DETAIL.ID, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menanggung biaya pembangunan tanggul darurat Kali Sunter di Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
Tanggul sepanjang 605 meter tersebut untuk mengantisipasi banjir di wilayah Kota Bekasi akibat meluapnya sungai ketika debitnya tinggi.
“Dibebankan kepada DKI, kemarin itu rencana Pak Camat Cipayung,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Kota Bekasi, Zainal Abidinsyah ketika dihubungi pada Jumat, 6 Oktober 2020 melansir dari tempo.co.
Kali Sunter meluap dua kali ke permukiman warga di RT 5 RW 5 Kelurahan Jatimelati ketika debitnya tinggi. Lurah setempat, Kardi menyebut, ketinggian banjir yang berdampak pada 50 keluarga mencapai 50 sentimeter.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan penyebab melubernya air Kali Sunter ditengarai karena ada dua dari empat pintu air ditutup.
Karena itu, kapasitas pintu air tak sebanding dengan debit air, sehingga meluap ke permukiman penduduk di sana.
“Karena elevasinya lebih rendah ketimbang wilayah DKI Jakarta,” kata Rahmat.
Kali Sunter merupakan pembatas antara dua wilayah administrasi Kota Bekasi di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Solusi banjir di sana, kata Rahmat, akan dibangun tanggul sepanjang 605 meter di tepi kali yang berada di wilayah Kota Bekasi.
Penutupan separuh pintu air untuk mendukung pembangunan sodetan Kali Sunter menuju Waduk Tiu. Waduk ini terhubung dengan Waduk Pondok Ranggon sebagai pengendali banjir di wilayah Cipayung, Jakarta Timur.
Discussion about this post