DETAIL.ID, Saham – Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, harga saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) langsung melesat ke titik auto rejection atas atau menguat sebesar 24,5 persen ke level Rp660 per lembar.
Harga saham WIFI bernilai nominal Rp100 per lembar yang ditawarkan senilai Rp530 per saham tersebut langsung melonjak ke posisi Rp660. Pada pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), perusahaan yang bergerak di bidang periklanan ini menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dengan pencatatan perdana saham ini, maka WIFI tercatat sebagai emiten ke-51 di BEI untuk sepanjang 2020. Perusahaan dengan brand Surge ini melepas saham ke publik sebanyak 156.558.200 lembar atau setara dengan 8,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dengan harga penawaran senilai Rp530 per saham, maka melalui IPO ini WIFI mampu meraup dana masyarakat sebesar Rp82,98 miliar.
Menurut Direktur Utama WIFI, Hermansjah Haryono di Jakarta, Rabu 30 Desember 2020, seluruh dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja, seperti biaya pembayaran sewa ruang iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan dan overhead cost.
Perlu diketahui, Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019, Rudiantara dan mantan CEO PT Indosat Tbk (ISAT), Alexander Steven Rusli merupakan pemegang saham yang juga menjabat sebagai sebagai komisaris WIFI.
Hermansjah mengatakan, Surge juga akan menerbitkan 283,02 juta saham dalam rangka konversi utang kepada PT Prambanan Investasi Sukses dan PT Investasi Gemilang Maju. Jumlah tersebut setara dengan 14,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan konversi utang. Sehingga, kepemilikan publik pasca IPO dan konversi utang menjadi sebesar 22,58 persen.
Dia menambahkan, WIFI juga akan menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 351,66 juta saham atau setara dengan 23,33 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebelum IPO. Waran ini diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru, dengan rasio 5 saham baru akan mendapatkan 4 Waran Seri I.
Adapun waran l tersebut memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 690 per saham. Seluruh dana hasil pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan WIFI sebagai modal kerja.
Discussion about this post