DETAIL.ID, Jakarta – Iran yang selama ini tak punya hubungan baik dengan pemerintah AS akhirnya buka suara soal terpilihnya presiden baru AS. Pemerintahan AS berikutnya akan dipegang oleh Joe Biden dan Kamala Harris, yang mengalahkan Donald Trump.
Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan pemerintah AS berikutnya harus menggunakan kesempatannya mengkompensasi kesalahan Presiden Donald Trump terdahulu.
Pernyataan ini dirilis oleh media pemerintah Iran pada Minggu 8 Septeber, setelah hasil Pilpres AS menghasilkan Joe Biden keluar sebagai pemenangnya.
“Kebijakan yang merusak Trump mendapat perlawanan… oleh rakyat AS. Pemerintahan AS berikutnya harus menggunakan kesempatan untuk menebus kesalahan masa lalu … Iran mendukung interaksi yang konstruktif dengan dunia,” kata Rouhani seperti dilansir Reuters, Minggu 8 November 2020.
AS di bawah Trump memang semakin memperparah hubungan kedua negara, Trump banyak memberikan sanksi terhadap Iran. Belum lama ini, Trump sempat mengatakan AS telah kembali menerapkan sanksi di bawah resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran pada Senin 29 September 2020.
Sanksi itu diterapkan pada 27 individu dan entitas, yang termasuk kementerian pertahanan Iran, Organisasi Energi Atomnya dan pemimpin sayap kiri Venezuela, Nicolas Maduro.
Sanksi untuk Iran dijatuhkan karena menurut Trump negara itu telah melakukan pelanggaran, termasuk melakukan serangan terhadap fasilitas minyak Saudi.
Atas dasar itu, Trump juga meminta negara-negara dunia mendukung perpanjangan embargo senjata pada Iran yang akan berakhir bulan depan.
Discussion about this post