DETAIL.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memerintahkan kepada Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti untuk melobi di dua negara, Eropa dan Abu Dhabi.
Hal ini bertujuan supaya kedua negara tersebut tertarik berinvestasi di perluasan penanaman mangrove yang masuk sebagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Deputi saya, Bu Nani, akan ke Abu Dhabi dan saya minta juga lobi di Eropa untuk bantu investasi. Karena investasinya sangat besar. Kalau 600.000 hektare kira-kira hampir Rp 16 triliun. Dengan angka yang besar dampaknya juga akan besar, makanya kita jangan kerja tanggung-tanggung,” ujar Luhut melalui keterangan tertulis, Kamis 22 Oktober 2020.
Melansir Kompas, Jum’at 23 Oktober 2020, Luhut berharap dapat memperluas penanaman tanaman mangrove mencapai 600.000 hektare hingga 4 tahun mendatang. “Kami di sini untuk melakukan penanaman dan tadi kami di perahu juga sudah bincang-bincang, sebelumnya juga sudah sepakat mencoba mendorong yang 600.000 hektare ini sampai 4 tahun ke depan bisa selesai, nanti progresnya kami laporkan ke Presiden,” katanya.
Luhut melanjutkan, Bank Dunia sangat mendukung adanya program PEN melalui pemulihan mangrove. Program ini, lanjut dia, merupakan hasil kerja dari Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menteri KKP Edhy Prabowo.
“Program ini akan menunjukkan kepada dunia bahwa KLHK kita, KKP kita sangat peduli dengan lingkungan. Jadi, mereka (dunia) enggak usah ngajarin kita soal lingkungan,” ujarnya.
Ia berpendapat dibutuhkan konsistensi untuk menyukseskan program PEN mangrove. Menurut eks Menko Polhukam ini, jika nantinya mangrove tumbuh dan menjadi ekosistem ikan dan kepiting, pemeliharaannya pun akan membuka lapangan pekerjaan baru.
“Luas mangrove kita yang 3,31 juta hektare ini merupakan 30 persen mangrove dunia, atau 42 persen mangrove di Asia. Indonesia itu yang paling besar. Di sini Bupati Brebes punya 140.000 hektare. Bisa dibayangkan potensi di Brebes punya 140.000 hektare,” katanya.
Dari hasil rapat koordinasi pengelolaan ekosistem mangrove yang dilaksanakan pada awal Oktober lalu, telah disepakati usulan program PEN tahun 2021. Dari KLHK dalam bentuk kegiatan penanaman mangrove seluas 46.758 Ha di 34 provinsi dan KKP seluas 1.522,91 Ha.
Dalam rapat koordinasi tersebut dijelaskan pula alasan pemilihan Kabupaten Brebes sebagai lokasi penanaman. Yaitu dengan mempertimbangkan faktor pasang surut air laut, fasilitas pengelolaan, serta faktor teknis terkait lainnya.
“Karena itu saya mohon agar Bapak, Ibu dukung program mangrove ini. Mari kita kompak, mari kita saling mendukung untuk membuat Indonesia lebih bagus lagi ke depan,” tandasnya.
Discussion about this post