatlah apabila membicarakan “orang Jambi” berkaitan dengan “darah”. Bahkan orang yang walaupun lahir di Jambi namun kemudian “tidak membicarakan Jambi” tidak tepat disebut sebagai “orang Jambi”. Bahkan “orang Jambi” yang kemudian berkhianat rakyat Jambi sendiri harus dilaknat oleh “orang Jambi”.

Yang tepat adalah “orang Jambi” adalah orang yang “lahir, sekolah, kerja, dibesarkan di Jambi dan “membicarakan tentang Jambi”.

Cara pandang untuk memilih kandidat tentang orang Jambi yang dilihat dari “lahir”, “sekolah”, “kerja” dibesarkan” dan “membicarakan tentang Jambi”.

Dan memilih adalah hak. Memilih adalah cara pandang pemilih. Hasil pemilihan  menggambarkan realitas.

 

*Direktur Media, Publikasi dan Opini Al Haris – Abdullah Sani

Tags: Al Haris - Abdullah SaniHakMemilihMusri NauliOrang JambiPilgub Jambi 2020Seloko
Next Post
Penarikan JD Union Dipersulit! Ingat Berita Hoaks?

Penarikan JD Union Dipersulit! Ingat Berita Hoaks?

Jefri Pardede

Cagub FU-Syafril Nursal Tak Punya Konsep Pembangunan Jambi, Jefri Pardede: Semua dari Pusat

Maju di Pilgub Jambi, Al Haris Dinilai Mampu Satukan Lawan dan Kawan Demi Membangun Jambi

Maju di Pilgub Jambi, Al Haris Dinilai Mampu Satukan Lawan dan Kawan Demi Membangun Jambi

Tanpa Konsep Pembangunan

Disebut Tanpa Konsep Pembangunan, Ini Bantahan Jubir Rumah Perjuangan FU-SN

Pentagon: Meski Punya Banyak Armada, China Tak Bisa Tandingi AS

Pentagon: Meski Punya Banyak Armada, China Tak Bisa Tandingi AS

Discussion about this post

Bicara Apa Adanya

PT MOKSHA MULTI MEDIA

© 2020 Alamat Kantor Detail di Jalan Guru Muchtar, No. 26, RT 09, Kebun Handil, Jelutung, Kota Jambi. Kode pos 36137. Developed by Ara.

  • Detail
  • Hubungi Kami
  • Tim Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Company Profile

Media Sosial

No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN

PT MOKSHA MULTI MEDIA