DETAIL.ID, Jambi – Satu per satu tokoh senior Golkar dan orang-orang yang dekat dengan lingkaran Golkar Jambi, angkat bicara terkait kekalahan telak partai ini di Pilkada Serentak Jambi 2020.
Husni Manap, adik kandung mantan Ketua DPD I Partai Golkar Jambi (alm) Zoerman Manap, menilai bahwa kekalahan Golkar ini menjadi bahan untuk mengevaluasi kepemimpinan Cek Endra sebagai Ketua DPD I Golkar Jambi.
“Iya, evaluasi pemimpin (Golkar, red),” kata Husni Manap kepada media, Minggu, 20 Desember 2020.
Menurutnya, sejak dipimpin Cek Endra, Golkar mengalami penurunan drastis. Dari partai pemenang pilkada sekarang menjadi pecundang pilkada akibat kekalahan telak di Pilkada Serentak Jambi 2020.
Dari 6 pilkada, Golkar kalah 4. Cuma menang di Bungo dan Tanjungjabung Timur. Di Tanjungjabung Timur, Golkar hanya sebagai partai pendukung karena Cabup Romy maju sebagai calon independen.
Husni mengatakan, di zaman (alm) Zoerman Manap, Golkar seringkali menang Pilkada karena sosoknya yang berperan sebagai ketua yang mengedepankan kader. (Alm) Zoerman dinilainya tidak egois.
“Kalau yang saya lihat Cek Endra ini, dia mau jadi ketua, sudah itu ikut pula nyalon gubernur. Sebenarnya tidak usah, cari kader lain, kan masih banyak kader lain (yang potensial),” ujar Husni.
Ketika Golkar Jambi dipimpin (alm) Zoerman Manap, meski punya peluang untuk maju di Pilkada, Zoerman tak pernah egois mengambil peluang itu. Ia selalu berhasil menahan diri untuk mengedepankan kader-kadernya yang potensial dan kandidat yang muda tetapi berpotensi.
Dengan begitu, Golkar sering menjadi partai pemenang Pilkada karena insting (alm) Zoerman Manap yang kuat itu.
“Seperti Golkar mendukung Zulkifli Nurdin di Pilgub Jambi, Al Haris di Pilkada Merangin, Fasha di Pilwako Jambi dan Zumi Zola di Pilgub Jambi. Itu semua (alm) Zoerman yang ambil keputusan untuk Golkar. Semua menang,” ucap adik kandung (alm) Zoerman Manap ini.
Selain itu, Husni melihat bahwa (alm) Zoerman Manap memimpin Golkar agar partai ini benar-benar bermanfaat untuk masyarakat Jambi. Karena itu, (alm) Zoerman selalu mementingkan kader di atas kepentingan pribadi.
Sedangkan Cek Endra, kata dia, malah mengedepankan ego pribadi dan tak mementingkan kader. Buktinya, kader yang tak mau menurut kata Cek Endra, akan dipindahkan atau malah “dibuang” dari kepengurusan.
“Kita lihat, kepemimpinan Cek Endra di Golkar ini tidak ada. Kader-kader Golkar (yang tak setuju dengan Cek Endra) akan dipindahkannya. Kalau (alm) Zoerman Manap, tidak mau yang begitu,” katanya.
Untuk diketahui, gerakan musyawarah daerah luar biasa (musdalub) Partai Golkar Jambi, sudah mencuat sejak beberapa pekan lalu. Mosi tak percaya kepemimpinan Cek Endra, membuat beberapa tokoh Golkar bergerak diam-diam menyiapkan Musdalub Golkar.
Meski tak menanggapi soal Musdalub Golkar ini, namun Husni Manap memberi sinyal terkait itu.
“Jadi kalo memang Cek Endra masih macam ini, saya rasa susah. Bisa-bisa nanti HBA jadi Ketua Golkar, saya jamin,” ujarnya.
Discussion about this post